2

207 31 0
                                    

Enjoy the story:3






... . .-.. .- -- .- - / -- . -- -... .- -.-. .-

Leo dan Davin langsung bergegas ke lantai satu setelah mendapatkan panggilan dari Hyunsik untuk berkumpul di sana.

Di ruang TV sudah ada ke tujuh penghuni kosan lainnya yang sedang menunggu kehadiran mereka berdua.

Hyunsik yang melihat Leo dan Davin langsung menyuruh mereka untuk mendekat dan duduk di sampingnya.

" Sini duduk dulu, nah karna kalian berdua penghuni baru nih jadi kita semua mau kenalan dan juga ngasih tau beberapa peraturan yang ada di kosan ini"

Yang lain mengangguk setuju dengan ucapan Hyunsik.

" Tapi di mulai dari penghuni lama aja dulu ya, abis itu baru kalian berdua "

Hyunsik lalu mulai memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.

" Kalian berdua udah tau nama gue kan "

Davin dan Leo mengangguk kompak

" Nama gue Hyunsik, asli Jakarta tapi dapet kerjaan di Yogya makanya gua ngekos, umur gue 23 tahun"

Hyunsik pun menunjuk Lex untuk bergantian memperkenalkan diri

" Gua Lex, asal Padang masih kuliah tingkat 3 jurusan sastra Jepang umur 21 tahun "

" Hallo aku zayyan umur 21 tahun tingkat 3 sastra Inggris "

" Kenalin gua beomsoo 21 tahun jurusan kebudayaan "

" Wain, sastra Inggris 21 tahun"

" Gua Gyumin 21 tahun sastra jepang"

" Kalau gua Sing, sastra Mandarin. Nah kalau umur kagak ada yang tau"

Gyumin yang berada di sebelah Sing langsung memukul pelan kepala Sing menggunakan centong sayur yang masih di pegang sedari tadi.

" Yang bener kalau perkenalan tuh, jangan main-main "

Sing memanyunkan bibirnya sambil mengusap kepalanya yang di pukul tadi.

" Umur gua 20 tahun"

Setelah semuanya selesai yang lain langsung ngeliat ke arah Leo dan Davin untuk melanjutkan sesi perkenalan

Leo menyenggol Davin untuk menyuruhnya perkenalan diri terlebih dahulu.

" Salam kenal bang, nama gua Davin umur 19 tahun maba jurusan pertanian "

" Leo, desain grafis kalau umur 19 taun"

Setelah sesi perkenalan berakhir, Leo memilih untuk kembali ke kamarnya untuk istirahat sedangkan Davin hendak pergi keluar.

" Mau kemana vin?"

Davin yang sedang memanaskan motor di halaman depan langsung berbalik dan melihat siapa yang tengah berbicara dengannya.

Terlihat Wain sedang berdiri disampingnya sambil menenteng tas laptop

" Mau ke cafe depan bang "

" Gua boleh nebeng nggak? Males ngeluarin motor"

" Emangnya bang Wain mau kemana?"

" Ke cafe depan juga, mau ngerjain tugas "

" Yaudah bang, ayok bareng aja "

Wain dan Davin langsung berangkat ke cafe yahh ada di depan gang kosan pak Mamat.

Disana ternyata sudah ada seorang perempuan yang sedang menunggu Davin.

Davin langsung menghampiri perempuan itu tanpa memberikan penjelasan kepada Wain.

Merasa bukan urusannya, Wain langsung saja masuk dan duduk di meja yang sudah di pesan oleh temannya.

Sedangkan Davin masuk beberapa saat setelah Wain.

Awalnya Wain masih fokus untuk mengerjakan tugasnya, tapi setelah tidak sengaja melihat Davin nangis Wain jadi kepo tapi nggak bisa denger juga obrolan Davin sama kakaknya.

Nggak lama kakaknya Davin pergi dari cafe itu, dan Davin berjalan menghampiri Wain.

" Bang gua mau balik, lu bareng gua lagi atau mau pulang sendiri?"

" Sama lu aja deh"

" Heh! Ini tugas lu belum kelar"

Wain mengabaikan teguran dari temannya dan bergegas untuk menyusul Davin yang sudah jalan terlebih dahulu ke arah parkiran motor.

Padahal jarak kosan sama cafe terbilang deket tapi Wain ngerasa lama banget di jalan, dia masih penasaran kenapa Davin nangis tadi tadi segan juga kalau mau nanya. Takut dikira terlalu ikut campur.

" Bang udah sampe, lu nggak mau turun"

Wain tersenyum canggung dan langsung turun dari atas motor, dan Davin segera memasukan motornya ke dalam garasi.

Wain masih nungguin Davin di teras kosan, rasa penasarannya lebih gede dari pada rasa segannya.

Bodo amatlah di bilang ikut campur, yang penting rasa penasarannya hilang.

" Lah bang, kok masih disini??"

" Gua mau nanya sesuatu ke lu"

" Nanya apa?"

" Kenapa lu nangis tadi di cafe?"

" Ohh lu ngeliat ternyata, nggak papa sih bang. Cuma kangen sama kakak doang"

" Lah?? Itu kakak lu??"

" Iya, kenapa emangnya?"

" Gua kira pacar lu tadi"

" Bukan itu kakak gua, gua aja belum punya pacar"

" Ya namanya juga kagak tau"

" Yaudah, sekarang udah tau kan"

" Iya"

Mereka berdua langsung masuk ke kosan dan menuju kamar masing-masing.

























.
.
.
.
.
.













Segini dulu ya,

Aku lagi ada beberapa urusan jadi belum bisa ngetik panjang:')

Semoga kalian suka





Kosan Pak Mamat || XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang