1

829 47 1
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata

Pagi hari yang cerah dengan suara burung yang berkicau diluar sana yang dapat membangunkan seorang lelaki yang sedang tertidur lelap.

Ravael Aidil Wijaya yang sedang tertidur pulas seketika terbangun karena mendengar kicauan burung bersamaan dengan alarm handphone nya yang berbunyi itu

Hari ini adalah hari Minggu dan hari pertama Rava beserta orang tua nya liburan ke rumah kakeknya yang berada di bandung. Rumah kakeknya tersebut berada di daerah pedesaan yang cukup asri dalam pemandangan alamnya yang begitu menyejukkan dan daerah yang cukup damai karena mereka masih saling tolong menolong satu sama lain

tok tok
Rava kamu udah bangun? " Panggil Mama rava

Udah mah " jawab Rava

Ya udah cepet turun terus kita sarapan bareng "

Ok mah, nanti Rava nyusul "

Rava pun bergegas bangun dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum sarapan bersama keluarga nya

Setelah selesai Rava langsung menuju ke dapur untuk sarapan bersama. Sarapan kali ini cukup spesial bagi Rava karena dia mendapatkan sensasi yang jarang ia rasakan saat di rumah yaitu sarapan bersama kakek dan neneknya,

Ravael hanya mengunjungi kakek dan neneknya saat Rava libur panjang saja, kadang kalau udah kangen bgt Rava juga kesana

Selesai sarapan Rava beserta ayah dan kakeknya menuju ke ruang keluarga untuk ngobrol tentang momen kebersamaan mereka ( nostalgia ) sedang mama dan neneknya mereka membereskan dapur

Nak sekarang kamu sudah kelas 2 SMA ya" tanya kakek
Ah iya kek Rava baru masuk kls 2 heheh" balas Rava
Hmm, oh iya kamu udh ada kekasih belum nak"
Belum kek, kenapa emg kek"
Ya ampun pah boro boro pacar Deket cewe aja enggak hahah" ucap Sean selaku papa Rava

Kalian lagi ngomongin apa kok kayaknya seru bgt" Gracia selaku mama Rava
Iya tu, ngomongin apa " ucap nenek

Ini sayang/ mama tadi papa tanya Rava udh punya pacar apa belum"
Ohh " Balasnya serempak
Ya ampun pah Rava mana mungkin pacaran Deket sama perempuan aja kagak hahah" jawab gracia
Aah udh lah dari pada ngomongin pacar mending Rava keluar nyari angin, dah semuanya" pamit rava

Rava pun bergegas pergi dari rumah, dia sangat menghindari pembicaraan tentang seorang kekasih, Rava bukanlah orang yang gampang untuk suka dan berbaur dengan seseorang jadi bisa di sebut Rava itu jomblo sendiri di antara gangnya

Jomblo abadi kata Rava mah haha
" Mang ea jomblo abadi va " author
" Ah berisik lu thor "
" Iya deh iya "

Rava berkeliling perdesaan dengan amat tenang, beberapa kali juga rava di sapa oleh para warga desa di sana para warga cukup mengenal Rava dengan baik. Walaupun dia bukan tipe orang yang mudah berbaur dengan orang lain tetapi dia dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat di desa ini .

Rava berkeliling menuju salah satu perkebunan, di sana banyak tanaman sayur, cabai maupun buah . Rava menuju salah satu pohon jambu yang berada di pinggir dia mengambil jambu yang menurut sudah dapat ia makan,

Saat ia sedang mengambil salah satu jambu tersebut Rava mendengar suara meminta pertolongan, ia mencari di mana sumber suara itu, sampai akhirnya dia menemukan seorang perempuan yang hendak di lecehkan oleh lelaki yang ia tidak tau dia siapa

Rava pun bergegas menghampiri mereka berdua dan hendak menghajar lelaki itu namun sayang Rava kalah cepat, lelaki itu lari lebih dulu sebelum Rava menghampiri mereka, Rava pun memilih menghampiri perempuan itu dan memberikan Hoodie yang ia pakai untuk dikenakan oleh perempuan itu

APAKAH BISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang