Prolog

22 1 1
                                    

Seorang gadis cantik, berkulit putih, dan tinggi badan kurang lebih 165 cm sedang bercermin yang ada di kamar nya, ia sudah siap dengan seragam sekolah nya, hari ini ia akan pergi ke sekolah.

Satu persatu vana menuruni anak tangga dan menghampiri keluarga nya yang sudah menunggu nya di meja makan, lalu ia pun duduk di bangku nya dan mengambil nasi untuk sarapan, di tengah tengah ia mengambil nasi sang bunda pun bertanya

"ka, pengumuman snbp kapan? "

"sekarang bun, nanti sore"jawab vana sambil meletakan nasi di piring nya

"nanti bunda yang liat ya, kaka takut soalnya" lanjutnya lagi

"heleh gitu aja lu takut, cemen lu" sambung abang nya

"serah gue lah" jawab vana ketus

"abang, kaka udah gausah berantem sekarang" lerai sang papa

"iya pa" jawab mereka berdua

lalu mereka berdua pun makan dengan tenang dan tidak ada obrolan, karna memang jika sedang makan mereka tidak boleh berbicara.

******
"bunda ko jadi gini? kan kita kesini mau makan biasa aja bukan mau di jodohin, lagian vana juga baru lulus, vana mau kuliah juga ke Bandung, bunda sama papa ga bisa gini dong sama vana, pokonya vana gamau di jodohin ya bun, pah" cerocos vana

"pah , mah ko di jodohin sih? katanya mau ketemu client penting? tapi ko di jodohin? pokoknya dewa ga mau ya" ujar dewa yang tak kalah kesal

"pokoknya kita berempat ga nerima penolakan ya, pokoknya kalian berdua tetap kami jodoh kan" ucap Andre lantang

"iya lagian berdua bisa kenalan dulu lebih dekat, gaakan kita nikahin dulu cuman tunangan aja, jadi kalian bisa fokus ke pendidikan dulu" lanjut Aditya

"pah pokonya vana GAMAU di
jodohin apalagi sama orang yang vana gakenal sama sekali" ujar vana yang menyambar tas dan handphone nya, lalu ia pun pergi meninggalkan tempat itu


_________________________________________

gimana nih prolog nya? seru ngga? kalau seru tolong dukung aku buat kasi vote nya, trimakasiiii

SAVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang