~Selamat Membaca~
Artha di tawarkan bantuan oleh Eve tetangganya sendiri dan baru kenal beberapa menit yang lalu.
Tentu, Eve sangat membantu Artha namun bisakah ia mempercayai wanita itu? Penampilan nya begitu elegan dengan sikap lembutnya yang membuat siapapun di dekat Eve akan merasa nyaman.
"Tampang nya tidak terlihat seperti kriminal," batin Artha sambil masih menatap Eve mempertimbangkan jawabannya.
"Oh, mungkin pekerjaan yang ku tawarkan akan sedikit berbeda, aku ingin kau mengurus rumah ku. Apakah itu tidak apa-apa?" Ucap Eve masih mempertanyakan.
Mengurus rumah berarti membersihkan dan merapikan semua yang berantakan di rumah Eve. Itu pekerjaan yang di lakukan hari-hari di rumahnya, itu bukan masalah untuk Artha. Walaupun sedikit aneh mungkin, tapi lebih baik daripada dia harus melayani para pelayan di sebuah cafe.
"Kau mau?" Tanya Eve memastikan.
Artha berfikir sebentar, semuanya terdengar begitu cepat dan mulus untuk Artha. Ia tak perlu repot-repot langsung mendapat pekerjaan, tapi kesempatan tak datang dua kali.
" Tapi...aku akan membagi waktu, mulai dari jam enam sampai jam sembilan aku akan mencoba membereskan rumah mu sebisa ku. Jika belum selesai aku akan kembali lagi saat sore setelah pulang sekolah dan membantu ibuku, bolehkah?" Berbicara panjang dan lebar seperti ini membuat tenaga Artha terkuras begitu banyak.
Eve tersenyum sambil mengangguk memberikan keringanan pada pemuda yang nampak sangat giat dalam melakukan pekerjaan, "Kau masih bisa mempertimbangkan nya lagi jika kau mau," tanya Eve.
"Nyonya benar," ucap Artha berfikir sejenak, tapi ini adalah pilihan terbaik dari yang terbaik. Tak ada kesempatan kedua, ini lebih baik daripada harus melayani banyak pelanggan di sebuah cafe.
"Tapi, keputusan saya sudah bulat, saya menerimanya," ucap Artha meyakinkan.
"Baguslah, kau bisa berkerja di sini mulai besok, aku akan memberikan gaji nya perminggu bagaimana?" Gaji yang di tawarkan Eve sepadan dengan pekerjaan Artha nantinya, jelas Artha mau.
"Boleh nyonya, terimakasih atas bantuan mu," ucap Artha.
"Sama-sama senang membantu. Ayo ikut saya, saya akan memperlihatkan isi rumah ini pada mu," ucap Eve memimpin jalan.
Artha yang sudah di persilahkan hanya mengikuti langkah Eve dari belakang. Saat melangkah kedalam, yang dapat Artha cerna adalah rumah yang mewah dengan ukuran lumayan besar namun tak sampai membuat Artha kewalahan mengelilinginya. Rumah dengan dua lantai itu bisa Artha bersihkan sendirian, karna tak semua ruangan wajib Artha bersihkan.
Sampai di sebuah pintu berwarna putih di lantai dua, Eve berhenti dan membuka suara, "Abyan, aku mempercayakan rumah ini padamu... tolong bersihkan ruangan ini sebersih mungkin ya nak?" Ucap Eve dengan suara yang semakin lembut.
"Oh, tentu nyonya," balas Artha mengerti.
Eve melanjutkan langkahnya terus berbicara mana tempat yang harus di bersihkan Artha dan mana tempat yang tak perlu Artha bersihkan, "Aku sedang dalam keadaan yang amat sibuk, jadi rumah ini tak sempat untuk aku bereskan... Suami ku berkata untuk mencari pembantu sedari lama, namun tak ada satupun yang cocok dengan ku. Tapi aku melihat Abyan, hingga hatiku tergerak untuk membantu mu."
"Jadi mungkin, kau akan sendirian di rumah ini maaf ya, aku tak bisa menemani," ucap Eve saat sudah selesai berkeliling.
"Tak apa nyonya, sendirian sudah menjadi hobi saya," ucap Artha dengan santai.
Eve hanya membalas ucapan Artha dengan senyuman. Entahlah sosok Artha membuat rasa rindu di dalam diri Eve menjalar menjadi rasa sedih, ia berharap hadir nya Artha dapat menjadi suatu petunjuk untuk nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/371450225-288-k954392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐛𝐚𝐝𝐢
Teen FictionDalam dunia yang fana, Siddhartha Abyan meyakini bahwa tidak ada yang namanya keabadian. Sebagai seorang pemuda yang menjalani kehidupan membosankan, ia tidak pernah berpikir bahwa kebahagiaan abadi akan menjadi bagian dari hidupnya. Namun, cinta k...