03. "𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖"

23 15 7
                                    

~Selamat Membaca~

Elysia Aria namanya atau sering di kenal dengan Ely. Putri tunggal dari Eve seorang wanita kaya bersama suaminya.

Ely adalah gadis jelita yang ceria, ia benci sendirian dan ia sangat suka bersenang-senang. Namun, karna beberapa alasan Eve beserta keluarganya sepakat untuk mengurung Ely dari dunia luar.

Dunia yang begitu luas dan indah langsung berubah menjadi ruangan sempit juga gelap untuk Ely. Tahun demi tahun ia jalani selalu di rumahnya, tak ada teman yang ingin berkunjung entah apa alasannya, namun Ely benar-benar di minta untuk sendirian.

Hadirnya di dunia seakan menjadi ketakutan untuk keluarga Ely. Gadis yang sangat ceria seperti nya malah di batasi untuk beraktivitas keluar, ia di kurung dari dunia luar oleh keluarganya karna alasan yang Ely sendiri tak bisa memastikannya.

Selama hidup ia hanya menghabiskan waktu di dalam rumah. Ia tak pernah di izinkan sedikit pun keluar rumah sendirian. Bahkan, jika Ely keluar rumah hanya dua tempat yang akan ia hampiri bersama kedua orangtuanya, rumah sakit dan taman. Itupun Ely tak bisa bergerak dengan bebas karna orangtuanya selalu mengkhawatirkan keadaan Ely.

Tapi sekarang, mungkin cerita membosankan itu akan sedikit bergeser dengan hadirnya Artha. Setidaknya Ely tidak harus berbicara pada tembok atau pun boneka lagi, walaupun Artha sama datarnya seperti tembok.

Ely bersenandung riang sambil mengelilingi rumah nya yang sangat sepi, "wah...Artha bekerja dengan baik! Aku pikir lelaki hanya bisa bermain game ternyata ada juga yang mengerti dengan pekerjaan rumah ya!" Monolog nya.

Sudah berminggu-minggu Ely selalu di tinggal sendirian di dalam rumah, ia seperti tak di anggap ada oleh ibu dan ayahnya. Terkadang gadis itu berfikir, mungkin mereka sudah lelah dengan Ely yang merepotkan.

"Cih! Kemana Artha lama sekali dia? waktu makan siang sudah lewat hampir dua puluh menit!" Dumel Ely yang kesal.

Ucapan dan pikiran Ely benar-benar bertolak belakang, atau memang dirinya saja yang ingin mengalihkan pikirannya sendiri.

"Atau rumah nya jauh ya?" Pikir Ely.

•••••

Artha sedikit sengaja datang kembali kerumah Eve dengan terlambat, tentu saja karna ia masih menyiapkan mental nya untuk bertemu dengan Ely.

Entah berapa jam sudah Artha lewatkan dan kini ia sudah kembali ke rumah Eve,
" masih rapi? Ku kira ia sudah membuat semuanya berantakan untuk balas dendam."

Artha melihat sekeliling yang terlihat rapi dan bersih padahal ia sudah meninggalkan rumah itu beberapa jam. Kini Artha menaiki tangga untuk membersihkan kamar Ely.


Artha mengetuk kamar itu meminta izin dengan sopan pada sang pemilik sebelum masuk kedalam. Namun, Artha tak mendapat jawaban.

"Ely, bisakah aku masuk membersihkan kamar mu?" Tanya Artha dengan rasa malas. Malas menunggu jawaban Ely.

Tetap sama, Artha tak mendapatkan jawaban dari Ely, "ku anggap diam mu sebagai jawaban kau mengizinkan ku masuk."

Artha membuka pintu tersebut namun ia juga masih tak menemukan Ely di sana, hanya ruangan sepi yang sudah bersih dan rapi tidak seperti pertama kali Artha lihat.

"Dia membersihkan nya?" Gumam Artha melihat sekitar mencari sudut mana yang bisa ia bersihkan, Artha tak ingin memakan gaji buta tentunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐛𝐚𝐝𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang