verenig?

97 11 9
                                    


disclaimer!
cerita di sini hanya karangan, bukan cerita asli, tidak ada sangkut paut nya dengan dunia asli, memiliki kata kasar dan bahasa kotor di mohon perkataan dan perilaku yang tidak baik jangan di tiru.


       setelah jam pulang sekolah first menunggu khaotung yang belom keluar dari kelas nya, kali ini dia akan menjadi tutor khaotung, first berniat mengajak khaotung untuk ke apart first, setelah lama menunggu akhir nya khaotung datang dan tersenyum, lalu mereka berangkat menaiki motor first.

       "tau gitu gue bawa mobil, biar bisa ciuman," ujar khaotung memeluk pinggang first.
"diem ga lo, mana bisa di mobil ciuman? yang ada ga jadi ke apart gue nanti," ucap first membuat khaotung ketawa. sampai nya di apart first.

       "gue ga tau sepinter apa lo, coba kerjain ini dulu dah," ujar first memberikan beberapa kertas untuk khaotung. khaotung melihat kertas yang diberikan first sedikit terkejut, ini baru hari pertama bagaimana dengan hari berikutnya?

       "lo yakin aja ama gue, nih dah selesai," ujar khaotung memberikan kertas yang ia kerjakan, first melihat kertas itu lalu melihat ke arah khaotung. "gue bakal sedikit jelasin, kalo udah gue bakal kasih soal ke lo, kalo misal lo bener semua, lo dapet cium dari gue," ujar first. "OKE AYO CEPET!" ucap khaotung bersemangat. "tapi kalo lo salah semua lagi, lo kena hukuman."

       setelah khaotung mengerjakan, dan hasil nya, salah semua alhasil ia terkena hukuman, sangat ringan, first hanya memberi hukuman duduk di pangkuan nya, dan lubang khaotung diberikan alat yang membuat khaotung tersiksa.

       "KENAPA BEGINIIIII?! LEPASIN ENGGA? GA SUKAAAA!" ucap khaotung meminta untuk alat itu di keluarkan dari lubang nya.
"udah nurut aja," jawab first.
"FIRST!!! LEPAS GAMAUU GA SUKAAA!" teriak khaotung, first hanya terdiam memeluk tubuh khaotung.
"nurut kalo lo nakal gue gerakin loh, gue ngantuk mau tidur," jawab first.

       malam hari tiba khaotung terbangun dalam posisi memeluk first. tak berselang lama first pun terbangun lalu ia melepas alat itu dari lubang khaotung. "dari tadi kek, nyiksa banget," ujar khaotung. "mau makan apa?" tanya first.
"gue pulang aja boleh ga sih? takut di cariin papa," jawab khaotung.
"makan dulu khao, gue ngebawa lo ga ngasih lo makanan yang ada gue kena amuk," ujar first lalu khaotung memasang muka cemberut.
"bibir nya ngapin begitu?" tanya first mencubit bibir khaotung. "ga usah kaya gitu di orang lain," sambung first.
"siapa lo ngelarangin gue begitu? pacar? suami?" tanya khaotung.
"semua nya masih otw."

       mendengar ucapan itu khaotung turun dari pangkuan first lalu ia tersenyum senyum. "kenapa lo?" tanya first."LO MAU BUAT GUE GILA?" tanya khaotung kembali first hanya menggelengkan kepala lalu ia pergi ke dapur.

       di dapur first memasak apa aja yang bisa di masak, setelah itu ia memanggil khaotung, dan mereka makan bersama.

       hari demi hari mereka lalui seperti biasa dengan first khaotung yang asing di sekolah namun manja ketika di apartemen milik first. tak terasa hari dimana ujian kembali lagi, lagi lagi khaotung sedang membaca buku dengan first, beda kelas namun mereka sering belajar bersama. sampai dimana pengumuman nilai, khaotung mendapatkan nilai dibawah pas first dan itu membuat first sangat senang begitu juga khaotung. hari ini khaotung ingin mengajak first ke rumah nya, untuk bersenang senang dan di kenal kan ke papa dan mama nya, sesampai dirumah khaotung first hanya bisa melihat khaotung yang di peluk oleh sang ayah dan sang ibu, jelas first mengingin kan nya itu dari lama, sejak ia kecil ia tak pernah mendapatkan pelukan ataupun canda tawa dari kedua orang tua nya.

       khaotung mengajak first kedalam kamar nya, agar lebih mudah berbagi cerita, khaotung dan first memiliki janji setiao bertemu harus saling jujur jujuran, seperti mengungkapkan sesuatu dengan jujur.

      "gue pengen dipeluk sama ortu gue khao, gue kangen ayah gue," ujar first.
"peluk gue first, peluk gue kalo lo butuh pelukan peluk gue di saat apapun, jadiin gue sandaran lo, gue siap," jawab khaotung, first hanya bisa tersenyum.

       malam hari yang indah, first memutuskan untuk pulang ke apartemen nya karena ia harus membereskan kamar nya dan juga ia harus pergi photo copy untuk khaotung besok. sesampai di apartemen first terdiam, hanya diam di ranjang nya. sprei dengan warna coklat nya itu.

UDAH GAIS AKU KEHABISAN IDEE LANJUT BESOK YYAA GUTBAY EN LOV YU

24.25 that's us [FIRSTKHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang