net die twee van ons

100 12 3
                                    

siang hari di bangkok.
first duduk bersama khaotung dan juga sang ibu, mereka ber3 berbincang bersama, terlihat sangat bahagia. "temenan sama first udah dari kapan?" tanya lana kepada khaotung. "belom lama, deket deket ujian," ujar khaotung.

"first bakal ga? soal nya, first dari kecil jarang punya temen, gara gara dia suka gigit temen nya," ucap lana lalu terkekeh melihat muka first.
"maa, aku ga gitu," ujar first.
"nakal banget tan, masa kalo malem tiba tiba minta cium, kadang kalo cape minta peluk," jawab khaotung melihat ke arah first.
"gue ga gitu ya khao," ucap first dengan muka yang kesal.
"haha, gapapa, lagian juga kalian kalo lebih dari temen cocok loh, tante ngerestuin," kata lana memegang tangan khaotung.
"mama kamu kasih lampu hijau kamu nya ngasih lampu merah teruss!!" ujar khaotung menatap ke arah first.
"ada waktu nya nanti ssttt," jawab first.

setelah sekian lama, akhir nya lana memutuskan untuk pulang, karena sore hari telah tiba. sore ini khaotung duduk di sebelah first dan bersandar di bahu nya, mereka berdua duduk di balkon unit nya, 2 ikan emas menjadi pemandangan mereka saat ini, sepatu futsal milik first yang basah, dan juga tanaman tanaman indah milik first. "kenapa kamu hari ini ganteng banget si? kamu tauuu, aku harus teriak atau apa ngelihat calon pacar aku seganteng ini, kanu tauu, aku suka banget sama cowo kaya kamu apa lagi itu kamu, aku sayanggg banget sama kamu, tapi kamu ga mau kita pacaran, padahal lucu kalo kita pacaran," ujar khaotung menatap kearah first.
"gue juga sayang sama lo khao, tapi tau sendiri kan? gue ga pantes sama lo, gue takut ga bisa buat lo bahagia, dan gue juga ga tau lo itu kaya gimana? kita belom kenal jauh khao, paham kan maksud gue?" ucap first kepada khaotung.

"bahagia ku sama kamu, aku orang nya ga bisa di atur, dan aku suka banget sama cowo yang tau perasaan aku tanpa aku ngode, selalu ngedukung, dan menerima aku selalu," ujar khaotung. "nah, gue ga kaya gitu, kalo lo mau jadi pacar gue, ya udah sabar sabar sama gue, lo harus nerima sifat asli gue, harus sabar sama tingkah laku gue, siap ngeberesin apart gue setiap lo ke sini, karena lo tau sendiri, gue sibuk kerja dan gue jarang beresin kamar, dan gue posesif, oh iya sama lagi gue sengea n parah kalo punya pacar," ucao first.
"yang terakhir aku ga percaya," jawab khaotung.
"kenapa? ga ada bukti gitu?" tanya first.
"kamu ga kaya gitu ke aku," jawab khaotung.
"ya soal nya lo belom jadi pacar gue, coba kalo misal nih kita pacaran, gue bisa aja ngewe sama  lo seharian full, dan lagi, gue gampang manja," ujar first.
"aku siap semua nya, asalkan pacaran sama kamu, mau kamu pacaran sama aku karena lubang aku juga ga masalah," jawab khaotung.
"nakal."

setelah mereka asik berbincang khaotung memutuskan untuk pulang ke rumah nya, dan first memutuskan untuk tidur, karena ia belum istirahat sama sekali.

pagi hari tiba, first sekarang menggunakan baju jersey bertulis nama khao, dan sepatu berwarna hitam, ia berjalan dan menaiki motor kesayangan nya untuk ke rumah khaotung. di rumah khaotung, first menunggu cukup lama dan akhir nya khaotung mengajak first masuk dulu karena ia belum selesai.

"ke kamar aku aja dulu fir, aku mau ke kamar ayah dulu minta uang," ujar khaotung, dan first menganggukkan kepala nya. setelah khaotung pergi khaotung datang dan duduk di pangkuan first menghadap ke arah first. "kamu ganteng banget si," ujar khaotung. "biasa aja, Lo hari cantik banget, jangan cantik cantik nanti banyak yang suka saingan ku bertambah," ucap first.

setelah mereka tertawa, first mencium bibir khaotung, dan melumat nya, cukup kasar namun ciuman kali ini dipenuhi oleh cinta. khaotung yang meremas rambut first, sedangkan first meraba semua seluruh badan khaotung.

nghhh! desah khaotung di sela sela ciuman.

"mau lebih?" tanya khaotung.
"lo nantangin gue? siapa takut, kalo lo sampe nangis harus nginep di rumah gue, dan kita harus ngewe kapan pun itu, ga boleh pake baju kalo di apart gue."
"kalo aku ga nangis, kamu jadi pacar aku," ucap khaotung, lalu mereka beradu ciuman kembali.

saat ini posisi khaotung menggerakan pinggulnya dan mengangkat kepala nya.
"ngjhhh firhhh enakhhh," desah khaotung.
"sebut lagi sayangh nama gue," ujar first, sambil menaik turun kan tubuh khaotung.
"ahhh, firrhhh ngghhhh mmhhh ahhh."
"f-firhhh nghhh g-gakhh nyampekkhhh," sambung khaotung kepada first.
"lepas dulu pindah posisi, ngangkang lo nya," ucap first.















GAIS AKU GA BEGITU JAGO DAN TOLONG AKU KASIH FULL HARUS BANYAK VOTE KALO ENGGA AKU GA BUAT BEGINIAN LAGI DAN AKU BUAT ENDING NYA NGEGANTUNG WLEE!!






jleb!

penis milik first masuk dengan sempurna dalam sekali hentak, membuat khaotung kesakitan, ia hampir menangis.
"AHHHH FIRHHH ENAKHHH," Desah khaotung dengan nada tinggi nya.
"kamu teriak ga takut? kalo engga, ngedesah sama teriak buat gue ahh," ujar first.
"AHH YAHH SAYANGHHHH BESARHHH ENAKKHHH NGGHHHHHH MMMMHHHH," khaotung semakin mendesah lebih kencang begitu dengan first yang mempercepat gerakan.
"ahhh habis inj sentuh diri mu sendiri yah nghh," ucao first dan khaotung mengangguk.

tak lama mereka pun keluar bersama. khaotung tersenyum melihat muka first, bagi khaotung, muka first disaat keenakan harus diabadikan, karena khaotung jelas membutuh kan muka first jika ia sedang sange. seperti permintaan first tadi, khaotung sekarang telah menaik turun kan badan nya di lantai yang ia beri mainan sex yang kerap ia gunakan.

"ahhh enaakhhh besarhhh, firhhh ewehhh akuhh nghhh," desah khaotung.
"firsthhhh lubang aku mau kamuhh penis besar kamuhh gantenghh taruh depan muka aku nghh, eunghhh," ujar khaotung.
"sini sayang kuu, mau di kasih peju ga muka nya? mau di penuhin iya?? sini sayang lihatin penis aku ini," ucap first sambil mengocok penis nya, dan mengeluarkan cukup banyak mengenai muka khaotung.
















udah gais... semoga banyak vote, ay love yu salam perewean😋

24.25 that's us [FIRSTKHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang