IF 🔞 - HEEJAKE

Stuck with Devil

The devil Heejake ver

.

.

.

.

Panas.

"Mnghh.."

Si submisif terbaring dengan tangan yang terkepal pada dada bidang itu, bibirnya membengkak dan sedikit terbuka, menampakkan deretan gigi kelinci dan Cupid bow yang merona merah- sangat sensual.

Liar.

Hidungnya mencoba menghirup udara, namun tetap sesak karena perlakukan seseorang pada bagian bawah tubuhnya. Sebuah dasi hitam melilit diarea mata, rona merah diwajah menjalar hingga leher dan cuping telinga, mengundang sang dominan untuk mengulum lantas menggigitnya dan membisikkan kata-kata kotor agar dirinya semakin terangsang.

"Sssh- hyung. Kau menjepitku begitu kuat. Kau suka milikku di dalam dirimu, hm?"

Tak ada jawaban selain isak tangis yang ditahan.

Seringaian semakin menghiasi wajah tampan itu. Ia merunduk, hanya untuk mengecup kedua kelopak mata yang basah oleh air mata. "Jangan menangis. Aku bahkan belum keluar di dalam."

"Mrgh!!"

Lehernya digigit kuat. Meninggalkan bitemark yang begitu kentara. Jake pasrah. Ia tak berdaya. Bahkan ketika satu kakinya diangkat sejajar sampai wajah Ethan, pria itu mengecup pergelangan kakinya, menjilatnya dan membuat kissmark. Merambat pada bagian atas, betis, belakangan lutut, hingga paha.

Seluruh permukaan kulit putih itu di penuhi bercak kemerahan. Seolah memberitahu- jika tak ada yang boleh menyentuh satu inci pun tubuh itu selain dirinya.

Jake Sim miliknya.

Mutlak.

Ethan melirik ke belakang, disana ada Jake yang tidur membelakangi dirinya. Tubuh telanjang itu dibalut selimut hitam senada ranjang, terlalu lelah setelah digempur sekian jam. Cairan kental merah dalam gelasnya ia tenggak hingga tuntas, tubuh atasnya tak terbalut sehelai kain pun. Hanya memakai training hitam sehingga menampakkan dada bidang yang menggoda.

"Jika ingin marah, maka lakukanlah. Lagipula aku tidak peduli. Suka atau tidak, kau milikku. Seutuhnya dan untuk selamanya. Camkan itu."

Yang lebih muda bangkit dan melangkah ke bathroom, sementara Jake meringis dibalik selimut yang membungkus tubuhnya. Keputusan menerima tawaran bekerja disini adalah salah sejak awal. Kehidupan bebasnya telah direnggut total.

Tubuhnya hancur, batinnya sakit, hatinya berteriak murka. Bisa-bisanya ia yang seorang pria disetubuhi. Manalagi, cara orang itu melakukan seks sangat kejam.

"Kau adalah wujud iblis yang sebenarnya. Tcih- Bahkan menyebut namanya saja aku tak sudi, akh- sial!"

Lututnya menyentuh lantai begitu ia hendak bangkit. Nyeri terasa dibagian bawahnya, Jake menggigit bibir. Lalu bangkit kembali. Punggungnya perih akibat cambukan, pantatnya juga sama yang menjadi sasaran empuk tamparan gemas. Belum lagi bibirnya lecet.