17. Masa lalu sosok rumah Raxel.

68 58 20
                                    

Kembali lagi dengan author satu ini👀 hehehe, aku buat bab baru lagi nih. Jangan lupa absen ya, jam berapa kalian baca cerita ini.

"Setiap orang mempunyai masa lalunya masing-masing dan setiap dari mereka pasti memiliki sebuah trauma akan suatu hal yang mereka takuti."

-Kanara Amerra Queensha.

"Dunia kadang ga mau berpihak sama kita, kita harus berusaha sama hal yang kita perjuangkan karena kadang kalaupun kita mencoba pasti gagal dan kalian tau juga akan tetap sama seperti itu."

-Raxel Orizon Kendry.

Kara duduk disamping ranjang empuk milik Raxel sendiri, Kara menatap sekitar. Terlihat banyak proyek-proyek yang sepertinya Kara pahami dan mengetahui segalanya, setiap kata dan kosakata. Matanya tertuju pada satu kertas yang terlihat menarik perhatian mata Kara.

Manik bola mata brown tersebut semakin tertarik kepada papan yang sedang menunjukkan tentang rencana yang sangat membingungkan bagi semua orang, tapi tidak dengan Kara. Hal itu malah lebih mudah dan lebih cepat bagi Kara untuk mendapatkan hasilnya.

Brukk!

Suara tersebut alhasil membuat mata Kara menengok ke samping, botol plastik bekas yang terletak di atas lemari tua dan bekas, dari sudut pandang manusia pasti yang menjatuhkannya adalah angin yang lewat saja tapi berbeda dengan Kara yang menganggap akan ada sesuatu besar yang akan terjadi di rumah ini jika terus-menerus menetap.

Tatapan waspada terpampang jelas di wajah dan mata Kara, berhati-hati, kata itu selalu saja bagaikan hantu yang menerjang pikirannya. Tangannya berhati-hati bergerak dengan lambat tapi dengan waspada.

Mulutnya seperti membacakan sesuatu atau hal yang sedang di rahasiakan untuk mencapai suatu hal yang sangat mengerikan di balik semua misteri ini.

"Kau datang, kau mengambil... Jika kau berada di antara sudut-sudut pandang keluarlah... Atau aku yang benar-benar menghancurkan mu di antara sudut-sudut ini." Kara mengucapkan kata-kata dan kalimatnya dengan cepat secara berulang kali dan tetap sama, penekanannya semakin kuat di buatnya.

Setelah selesai membaca sesuatu yang aneh dan dia sendiri lontarkan dari mulutnya, tangannya bergerak berusaha mengambil sesuatu melewati sudut-sudut ruangan yang cukup luas dan dingin, tapi Kara cukup berani karena masih bisa duduk di tempat sedingin dan seseram ini.

Dunia seperti berhenti berputar untuk sementara, Kara berjalan santai ke arah sudut yang di kelilingi jaring laba-laba, sudah kusam itu. Tangannya meraih sesuatu dengan kosong sedangkan yang berada di tangannya tak ada sama sekali dan hal itu semakin keras dirinya mencengkram.

"Kau ada masalah apa dengan keluarga kecil ini?" Tanya Kara dengan nada datar dan dinginnya.

"Ayahnya! Mati dengan cepat sedangkan aku? Aku hanya bisa terdiam saat mendengar diriku akan di bunuh olehnya! Aku ingin dia mati sama seperti diriku yang di bunuh olehnya!" Bentak makhluk tak kasat mata itu dengan kuat walaupun Raxel tak dapat mendengarkan ataupun melihatnya.

"Ayah? Bert? Bert kah yang kau maksud?" Tanya Kara dengan nada yang tenang sekaligus mengerikan.

"Ya! Dia yang membuat ku begini! Aku sangat membenci dirinya, dia yang membunuhku dengan cara yang mengenaskan sama seperti diriku!" Makhluk aneh itu semakin menjadi-jadi marahnya ketika Kara membahas tentang Bert yaitu ayah kandungnya Raxel dan suami dari istri sahnya yaitu Laura.

Tiba-tiba saja Kara membulatkan matanya karena kekagetannya saat makhluk aneh satu ini menarik tangannya kepada tangannya, sehingga Kara dapat merasakan hal yang makhluk ini rasakan juga.

MYSTRO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang