Happy reading jangan lupa untuk vote dan komen yaa...
☆ ★ ✮ ★
Awalnya Justin ngga pernah percaya sama yang namanya cinta pandangan pertama. Menurut dia itu aneh, masa sekali liat doang langsung suka? Ngga masuk logika banget.
Tapi, pemikiran itu kayanya ngga berlaku buat saat ini. Dengan sesekali mendesis pelan saat lukanya ditekan oleh sang gadis, ia menatap puja pada gadis ini. Justin sadar gadis di depannya ini cantik, tapi cantiknya jadi berkali-kali lipat kalo diliat dari jarak sedekat gini.
Pikirannya terlempar kembali kebeberapa saat yang lalu. Saat Justin berhasil kabur dari keroyokan musuh geng motornya, ia memutuskan untuk berhenti disalah satu minimarket yang ada di daerah itu. Niatnya sih ingin membeli minuman dan beristirahat sejenak.
Namun siapa yang menyangka, saat hendak membayar barang yang ia ambil di kasir, Justin tak menemukan dompetnya disaku manapun. Sial, kayanya dia lupa bawa. Mau nelpon temennya buat minta bantuan juga tidak bisa, hpnya rusak saat bagian kakinya dipukuli dengan kayu oleh sang musuh.
Sampai ia tersentak saat pundaknya ditepuk, ia menoleh untuk melihat siapa pelakunya. Ternyata seorang gadis cantik dengan poni belah tengah yang menutupi dahinya.
❝ Mau gabung sama punya aku juga ngga? ❞ tanya sang gadis saat menyadari tatapan tanya dari cowo didepannya ini. Dengan sedikit kelinglungan Justin menganggukkan kepalanya tanda setuju. Dirasa mendapat jawaban yang sesuai, si gadis langsung tersenyum manis.
❝ Nih mba, punya masnya digabung aja sama punya saya ❞ tangannya sibuk meletakkan beberapa snack dan minuman ke atas meja kasir, tak menyadari tatapan yang diberikan oleh Justin.
❝ Totalnya 187.600 kak, uangnya 200.200 ya. Ini kembaliannya ❞ setelah mengucapkan terimakasih, gadis itu langsung menarik tangan Justin untuk keluar dan duduk disalah satu kursi yang disediakan.
❝ Nih punya kamu ❞ ucapnya sambil menyerahkan satu kaleng kopi instan dan satu bungkus rokok lengkap dengan korek apinya. Ia memeriksa kembali barang belanjaannya, dirasa sudah lengkap ia hendak beranjak dari tempat duduk. Namun, tertahan saat Justin menahan lengannya.
❝ Thanks udah bantuin gue ❞ sang gadis tersenyum seolah berkata bukan apa-apa. Saat hendak berdiri lagi, tangannya kembali ditahan. Kali ini dengan dahi mengernyit ia menatap ke arah Justin. Justin yang menyadari tatapan yang diberikan kepadanya tiba-tiba merasa gugup. Aneh, biasanya dia tidak pernah seperti ini didepan cewe, pikirnya.
❝ Kamu butuh apalagi? ❞ bukannya menjawab reflek Justin justru malah menunjuk kearah wajahnya.
Sang gadis didepannya langsung paham akan tindakan yang dilakukan. Minta diobatin ternyata, pikir gadis itu. Dengan cepat dia kembali masuk kedalam mini market dan beberapa saat kemudian kembali dengan beberapa obatan serta air mineral dingin.
Dengan cekatan ia mengompres luka lebam diwajah cowo dihadapannya ini. Justi merasakan sentuhan yang terasa berhati-hati tetapi juga teliti. Ia menatap wajah serius gadis didepannya ini, dia baru sadar kenapa daritadi dia kaya orang linglung. Soalnya cewe didepannya ini udah cantik pake banget, perhatian pula. Duh, jadi cinta.
Disaat Justin sedang mengagumi gadis didepannya ini. Sang gadis justru menatapnya aneh. Dia sudah selesai mengobati luka cowo itu, tapi cowo itu cuma diem doang dari tadi, ga ada gerak sama sekali. Tangannya melambai didepan wajah Justin, membuat sang empu akhirnya dari lamunannya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟕/𝟕 | Lizkook
Fanfiction[Short Story] Ini kisah Lilyan yang jadi korban kejaran cowo gila. Justin, namanya. Bagaimana kisah mereka? akankah kegilaan Justin mampu meluluhkan hati Lilyan? ᝰ. Lizkook ft 97L ᝰ. Fiksi Penggemar ᝰ. Non Original Character ᝰ. Content Warning: Ha...