4. Masa lalu

350 67 9
                                    

"Sasuke-kun."

"Hn? Kenapa dengan panggilan mu itu."

Gadis itu tersenyum dengan wajah yang bertemu merah. Tangan kecilnya menyematkan helaian rambut ke telinganya.

"Aku dengar kun sering digunakan untuk memanggil pacar."

Kali ini pria justru wajah pria itu yang memerah. Ia mengangguk kecil. Lalu mengeluarkan buku-buku yang telah ia siapkan dari tasnya.

"Sekarang waktunya belajar."

Gadis itu mengerucut kan bibirnya. Manik indahnya berputar. Pria yang berbeda 3 tahun darinya itu telah sah menjadi kekasihnya. Ia adalah pria kaku dan dingin, jadi Hinata tidak perlu khawatir jika pria itu akan dekat dengan wanita lain.

"Aku punya ini." Ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Kue berbentuk ikan yang dibungkus plastik bening.

"Taiyaki isi kacang merah. Untuk Sasuke-kun."

Sasuke memerhatikan kue itu. Tangan kecil dan putih bersih sedang memegang kue itu. Sasuke mengangkat wajahnya, gadis itu tersenyum kearahnya.

"Terima kasih." Sasuke mengambil kue itu. Ia terkesiap saat jemarinya menyentuh jemari gadis itu. Tiba-tiba saja jantungnya berdetak dengan begitu kencang. Sasuke melirik ke arah Hinata lagi. Wajahnya bersemu merah dengan senyum terukir di bibirnya yang sewarna dengan kelopak bunga sakura di musim semi. Sasuke menjadi penasaran, apakah itu memang warna alami dari bibir gadis itu atau ia mengenakan pewarna bibir. Tanpa ia sadari, wajahnya perlahan mendekati wajah gadis itu. Matanya tidak terlepas dari bibir ranumnya.

Cup.

"Ayo kita belajar."

Jemari pria itu bergetar sembari mengeluarkan sembarang buku dari tasnya. Ia juga mengambil pensil yang sudah tajam lalu mulai meraut ujung pensilnya. Nafasnya cepat dan tidak beraturan. Itu adalah ciuman pertamanya.

Sasuke tiba di rumah sederhana yang sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ia segera turun dari mobil, pertanyaan-pertanyaan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya mengisi kepalanya. Untuk apa lagi wanita itu muncul di hidupnya?

Wanita itu berdiri didepan rumahnya. Di hadapannya, pria terhormat dari keluarga Uchiha berdiri tegak dengan tangan terlipat di depan dadanya. Ia masih mengenakan seragam polisinya.

"A.. aku sungguh memohon maaf."

Suara itu. Suara yang bergetar itu sanggup membangkitkan seluruh rambut ditengkuknya. Ini pertama kalinya Sasuke mendengar suara itu setelah 12 tahun lebih. Sasuke memandang punggung kecil yang membungkuk dalam ke arah ayahnya. Mata kelam Fugaku bertemu dengan Sasuke. Sasuke berjalan pelan menghampiri keduanya.

"Masa lalu. Tidak ada yang bisa kita lakukan dengan itu. Tapi sekarang, jangan pernah mengunjungi tempat ini lagi, atau kau akan berurusan dengan kepolisian."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ImpotentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang