Haloo~
Hierarchy up lagi. Selamat membaca!
Psst! Part ini bakal bikin panazz🤣Oiyaa, sebelum itu aku mau ngasih lihat visual Dante:
Happy reading!
***
Kedua mata Letta membulat ketika melihat sosok yang dibencinya tengah mengotori mejanya dengan kuas lukis dan cat merah.
Dengan emosi yang membara, Letta mendekat ke arah Ayyana. Begitu sudah berada di belakang Ayyana, Letta langsung menuang semangkuk baso aci dari atas kepala Ayyana.
Ayyana tersentak kala merasakan cairan panas mengenai atas kepalanya serta punggungnya. Ia bahkan sempat memejamkan matanya saat cairan panas mengalir ke dahinya dengan cepat.
Teman-teman sekelasnya Letta terkejut melihat perlakuan gadis itu. Mata mereka membulat, ada juga yang menutupi mulut dengan tangannya.
Letta mendengkus. Tak peduli dengan atensi teman-teman sekelasnya yang tertuju padanya, ia menaruh mangkuk styrofoam dengan posisi terbalik di atas kepala Ayyana.
Ayyana membuang mangkuk styrofoam di atas kepalanya, kemudian mengusap wajahnya sekali. Digulirnya pandangannya ke arah kanan dan ia menemukan pemilik meja ini tengah menatapnya tajam.
“Ngapain lo ngotorin meja gue?” tanya Letta dengan nada yang tidak bersahabat.
“Kurang ajar! Berani-beraninya lo numpahin makanan ke gue?!” bentak Ayyana tak terima.
Letta menyunggingkan senyumnya. Ia melipat kedua tangan di depan dada. “Yang kurang ajar itu ... gue atau lo?” tanya Letta pelan.
Dada Ayyana naik-turun. Aroma kuah bakso aci menguar darinya. Ia tak mengira jika Letta makin berani padanya.
“Gue udah capek berurusan sama manusia sinting kayak lo. Bisa nggak, lo ngga usah cari masalah sama gue?” Letta berkata dengan sedikit penekanan.
Ayyana mendecih. Bagaimana bisa ia berhenti mencari masalah dengan Letta, jika gadis itu telah membuat orang terdekatnya meninggal?
“Diem lo, pembunuh!” geram Ayyana bergetar. Dadanya mendadak sesak mengingat kematian orang terdekatnya yang sangat menyayanginya. “Gak usah berlagak paling capek! Gue yang capek di sini, mikirin cara supaya lo dapet balesan setimpal karena bikin orang terdeket gue mati!”
Letta melayangkan tamparan keras ke pipi kanan Ayyana.
“Jaga ucapan lo! Harus berapa kali gue bilang, gue BUKAN penyebab kematian Dimas?!” Letta menatap Ayyana dengan alis yang makin menukik tajam. Rasanya ia ingin mencekik Ayyana sekarang juga.
Ayyana terdiam. Lidahnya mendadak kelu karena dadanya makin sesak. Belum lagi dengan kedua matanya yang mulai memanas usai mendapat tamparan dari Letta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hierarchy [Terbit]
Mystère / Thriller13+ ~ Siswa SMA Cendana, Rafa Juliansyah ditemukan tewas di toilet sekolah. Kasus kematian temannya lantas membuat Shaka pindah ke SMA Cendana, demi mencari tahu siapa dalang di balik kasus kematian tersebut. SMA Cendana, sekolah swasta ternama di...