Berjuang sendiri

5.8K 280 20
                                    

Pond terus melihat langit yang mulai menitikan air. Dia sudah lama duduk di cafe ini tapi dunk belum juga datang

"Maaf aku terlalu lama. Ada jalan rusak sehingga aku terjebak macet" ucap dunk dan duduk di depan pond

"Kita harus bicara sebelum hujan lebat. Aku memakai motor kesini" ucap pond

"Bagaimana keadaan adik ku?" Tanya dunk dengan mata berkaca-kaca

"Dia akan melahirkan. Tinggal menunggu hari saja" ucap pond tersenyum

"Maaf memaksa mu Menikahi adikku" ucap dunk

"Terimakasih karena memaksa ku menikahinya" ucap pond

Dunk melihat pond
"Kau sudah mencintai nya?" Tanya dunk

"Dia orang yang harus di cintai" ucap pond

"Kau benar. Dia sangat manis. Aku tau cepat atau lambat kau pasti mencintai nya itu sebabnya aku memilihmu untuk adikku. Justru aku lah yang tadi belum siap melihat kalian bersamaan" ucap dunk terkekeh

Pond melihat keluar. Perasaan tidak enak. Perkataan nenek itu terbayang-bayang di kepala nya

"Kau sangat buru-buru?" Tanya dunk

"Aku harus pulang sebelum hujan deras" ucap pond

"Baiklah. Mungkin kau masih marah padaku tapi aku sekarang Kaka iparmu jadi kita akan sering bertemu" ucap dunk

"Aku sudah memaafkan mu. Kita sekarang keluarga walaupun bukan sebagai suami-istri" ucap pond

"Makasih. Tolong jaga adik ku" ucap dunk

"Aku akan menjaganya sampai kapanpun" ucap pond yakin

Dunk tersenyum. Walaupun ada rasa sakit di hatinya tapi rasa bahagia mendominasi saat menyadari ada yang mencintai adiknya dengan tulus. Ada yang membantunya menjaga adik kecilnya

"Aku percaya padamu" ucap dunk dan menepuk bahu pond

"Phuwin bilang dia juga ingin bertemu dengan mu. Sepertinya dia kesal karena kau hanya ingin bertemu dengan ku" ucap pond sedikit terta begitupun dunk

"Katakan aku akan datang besok mengunjungi nya di rumah mu" ucap dunk dan pond mengangguk

"Itu supirku sudah datang di sebrang sana. Aku pamit. Kau bayar kopi ku juga yah kau kan sekarang adik ipar ku" ucap dunk dengan sedikit tawa lalu keluar dari kafe itu

Pond melihat keluar di balik kaca dunk yang berlari sedikit karena hujan sudah mulai deras. Dia harus segera pulang. Pond membayar kopi nya dan dunk saat pelayan itu datang dan baru ingin berdiri tiba-tiba semua orang di luar berteriak

Dia melihat keluar dan melihat dunk yang tergeletak di atas aspal. Dia langsung berlari keluar dan menghampiri dunk yang tergeletak tak sadarkan diri di bawah derasnya hujan

Dia mengangkat dunk dan membawanya ke mobil dunk untuk segera ke rumah sakit.

Tanpa pond sadari dia meninggalkan semua barangnya di cafe termaksud hp nya yang terus berdering semenjak dia keluar dari cafe

"Dunk bertahan lah. Kau sudah berjanji akan melihat phuwin" ucap pond panik karena dunk banyak mengeluarkan darah di seluruh tubuhnya

__________

"Ahhk Bu hiks apa kak pond tak akan datang?" Tanya phuwin

"Prom sedang berusaha menelponnya nak. Sabar ya" ucap new

"Bu hiks sakit" ucap phuwin yang merasakan kontraksi yang semakin sering

Bidan itu memeriksa pembukaan phuwin.
"Dimana pond. Istrinya akan melakukan persalinan" ucap bidan itu kesal

single momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang