Ⓟ Ⓐ Ⓡ Ⓣ - Ⓘ

7 2 0
                                    

Hai guys... Selamat membaca sekaligus menikmati lagunya Mashiho xixi - semoga suka yaa 😉

"Ah sial, wartawan itu masih saja di luar," keluh pria berbadan berisi itu dengan kesal seraya meneguk sekaleng air sodanya sekaligus setelah mengintip sekilas keadaan dibalik jendela hotel tempat mereka menginap.

"Sudahlah biarin, udah tugas mereka itu," ucap seorang pria yang matanya tetap fokus membaca berita di tabletnya.

"Sesantai itu kamu Chell? Kalau mereka masih saja belum pergi, kita nggak bakalan bisa pergi ke acara festival itu dengan tenang Chell"

"Ya mau gimana lagi, kita juga nggak bisa usir mereka kan?" ujarnya yang membuat si pria berbadan berisi itu sangat frustasi.

"Chell, kamu tahu nggak sih kalau acara festival itu sangat penting untuk kelanjutan karir kamu, dengan keributan yang telah kamu buat, kamu harus memperbanyak interaksi kamu dengan fans kamu supaya karirmu tetap aman," nasehatnya yang sepertinya dianggap seperti angin lalu oleh pria yang dipanggil 'Chell' itu.

"Chell, kamu dengar aku nggak?"

"Chell!"

"MARCHELLIO ARTAMA!"

"Aku dengar bang," ucapnya acuh tak acuh.

"Kalau dengar setidaknya nyahut bukan di diemin kek gini Chell, aku bukan radio rusak-rusak!"

"Aku juga gini demi karir kamu, tapi kamu sendiri malah nggak peduli atas semua kekacauan yang telah kamu buat"

"Terus aku harus gimana bang? Lagian yang kulakukan itu juga nggak salah, aku juga udah mikir matang-matang soal aku bakalan keluar dari Nestapa, jadi salahnya dimana? Dasar wartawan-wartawan itu saja yang terlalu memperbesar semua ini"

"Paham Chell, aku paham soal pilihanmu itu, tapi nggak semua orang terima dan bahkan jadi banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat rumor nggak jelas tentangmu"

"Tahu kok, aku dah lihat semuanya," ujarnya seraya mengangkat tabletnya yang menampilkan isi dari berita yang sedari tadi ia baca.

Melihat itu, pria berbadan berisi itu segera merampas tablet tersebut dari Marchellio dan segera mematikan tabletnya, "udah berapa kali ku bilang jangan baca berita-berita soal rumor nggak jelas itu"

"Udahlah bang, aku juga nggak apa-apa kok. Kehidupanku juga sekarang tetap biasa-biasa aja, nggak ada yang berubah"

"Untuk sekarang oke aman, tapi kita nggak tahu kedepannya, jadi kuharap kamu membantuku memikirkan cara agar kita bisa ke acara festival itu dengan tidak terlambat"

Ketika Marchellio hendak membalas pria yang dia panggil dengan kata 'bang' itu, orang itu langsung melanjutkan perkataannya, "Tidak menerima omongan sampah apapun dari mu, karna saat ini kamu benar-benar harus melakukan interaksi sesering mungkin dengan fans", dan perkataannya berhasil membungkam mulut Marchellio.

Setelah beberapa menit berlalu dan keadaan hening, akhirnya salah satu dari mereka bersuara dan yup orang itu adalah Marchellio, "Gimana kalau kita terobos aja? Kalau misalnya mereka lontarkan pertanyaan kita tinggal jawab aja seadanya."

"Kamu nggak salah ngomong gitu Chell? Kalau kita ngelakuin itu, kita bakalan terjebak lebih lama disini dengan berbagai pertanyaan para wartawan yang bisa saja membuat rumor itu semakin memburuk"

"Kamu tahu sendirikan kita cuma berdua, nggak ada bodyguard dan itu akan mempersulit jalan kita Chell," lanjutnya.

Sebenarnya apa yang dikatakan pria berbadan berisi yang merupakan manager Marchellio itu ada betulnya, karna sejatinya para wartawan itu tidak akan membiarkan sosok yang menjadi sumber berita terhangat mereka pergi begitu saja sebelum mereka puas mendapatkan jawabannya dan yup bahkan sebagian dari mereka ingin mendengarkan jawaban yang sesuai dengan dalih yang telah mereka buat sebelumnya yang mungkin bisa saja jauh dari kebenaran?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

C L O V E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang