3

396 39 3
                                    


"Segera hubungi Taehyung, lalu kita menuju Dermaga?!" ucap Yoongi.

"Tidak akan keburu, yang ada kita tidak mendapatkan keduanya?!" sanggah Hoseok.

"Sialan. Kita harus atur strategi. 30 menit kita tidak mendapat solusi, Taehyung pasti mengamuk?!" Namjoon.

"Hanya berdebat saja yang kalian lakukan. Tunggu apa lagi, kita menuju Dermaga sekarang?!" ucap Seokjin yang baru bergabung.

"Kita akan setor nyawa begitu?!" jengah Yoongi.

"Iya. Terutama nyawamu yang kami tumbalkan lebih dulu?!" sarkas Seokjin.

"Sialan" Yoongi.

"Sudahlah Hyung hentikan?!" Jimin menengahi. "Tuan V sedang menuju ke Dermaga saat ini, jangan sampai kita keduluan olehnya?!" ucap Jimin lagi.

"Tuan V?!" ucap mereka serempak.

"Iya, Ayah dari Taehyung?!" jeda Jimin. "Kalian malah seperti orang tolol. Kita tidak punya waktu lagi sialan?!" setelahnya Jimin meninggalkan mereka yang masih menganga, di ikuti Seokjin dengan yang juga jengah melihat kelakuan teman-temannya.

"Ck. Akan aku ceritakan setelah ini. Kita tidak banyak waktu. Aku duluan bersama Jimin, kalian siapkan anak buah inti. Lawan kita saat ini yakuza jika lupa?!" setelahnya Seokjin melenggang pergi, hingga perkataan Seokjin tadi membuyarkan keterbodohan mereka.

Fajar hampir menampakan sinarnya. Namun tidak mampu menyulutkan bunyi tembakan mengudara di Dermaga. Puluhan nyawa melayang tanpa bisa di hindarkan. Sosok yang saat ini tengah berjalan santai membelah lautan api yang berkobar, seolah api menyala begitu tunduk padanya. Bahkan timah panas sama sekali tidak ingin menyentuhnya. Menuju seseorang di seberang yang sudah tau siapa di sana.

Prok prok prokkkk...

"Shinobu Tsukasa" ucapnya begitu lantang. Bahkan mampu meredamkan bunyi tembakan yang mengudara. Siapa yang tidak mengenal suara ini, bahkan ombak lautan pun seolah sunyi ketika mendengarnya.

"K-kau?!" gemetar sang pemimpin, hingga membuat semua anak buah ikut ketakutan. Heran, baru kali ini melihat seorang Shinobu Tsukasa ketua mafia Jepang, pimpinan Yakuza, begitu tunduk dengan sosok di depannya.

"Bwahahaha?!" Tawa V menggelegar ketika melihat wajah panik musuhnya. Dia akan bermain-main terlebih dulu, sebelum menghabisi semuanya. "Trik murahan, andalkan dari kelompok kalian, ck...!" berjalanlah V mendekati Shinobu lalu memutarinya secara perlahan.

"Kau bermain dengan orang yang salah, Bung?!" smrik V tepat di hadapan Shinobu.

"Kkkkk... Kau datang kemari juga sama tujuannya denganku bukan. Mengakulah, kita bisa bagi rata?!" ucap Shinobu seolah bernegosiasi.

"Ck ck ck... Bagaimana kalau aku menginginkan semuanya?!"

"Barang yang sudah milik kami, tidak bisa di tarik kembali. Jika kau menginginkan juga, aku bisa membagi setengahnya?!"

Smrik V sama sekali tidak pernah luntur. Bahkan kali ini di sertai dengan tatapan tajamnya. "Oo milik kalian ya?!" jeda V dengan menyamarkan senyumannya. "Kau mencurinya dari putraku sialan, dor?!" satu tembakan tepat mengenai paha Shinobu.

𝗩𝗶𝗻𝗰𝗲𝗻𝘇𝗼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang