04

1K 42 7
                                    

*Jangan lupa vote sama comment nya yaa, spam komen juga boleh ehehehe biar aku makin semangat*



Sesampainya di Pension, sementara Jaehyun dengan dikamar mandi, Taeyong berdiri di balkon kamar. Hari ini memang lelah sekali karena begitu sampai di sana, Jaehyun langsung mengajaknya berkeliling. Tapi jika pergi bersama orang yang disayang, pasti rasa lelahnya kalah dengan rasa bahagia. Taeyong merasakan semilir angin di balkon dan suara deburan ombak. Ya, kebetulan Pension mereka tidak jauh dari pantai.

"Sayang..." suara Jaehyun memanggil Taeyong sambil berjalan menghampiri Taeyong di balkon. Jaehyun melingkarkan tangannya di pinggang Taeyong, memeluk perutnya. Taeyong memegangi tangan Jaehyun yang ada di perut buncitnya. "Kukira kau di mana."

"Memangnya aku bisa kemana? Berjalan sedikit saja sulit." Kekeh Taeyoung. "Aku hanya sedang menikmati udara di sini saja. Rasanya di sini tenang sekali. Seperti sudah lama tidak seperti ini. Sejenak aku bisa melupakan semua rasa cemasku mendekati hari kelahiran baby."

Jaehyun menyandarkan kepalanya di bahu Taeyong, masih di posisi memeluk Taeyong dari belakang. "Kau tidak perlu mencemasnya, sayang. Aku akan terus mendampingimu. Kau tidak perlu khawatir."

"Aku tahu, Jae. Tapi... bisakah suatu hari nanti kita kembali lagi ke sini lebih lama?"

"Euhm... bagaimana, ya?" Jaehyun berusaha mengerjai Taeyong. Taeyong mendengus sebal sambil melepaskan pelukan Jaehyun, lalu berjalan ke kamar. Baru saja satu langkah, Jaehyun kembali menarik lembut tangan Taeyong lalu memeluknya. "Tentu saja kita bisa kembali lagi ke sini, sayang. Ada aku, kau, juga anak-anak kita. Apapun untuk kalian." Ujar Jaehyun membuat semburat merah muncul di pipi Taeyong.

"Dasar kau ini, mudah sekali marah. Kau tau? Wajahmu semakin membuatku gemas jika marah." Ujar Jaehyun. Taeyong memukul pelan dada Jaehyun, kemudian Jaehyun mencium ceruk leher Taeyong lembut, membuat Taeyong menggeliat karena geli.

Setelah itu, Jaehyun menggendong Taeyong ala bridal style, lalul perlahan merebahkan tubuh Taeyong di atas ranjang. Jaehyun mulai melumat bibir Taeyong. Ciuman mereka semakin dalam dan panas. Dan tanpa sadar, Taeyong sudah melingkarkan tangannya pada leher Jaehyun.

"Jae..." desah Taeyong menyebut nama Jaehyun.

Tangan Jaehyun mulai masuk ke bagian dalam baju Taeyoung. Taeyong juga semakin ikut permainan Jaehyun. Tangannya mulai usap dada bidang dan meremas kaus yang dipakai Jaehyun. "Aku mencintaimu, Tae..."

"Aku juga, Jae..."

Baru saja Jaehyun ingin melepas kausnya, ponselnya yang ada di atas nakas berbunyi, memecah keheningan. Taeyong dorong tubuh Jaehyun supaya menjauh. Jaehyun sadar dan langsung berdiri dari posisinya. "Aish!! Mengganggu saja!!" ujar Jaehyun. Taeyong hanya tertawa pelan melihat wajah kecewa Jaehyun. Jaehyun langsung mengangkat teleponya.

"Ada apa, Noona?!!" ujar Jaehyun kesal sambil menekan tonbol loadspeaker.

["Waaahhh... senangnya yang sedang babymoon..."]

Bisa ditebak jika itu adalah Krystal yang menelepon. "Kenapa menelepon?! Noona sadar tidak kalau mengganggu?" omel Jaehyun.

["Adik iparku di mana? Aku ingin bicara dengannya..."]

Baru saja Taeyong ingin bersuara, Jaehyun langsung menyela. "Sudah tidur!!"

["Bohong!! Aku tidak percaya padamu, Jung Jaehyun!!"]

"Jika tidak ada hal yang penting, jangan menelepon, Noona."

["Hati-hati, jangan sampai babymu menjadi 3 di perut Taeyong saat pulang nanti, hahaha..."]

PREGNANCY || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang