05

948 37 31
                                    

*Jangan lupa vote sama comment nya yaa, spam komen juga boleh ehehehe biar aku makin semangat*

Long time no see, bestie~


Jaehyun masuk ke kamarnya dan liat Taeyong lagi duduk bersandar di kepala ranjang sambil membaca buku yang ada di tangannya. Jaehyun merangkak naik ke ranjang dan duduk bersila menghadap Taeyong, namun Taeyong masih berfokus pada buku bacaannya.

"Sayang, lihat aku..." Taeyong tetap fokus dengan bukunya. "Sayang..." lagi-lagi Taeyong tidak menggubris yang sebenarnya dia dengar panggilan Jaehyun.

"Lee Taeyong!"

"Nyonya Jung!!"

"Hahaha... iya, iya, apa suamiku?" Taeyong yang sudah tidak tahan mendengar rajukan suaminya, akhirnya mulai merespon jaehyun lalu menutup buku yang dibacanya."Kau lapar? Mau kubuatkan makanan, eum?" Taeyong menangkup kedua pipi Jaehyun dengan kedua tangannya.

Jaehyun memanyunkan bibirnya tanda merajuk karena sejak tadi merasa diabaikan. Jaehyun langsung mendekati Taeyong dan memeluk pinggang Taeyong sambil mengusapi perutnya dan menciumi perut besar Taeyong.

"Kapan baby lahir? Aku tidak sabar ingin mengajaknya bermain. Sampai terbawa mimpi."

Taeyong terkekeh mendengarkan ucapan suaminya lalu mengusap rambut Jaehyun. "Menurut prediksi dokter mungkin 1 Minggu lagi, tapi bisa lebih cepat. Karena belakangan ini aku sudah mulai sering merasakan kontraksi palsu." Ujar Taeyong.

"Benarkah?" Jaehyun menatap Taeyong sambil mengerjapkan kedua matanya membuat Taeyong gemas dan hanya mengangguk sambil terkekeh. "Apakah sakit?"

Taeyong mengangguk. "Rasanya sakit, dan sedikit mengejutkan. Tapi aku bahagia, itu tandanya baby sangat aktif."

"Soojung Noona dan Eomma menelepon, bertanya apakah tidak ingin menginap di rumah orangtuaku atau orangtuamu menjelang melahirkan?" tanya Jaehyun masih sambil menciumi dan mengusapi perut Taeyong.

"Rumah kita jaraknya lebih dekat ke rumah sakit. Lagipula, kau juga sudah mulai cuti." Ujar Taeyong.

"Baiklah, aku akan mengawasimu 24 jam." Taeyong terkekeh mendengar ucapan suaminya. "Hm... Baby... kenapa kau tidak mau lahir sekarang? Daddy sudah tidak sabar."

"Baby bukan kentut yang keluar dengan mudah, Jae..."

"Hahaha... kenapa harus kentut sih perumpaannya."

Taeyong hanya terkekeh dan asyik memainkan pipi Jaehyun yang terasa lebih chubby. "Bukankah kandungan Ten juga sudah memasuki bulannya?" tanya Taeyong.

Jaehyun mengangguk. "Di kehamilan keduanya, Ten bahkan lebih aktif dari sebelumnya. Johnny pagi tadi memposting foto di SNS miliknya. Sedang menemani Ten jogging bersama."

"Hahaha... Ten memang sangat energik. Tidak heran." Ujar Taeyong lalu Jaehyun menangkap wajah meringi dari Taeyong. "Sshh... mmghh..."

"K—kenapa? Kontraksi?" Jaehyun panik.

"Bukan, baby hanya sedang berputar, hahaha... sepertinya sedang berenang di dalam sana."

"Itu tandanya, baby menyuruh ibunya untuk tidur. Ayo, kita istirahat."

"Baiklah, karena Daddy sudah bertitah."

Jaehyun terkekeh mendengar ucapan Taeyong lalu membantu Taeyong mencari posisi nyaman untuk tidur. Tidak lupa Jaehyun memberikan bantal hamil untuk Taeyong, kemudian mematikan lampu kamar.


🍼🍼🍼


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PREGNANCY || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang