02

947 38 2
                                    

*Jangan lupa vote sama comment nya yaa, spam komen juga boleh ehehehe biar aku makin semangat*


Saat makan malam tadi, Jaehyun makan sendirian di ruang tengah dan order bubur. Jaehyun sengaja memesan bubur karena merasa pencernaannya sedang tidak baik-baik saja, dan kenapa makan sendirian di ruang tengah, karena dia merasa mual dengan aroma sup. Setelah selesai makan, Jaehyun lebih dulu masuk ke kamar dan merebahkan diri di ranjang.

Taeyong melangkah masuk ke kamarnya bersama Jaehyun dan melihat Jaehyun sedang merebahkan diri di atas ranjang. "Bagaimana perutmu? Sudah enakan? Kemari, kuolesi minyak hangat perutmu." Ujar Taeyong duduk di pinggir ranjang.

"Tidak tahu, rasanya melilit." Ujar Jaehyun. Taeyong lalu mengangkat kaus Jaehyun hingga perutnya terlihat. "Ya Tuhan!! Apa yang kamu lakukan? Sayang... ternyata kau mesum..." ujar Jaehyun langsung kembali menuruni kaosnya hingga perutnya kembali tertutup. Sementara Taeyong sudah menatapnya tajam.


PLAK!!!


"Auuw!! Kenapa aku dipukul?" Jaehyun memanyunkan bibirnya, saat Taeyong memukul kencang lengannya.

"Aku hanya ingin mengolesi minyak hangat di perutmu, bisa-bisanya kau menyebutku mesum!! Tidak berkaca ya, siapa yang sebenarnya mesum?" omel Taeyong. "Singkirkan tanganmu!!" Taeyong menepis tangan Jaehyun dari atas perutnya.

Taeyong kembali menyingkap kaus Jaehyun sebatas perut, lalu membalurkan minyak hangat di perut Jaehyun. "Merasa lebih baik?"

"Hangat... hangatnya karena habis dipegang olehmu."

"Gombal!!" Jaehyun terkekeh mendengar ucapan Taeyong.


Tok... tok... tok...!!


"Jaehyun-ah, Taeyong-ah..." suara ibunya Jaehyun.

"Ya, Eomma?" ujar keduanya.

"Bisakah kita mengobrol sebentar di ruang tengah?"

"Kami akan menyusul, Eomma." Sahut Jaehyun.


Jaehyun dan Taeyong keluar dari kamar dan langsung menuju ruang tenga. Rupanya di sana sudah ada Ibu Taeyong juga, yang memang kebetulan rumahnya berseberangan dengan rumah orang tua Jaehyun. Sementara ayahnya Taeyong sedang bermain catur dengan ayahnya Jaehyun di halaman belakang.

"Perutmu sudah enakan?" tanya Ibunya.

"Masih sedikit melilit, Eomma. Sepertinya karena tidak bisa masuk makanan sama sekali." Ujar Jaehyun.

"Yongie... kau sedang tidak ingin apa-apa?" tanya Ibunya Taeyog pada Taeyong.

Wajah Taeyong heran. "Ingin apa?"

"Ya mungkin saja... sedang ingin makan buah tertentu? Atau makanan tertentu?"

Taeyong menggelengkan kepalaya. "Tidak ada..." Taeyong semakin bingung. "Kalian kenapa?"

"Besok kita ke rumah sakit, ya?" ajak ibunya Taeyong sambil menatap Taeyong.

"Katakan itu pada Jaehyun. Jaehyun yang sakit, kenapa harus aku yg ke rumah sakit?"

"Maksud kami... kita ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan."

"Hah?" Taeyong dan Jaehyun mendadak ngeblank. "Bagaimana bisa aku yang periksa, harusnya Jaehyun. Dia yang sedang sakit."

PREGNANCY || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang