HAI SEMUANYA, SELAMAT DATANG DI CHAPTER 16 YANG LAMA GA KE UP INIIII.
AKU HARAP TETAP SABAR MENUNGGU SELANJUTNYA YAAA.
*HAPPY READING*
*HAPPY READING*
Di parkiran sekolah, banyaknya siswa
berlalu-lalang menuju motor masing-masing."Mumpung lagi sendiri gue samperin deh" ujarnya.
"Hai?" sapanya pada orang yang tengah melamun itu.
"Maudy, ada apa?" jawabnya.
"Gapapa sih" ucapnya lalu tampak diam sejenak memikirkan apa yang ingin ia sampaikan. "Oh iya lo masih di chat terus sama dia?" lanjutnya bertanya.
"Masih, aku bingung kalo dia chat mau jawab apa" keluhnya.
"Terserah lo aja mau jawab apa, lagian dia ga bakal tau kalo itu bukan gue" ujar Maudy.
"Dia memang gak tau, tapi kasian mainin perasaan orang kaya gini. Aku jadi ngerasa bersalah banget" Anin memberitahu.
"Mainin perasaan orang gimana?, emang dia suka sama lo?" bingung Maudy.
"Maudy, aku emang gak tau dia suka atau gak nya sama aku, tapi kamu mana tau perasaan di ketika tau kalo yang selama ini chatan sama dia bukan kamu" ucapnya menjelaskan.
"Asal lo gak bilang aja dia gak bakal sakit hati sih, lagian lo mau di anggap jahat?, nih gue kasi tau Nin. Kalo lo jujur sama dia lo bakalan di anggap cewe paling jahat tau gak" tegasnya berucap.
"Kalo kamu tau itu, kenapa kamu kasih masalah ini ke aku?, Maudy seharusnya dari awal kamu jujur sama dia kalo kamu gak suka bukan malah diam aja"
"Nin, gue kasih tau ya, gue punya alasan dan tujuan ngelakuin ini, jadi diem deh gak usah sewot" kesal Maudy.
"Sekarang aku mau tau alasan dan tujuan kamu kaya gini apa?" tanya Anin.
"G-gue gak bisa ngasih tau lo lah" gugupnya.
"Terserah kamu deh" pasrah Anin.
Sebelum Maudy kembali berucap ia menetralkan kegugupan nya, "Lo udah tau namanya?" tanya Maudy.
"Belum, di Instagram nya cuma Rey doang namanya" jawabnya.
"Namanya, Reygan Erlangga Antariksa" ujar Maudy, mendapat anggukan dari Anin.
Anin membuka obrolan terlebih dahulu, "Oh iya, kamu setelah ini mau lanjut kemana?".
"UNPAD, gue mau kuliah di sana" Maudy menjawab.
"Semoga sukses ya buat kedepannya" Anin memberi semangat.
Maudy yang mendengar perkataan Anin kaget, ia mengingat ketika sedang berbincang dengan Hanna, dimana ia ingin tahu lebih tentang Anin.
"Aminn" ucapnya dengan penuh harap, "Bener kata Hanna lo baik banget" lanjutnya berucap dalam hati sembari memandangi Anin tengah tersenyum.
"Yauda aku balik duluan" pamit Anin, mendapat anggukan dari Maudy.
**
"Woiii, Anin, dari mana aja lo?. Gue cariin dari tadii" teriak Vania dari kejauhan.
"Van, ga usah teriak-teriak, ada apa emang?" jawab Anin.
"Lagian lo dari mana sih?"
"Tadi dari taman dekat parkiran, terus ga sengaja ketemu Maudy jadi ngobrol agak lama" jelas Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
(261022) DAN TAHUN-TAHUN SETELAHNYA.
NouvellesMengenalmu bukan bagian dari penyesalan, jika tuhan memberi kita kesempatan untuk bersama kembali mungkin akan ku ambil kesempatan itu.