4.Mama sakit

58 6 0
                                    

Tempat rebahan ternyaman adalah tidur di atas rumput dengan atap pohon besar..

"Roraa... "

Seorang anak laki² berkacamata dengan tas kotak dipunggung nya berlari menghampiri Rora yang sedang tidur di taman bawah pohon

"Kakak punya permen nih! Gimana sekolah? Seru? " Tanya jeongwoo kepada Rora yang tengah membuka permen

"Seruuu... Tadi Rora punya banyak teman! Rora duduk sama Rami dan Ahyeon! Rora juga ketemu bidadari! "
Rora bersemangat saat menceritakan aktivitas nya disekolah tadi, jeongwoo ikut senang mendengar nya

"Waah keren nya Rora... " Jeongwoo menepuk kepala Rora lalu mengeluarkan roti dalam kotak bekal nya

"Ayo makan! Setelah ini Paman junkyu akan menjemput kita"
Ucapan jeongwoo membuat Rora sedikit kaget

"Rora tidak mau! Rora tidak mau pulang ke Mama!! Nanti Papap sendiri dirumah! "
Melihat Rora yang hendak menangis membuat jeongwoo panik

"Baiklah! Ayo kita pergi ke toko mainan menemui Ayahku, lalu kita pulang kerumah mu"

Mendengar itu Rora mengelap airmata nya nya yang belum jatuh lalu menggandeng jeongwoo

Jeongwoo tersenyum dengan satu tangan nya memasukan bekal dan membawa Rora pergi menemui Ayah nya












Sedangkan dari jauh, pria dan wanita disampingnya terenyuh

"Sayang! Are you ok? Kita pulang ya.. Kamu lihat tadi Rora menangis, kamu bilang kamu ga bakal maksa Rora kan? "

Junkyu mengelus pundak jisu yang menangis karena melihat anak nya menangis karena tidak mau bertemu dengan nya

"Kyu.. Hik hik hik... Aku harusnya bawa Rora bersama ku kan.. Hik hik hik.. Aku bentar lagi gak bisa ketemu Rora.. Gimana aku bisa perbaiki hubungan ku dengan anak ku... "

Jisu menunduk menutup wajahnya, ia merasa hancur

"Sayang.. Jangan bicara seperti itu, jangan terlalu sedih kamu kan habis operasi, luka nya masih belum kering, kalau otot mu merenggang jahitan nya tidak akan lekas kering" Junkyu bingung apa yang mesti dia lakukan lagi agar istri nya tidak sedih

"Tidak menangis pun, aku akan tetap meninggalkan seisi dunia ini kyu... Aku cuma mau menghabiskan sisa hidupku bersama Rora dan melihat nya bahagia dengan adanya aku.. Hik hik hik"


......

























"Ayah!! Apakah ayah sibuk? " Jeongwoo duduk disamping ayahnya yang sedang mengutak-atik robot

"Hai jagoan! Eh.. Kok Rora ikut? Bukan nya..... " Ucapan Hyunsuk terhenti karena jeongwoo mengisyaratkan agar ayahnya diam

"Aa... Oke oke, kalian makan dulu sana ke dapur Bunda Ryu masak spageti lezat hari ini.. "

"Terimakasih Om Hyunsuk.. "

"Sama² cantiik.. "

Kedua nya menuju dapur untuk makan

"Hai sayang.. Eh ada Rora toh, sini duduk cantiik" Ucap Ryujin mendudukan Rora ke meja makan selepasnya Ryujin membuka tas jeongwoo untuk mengambil kotak bekalnya

"Loh Kak.. Kok ga dimakan rotinya? "

"Tadi mau dimakan sama Rora tapi gak jadi"

"Owh.. Sekarang mau dimakan apa ngga ini? "

Ucap Ryujin sambil mengangkat kotak bekal itu

"Rora mauu tantee"

"Okee tante panggang dulu ya biar enak, kalian makan spageti dulu"

"Okee " Ucap kedua bocil itu

.
.

.
.



.


"Chagiya.. Apa junkyu gak jadi jemput Rora? " Tanya Ryujin duduk disebelah suaminya itu

"Ini barusan dia telp aku, katanya dia lihat Rora nangis terus jisu juga nangis, akhirnya junkyu bawa jisu pulang biar dia tenang.. " Ucapan Hyunsuk di angguki Ryujin tanda fahan dengan keadaan

"kamu sudah memberi tahu Jihoon? "

Pertanyaan Ryujin di jawab gelengan oleh Hyunsuk

"Junkyu melarang ku, karena jisu tidak mau Jihoon tau, tapi... Sepertinya aku akan memberitahu Jihoon setelah ini"

.....















(Tidak ada yang abadi)

Papap (Jihoon Treasure) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang