7.sayang mama

32 5 2
                                    

Setelah kejadian malam itu, Jihoon menyuruh Jisu untuk tetap tinggal dan tidur diruang tamu




Pagi sekali Jihoon turun setelah bersiap untuk kerja, dari tangga dia melihat Jisu tengah menata sarapan siap santap dimeja makan membuat Jihoon terkejut

"Jisu! Apa yang sedang kamu lakukan? Jangan membuat tubuhmu lelah! Istirahat yang cukup agar daya tahan tubuhmu terjaga! "
Jihoon mengatakan itu sambil berjalan cepat mengambil alih piring berisi sayur tumis dan ikan laut kukus dari tangan wanita itu

"Maaf karena aku tidak sopan dirumah mu, aku hanya ingin membuatkan kalian sarapan dan.... Sedikit menebus kesalahan ku "

Jisu mengatakan itu dengan pelan dan menunduk, Jihoon tidak tega melihat Jisu seperti itu

Jihoon memeluk Jisu dengan perasaan berkecamuk

"Bukaan... Itu bukan salah mu, aku hanya tidak ingin kau lelah.., kamu panggil Rora aku akan menyiapkan piring dan air"

Setelah Jihoon mengalahkan itu, Jisu menganggguk dan memanggil Rora agar makan bersama































Tok tok tok

"Roraa... Sayang... Apa Rora sudah bangun? Ayo kita sarapan.. "

Rora membuka kamar nya, betapa terkejut nya Jisu melihat Rora sembab dan masih menggunakan piyama SpongeBob

"Sayaangg.. Kamu belum mandi? Ayo mama bantu berkemas.. "

Rora mengangguk senang, meski sebenarnya dia ingin menangis jika mengingat kejadian yang dia dengar tadi malam



Selepas mandi, Rora mengenakan seragam sekolah yang Jisu siapkan

Jisu menyisir dan menata rambut Rora..

Simpel, hanya menggelung dua rambut Rora dan menggunakan pita

"Selesaiii"

"Aku mau setiap hari berdandan cantik seperti ini... Bukankah Rora cantik seperti ini Ma? "

Rora berbalik senang, tapi ucapan Rora membuat Jisu miris dan sedih tapi dia tetap tersenyum dan mengelus kepala anaknya

"Anak Mama memang cantik... Another level "

Rora senang dan memeluk Mamanya

"Tante Ryujin pasti bisa setiap hari menata rambut Rora... Meskipun anaknya cowo, Mama tau kalau beliau punya banyak style bagus untuk Rora.. "

Ucapan Jisu membuat Rora kesal

"Rora nggak mau dengan tante Ryujin! Mama kan akan selalu bersama Rora! Meskipun hanya di gelung seperti inii Rora nggak bakal bosan kok! Pokoknya Rora bisa terus sama Mama dan Papa! "

Rora mengatakan itu bersama dengan airmata mengalir deras

Jisu amat sangat sakit hati kala melihat putri tercinta nya seperti itu

Jisu dengan tangisan nya memeluk Rora dalam dekapan nya, dan hanya terus mengucapakan Maaf
















Jihoon dari luar bersender pada dinding ikut menitihkan airmata, lalu pria itu berjalan menuju ruang makan dan duduk menghadap kan kepalanya pada atap













.

















.




















.















Two days later

Hari dimana Jisu melakukan operasi..


Jihoon dan Rora tengah menunggu di luar ruang operasi

Ryujin,Hyunsuk dan Jeongwoo berjalan cepat mendatangi mereka berdua


Rora masih menangis di pangkuan Jihoon, Jihoon sudah seperti merasa kehabisan airmata.. Dia hanya memeluk dan mengelus surai putri nya

"Jihoon! Sudah dimulai Operasi nya? " Hyunsuk menanyakan itu setiba di samping Jihoon

Jihoon hanya mengangguk tanpa suara

"Sayang.. Rora ikut tante sama kak Jeongwoo ke taman yuk.. Biar Rora tenang dan papa istirahat.. "
Ryujin membujuk agar Rora tidak berada di pangkuan Jihoon, lelaki itu pasti lelah karena Hyunsuk bilang Jihoon selama dua hari tidak tidur sama sekali

Ryujin menggendong Rora dan membawa nya juga Jeongwoo ke taman






.














Jihoon bersandar pada bahu Hyunsuk, leelaki itu lelah dan tidak ingin kehilangan wanita itu untuk kesekian kalinya

Bohong jika Jihoon tidak memiliki perasaan lagi terhadap Jisu, meskipun sempat hampir mengikhlaskan nya, setelah melihat kehadiran Jisu kembali, perasaan itu muncul lebih besar dari sebelumnya

"Keluarga nona Choi Jisu.. "

Dokter keluar, Jihoon langsung berdiri dihadapan sang dokter

"Saya suaminya pak.. "

Hyunsuk agak terkejut "mantan kali hoon " Ucap Hyunsuk dalam hati

"Apakah nona jisu pernah melakukan operasi sebelumnya? "

"Iya dok! Di luar negeri! "

Mendengar jawaban Jihoon, sang dokter melepas masker dan membungkuk kepada kedua nya

"Maaf! Kami sudah berusaha semaksimal mungkin! Donor tidak bisa dilakukan dua kali.. Dan ternyata nona jisu juga memiliki penyakit lain... "

Jihoon dan Hyunsuk terkejut

"Penyakit lain? " Tanya Hyunsuk

Dokter mengangguk

"Tumor otak... Dan sudah tingkat akhir... Saya takjub beliau masih bisa bertahan selama itu.. Dari data operasi sebelumnya yang kami dapatkan, tumor itu hanya bisa membuat nona Jisu bertahan selama lima bulan.. Tapi terhitung dari data operasi sebelumnya, nona jisu bertahan selama satu tahun delapan bulan"




Jihoon lemas, dia terjatuh ke lantai lemas,Hyunsuk membopong pria itu untuk duduk...Dokter menepuk bahu Jihoon

"Maafkan kami pak Jihoon.. Kami tidak bisa menyelamatkan istri anda"

Dokter kemudian berpamit

























The end

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Papap (Jihoon Treasure) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang