part 18

49 5 1
                                    

Jangan lupa kasih vote and komen yang banyak
Thank's

Lisa masuk kedalam toko dengan wajah lesu. Masih belum mendapat kabar dari Jungkook membuat mood Lisa agak buruk hari ini, ditambah lagi ini hari pertama nya mendapat tamu bulanan. Semakin membuat hari buruknya terasa berantakan. Dan dia sangat malas untuk berangkat jika saja Wendy tak mengambil jatah libur hari ini. Lisa duduk dikursi sebelah Rose yang tampak menata beberapa set perhiasan kedalam lemari kaca. Wanita itu tampak serius dan sibuk kali ini.

"Kau menganggur?" Rose bertanya tanpa menatap Lisa.
Lisa hanya mengangguk lemah.

"Setengah jam lagi ada pelanggan VIP datang. Kau yang akan menemani mereka." Perintah Rose

"Tapi itu bukan mr. Hwang, Itu bukan bagianku."
Karna memang mereka mendapat pelanggan VIP sendiri, biasanya mereka tahu bagian masing masing.

"Hm ya. Mr. Hwang menjadi pelanggan VIP mu tentu saja. Tapi bukan berarti hanya ada 1 pelanggan VIP disini. Kita mendapatkan masing masing 1 pelanggan tetap. Dan yang lainnya kita akan rolling." Jelas Rose pada Lisa kemudian.

"Kenapa begitu? Biasanya tidak."

"Kau tanya saja pada bos mu. Bukan aku yang mengatur, aku hanya menjalankan perintah."

Lisa hanya menghela nafas. Dia mana bisa mengubah keputusan bosnya itu. Dan ini benar benar menyebalkan, dia biasanya tidak bisa menemui pelanggan VIP saat sedang tidak mood seperti ini. Karna dia hanya akan duduk lama dan menanti sang pelanggan memilih. Well itu menyebalkan.

"Bisa ganti Jisoo saja?" Melas Lisa pada Rose yang masih fokus pada pekerjaannya.

"Dia membuat laporan. Ini sudah akhir bulan. Dan Mina juga harus mengawasi sortir barang baru. Dan aku? Kau bisa lihat sendiri. Jadi hanya kau yang bisa diandalkan sekarang." Rose menjelaskan dengan senyum kesalnya. Yah.. Dia mengerti mood Lisa hari ini tak begitu baik tapi bagaimanapun mereka harus tetap profesional.

Lisa hanya bisa menghela nafas mendengarnya. Mau bagaimana lagi?

Akhirnya Lisa tetap melakukan pekerjaannya dengan baik meskipun mood nya hari ini berantakan.

***

Pukul empat sore Lisa pulang seperti biasa. Dia pulang cepat hari ini karna sengaja ingin istirahat. Tubuhnya lelah, otaknya lelah. Semua yang ada ditubuhnya minta diistirahatkan. Lisa berbaring menatap langit langit kamarnya. Memperhatikan bintik-bintik yang ada disana, menerawang jauh ke dalam hidupnya. Apa yang salah padanya, lagi lagi serangan itu datang. Lisa memejamkan matanya erat, memegang dadanya yang sesak dan pikirannya tak bisa ia kondisikan.

Mengapa ia seperti ini? Kemana dirinya yang dulu? Kemana Lisa yang selalu ceria? kemana Lisa yang tak mengenal rasa takut? . Kemana Lisa yang selalu bisa diandalkan itu? Kemana perginya dirinya yang dulu?

Lisa membiarkan air matanya membasahi bantal kesayangannya. Biarkan sore ini Lisa lampiaskan semua rasa kesal dalam dadanya.

Lisa menangis tanpa suara, membiarkan air matanya semakin deras dengan mulut yang ia tutup rapat. Tidak, Lisa tidak akan membiarkan siapapun mendengar nya menangis.

"Aku lelah ya Tuhan. Biarkan aku istirahat sebentar. " Lisa bergumam dalam tangisnya.

Lisa merasa marah ketika tak bisa mengontrol emosinya sendiri. Dia kewalahan menghadapi dirinya sendiri, dia yang lemah dan tak bisa berbuat apa apa. Lisa butuh seseorang yang bisa jadi sandaran.

Lisa kesal ketika melihat ibunya begitu baik terhadap kakak nya hari ini. Lisa marah ketika tak bisa mengalihkan fokus ibunya padanya. Lisa marah karna lagi lagi dia merasa sendirian. Lisa marah karna merasa ibunya tak menyayanginya begitu banyak. Kenapa Lisa bisa begini? Tidak seharusnya dia merasa begini. Sebelumnya dia biasa saja. Kenapa sekarang berbeda. Lisa ingin marah dan berteriak, namun semua tertahan di tenggorokannya.

Just LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang