part 14

84 8 4
                                    

Jangan lupa kasih vote and komen yang banyak guys
Thank's

Lisa memutuskan sambungan teleponnya dengan Eunha ketika menyadari ada panggilan dari Jungkook. Lisa lupa membalas pesan jungkook sore tadi, jadi mungkin pria itu mencarinya.

"Halo Oppa!"

"Hai. Kau baik baik saja? Kau tak membalas pesan dan menjawab panggilan agak lama."

"Sorry. Sore tadi aku pergi bersama temanku, jadi aku tak mungkin membalas pesanmu. Dan baru saja aku ber telepon dengan temanku yang ada di Jepang. "

"Begitukah? Kukira kau ada masalah."

"Tentu tidak. Aku malah sangat senang hari ini oppa!" Terdengar sekali jika Lisa merasa sangat senang dari nada bicaranya.

"Ada apa? Mau bercerita?"

"Emm.. Hanya.. Yah kau tahu, Aku mendapatkan gaji minggu ini tadi. Dan aku langsung membelanjakan uang itu banyak hal."
Lisa tidak berbohong dia benar benar mendapatkan gaji nya hari ini. Itu alasannya tadi dia berbelanja sedikit bersama Rose.

"Baguslah. Kau memang seharusnya membelanjakan uangmu untuk sesuatu yang kau suka. Tidak perlu sering, sesekali saja. Untuk hadiah atas kerja kerasmu selama ini." Lisa terdiam sebentar. Jungkook adalah orang pertama yang mengatakan bahwa dirinya pantas mendapat hadiah atas apa yang sudah ia lalui selama ini.

Tiba tiba saja matanya memanas, Lisa tidak tahu dengan emosinya yang gampang berubah sekarang.
Efek datang bulan mungkin?

"Kenapa kau mengatakan itu oppa?"

"Karna kulihat beberapa kali kau ragu untuk menggunakan uang mu. Lisa, aku tahu kau bekerja untuk membantu ibumu. Tapi tolong jangan lupakan dirimu sendiri, kau pantas mendapatkan hal hal kecil sebagai bentuk apresiasi. Jika bukan dirimu yang menghargai kerja kerasmu selama ini, lalu siapa lagi? Ibumu mungkin menganggap apa yang kau lakukan ini adalah sebagai bentuk tanggung jawabmu pada orang tua."

Lisa menahan air matanya. Bagaiman Jungkook bisa tahu apa yang dia sembunyikan selama ini? Apa Jungkook memperhatikannya begitu banyak? Karna apa yang dikatakan Jungkook semuanya benar. Bahkan tak pernah ada satupun ucapan Terima kasih yang ibunya ucapkan atas segala yang Lisa usahakan. Ibunya bukan orang jahat, dia begitu baik. Tapi bagi Lisa ada hal yang tak dia dapatkan dari ibunya.

"Terima kasih oppa."
Mengusap air matanya. Lisa mencoba menetralkan suara dan nafasnya, menyembunyikan kesedihan yang tiba tiba datang.

"Untuk apa?"
Terdapat kebingungan di nada suaranya.

"Terima kasih sudah menghargaiku seperti ini. Kau mengatakan banyak hal yang tak pernah bisa aku bayangkan akan diucapkan seseorang padaku."

"Sama sama. Mau keluar sebentar? Ada funfair didekat mall. Kau mau kesana?"

"Ini sudah cukup larut. Aku tidak akan diizinkan." Lisa melirik jam di dinding dan mengerut tak suka ketika mengetahui ini sudah cukup larut untuk keluar. Andai Jungkook mengajaknya keluar sejak sore tadi..

"Baiklah. Kalau begitu mari sarapan dilantai enam besok."

"Baiklah. Aku akan datang pagi pagi sekali. " Lisa mendadak jadi merasa excited. Membayangkan sarapan bersama Jungkook seperti pagi sebelumnya.

"Sekarang pergilah tidur. Kau harus bangun pagi agar tidak terlambat bangun dan bisa sarapan bersamaku."

"Haha.. Tentu saja. Night oppa."

"You too. Have a nice dream." Dan sambungan telepon berakhir. Lisa memandangi layar ponselnya yang berkedip. Jantungnya terasa bertalu didalam sana. Perasaannya campur aduk, namun perasaan terharu lebih mendominasi.

Just LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang