Mighty Warriors datang untuk membuka pintu-pintu ketidakmungkinan di dunia dengan perasaan. Mighty Warriors menunjukkan bahwa setiap perasaan yang di miliki sangatlah berharga. Menceritakan setiap pilu dan bahagia melalui warna, tulisan dan suara. M...
Jesse sudah rapi dengan pakaiannya. Ia memutuskan untuk bergabung di meja makan setelah menghabiskan waktunya bersama Winter. Setelah menghabiskan makanannya. Jesse menatap Bernie yang tengah berada di ruang tengah. Bernie tampak serius sekali.
-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa wajahmu serius seperti itu, Bernie..?" (Tanya Jesse dengan santai)
"Dia tewas, Jesse.!" (Bernie memberitahu. Jesse pun faham apa maksud dari itu)
"Maksudmu Kate...?!" (Jesse memastikannya. Bernie pun mengangguk)
"Nikaido dan Kirinji baru saja mendapatkan informasi baru. Wanita itu sempat menemui seseorang di kamar 225. Dan kau tau siapa si pemesan kamar itu..?" (Ryu memastikan)
"Xavier dan rekan-rekan bisnisnya" (Nine menambahkan informasi dari Ryu)
"Dan Kate adalah salah satu bagian dari mereka. Tapi dia merupakan wanita bodoh yang bekerja dengan orang-orang seperti itu" (Imbuh Pearl yang ikut bergabung juga)
"Lalu bagaimana dengan mayat Kate..??" (Tanya Jesse penasaran)
"Mayatnya sudah aku buang ke laut" (Ryu segera menghilangkan semua buktinya)
Bersamaan dengan hal itu. Winter berdiri tidak jauh dari Jesse. Dia tidak sengaja mendengarkan percakapan para pria itu. Tidak ingin berlama-lama disana. Winter pun melangkahkan kakinya menuju halaman belakang. Jesse pun mencoba untuk menjelaskan.
-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tujuan Jesse saat ini adalah ke taman belakang. Jesse mendekati Winter yang tampak duduk sendirian di halaman belakang. Winter masih bungkam dan ingin mendengar penjelasan dari Jesse. Jesse pun duduk di samping Winter sembari menatap pada langitu biru.
"Kau harus mendengarkan. Aku bukan pria baik. Sejak remaja aku selalu membunuh mereka yang memang pantas untuk mati. Sejak dulu aku berteman dengan kegelapan, kesendirian dan ketakutan..!! Di saat orang lain mencoba ingin membunuhku. Ice dan yang lainnya justru mengulurkan tangan padaku" (Ucap Jesse yang memberi penjelasan pada Winter)
