✓ Yu Wei 🔞

#20

Yu Ao merasa sangat tidak enak ketika diperlakukan seperti ini, dan dia memiliki keinginan yang kuat untuk mengutuk dan mengutuk orang lain.

Namun, sekring tetap tidak menyukai api karena tidak menyala cukup cepat atau menyala cukup keras.

Matanya jernih dan bibir merahnya terbuka tipis, "Lagipula, histeria mental tidak bisa diubah. Jika aku tidak mencintai pria di atasku, aku tidak akan bisa basah."

Yu Ao benar-benar marah ketika dia mendengar ini dan tertawa, "Kalau begitu, haruskah aku tetap memujimu atas perasaan mulia dan moralmu yang baik? Kamu, sekarang, keluar dari sini sekarang juga!"

“Untuk apa kamu kembali? Bukankah kamu bilang ingin jalan-jalan untuk makan?”

Yu Wei jelas tidak mengerti mengapa menopause Yu Ao tiba-tiba bertambah parah.

Salah satu gejalanya adalah mudah tersinggung dan cenderung mengingkari perkataan.

“Jika aku tidak kembali, aku khawatir aku akan dihukum nanti dan dituduh melakukan pelecehan anak.” Peringatan jahat itu membuat Yu Wei menggigil tanpa sadar.

"Apakah kamu pernah berpegangan tangan?"

"Tunggu."

"Di mana Dabo??"

"...Ada berapa banyak?"

"beberapa?!"

"······"

Dalam perjalanan pulang, Yu Wei diinterogasi dan hampir berlutut dan memanggil ayahnya.

Ketika Yu Ao disela seperti ini, dia juga lupa niat awalnya memanggilnya 'Xiaoshi'.

Yu Wei masuk dan cukup patuh. Dia membantu departemen medis tanpa masalah.

Ditambah dengan bantuan He Chan dalam segala aspek, hidup menjadi sangat lancar.

Ini bisa dianggap sebagai kehidupan paling damai dan normal sejak Yu Wei berusia enam belas tahun, dibandingkan kehidupan sulit meminta uang sebelumnya.

Harmoni yang dangkal hanya bisa dianggap mengabaikan pikiran di hati Yu Wei.

Setelah pulang kerja pada malam hari, Yu Wei pergi ke pintu kantor Yu Ao seperti biasa dan menunggunya makan malam bersamanya setelah pulang kerja.

Begitu Dia keluar dari bayang-bayang sudut, Dia melihat Yu Ao dan He Chan berjalan pergi bersama, berbicara dan tertawa.

Selama periode ini, siku mereka saling bersentuhan beberapa kali.

Sepertinya dia benar-benar lupa bahwa Yu Wei akan datang kepadanya tepat waktu setiap hari.

Yu Wei sangat bijaksana dan tidak mengganggu mereka. Dia memandang mereka dengan tenang selama beberapa detik. Ketika dia berbalik, dia hampir menabrak Gu Mo, yang membungkuk di belakangnya.

Jarak keduanya begitu dekat hingga mereka bisa melihat bulu mata satu sama lain dengan jelas.

Jika Yu Wei tidak terlalu terganggu sekarang, bagaimana mungkin dia tidak menyadari ada seseorang di belakangnya.

Melihat ke belakang, Dia terkejut, dan keterkejutan di matanya membuat jantung Gu Mo berdebar kencang tanpa bisa dijelaskan.

Seperti yang mereka katakan, dia adalah orang yang sangat cantik.

Yu Wei mundur selangkah dengan hati-hati, dan ketika dia hendak berjalan mengitari pria itu dan pergi, Gu Mo mengulurkan tangan dan meraih lengannya.

Alis indah gadis itu langsung berkerut karena ketidaksenangan, dan dia dengan dingin membenci tangan besar di lengannya.