1. Rasa Sayang

35.1K 111 1
                                    

Alina tidak bisa melepaskan bibir Samudra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alina tidak bisa melepaskan bibir Samudra. Pria itu begitu panas dan menggairahkan juga.. Alina tidak mau berpisah dengannya.

Samudra pun demikian. Ia terus memanggut bibir wanita cantik yang berada diatas wastafel kamar mandi diruangannya. Baru mereka selesai beres-beres tetapi keduanya seakan tidak mau melepaskan diri satu sama lain.

Jam sudah menunjukkan pukul lima yang artinya Alina harus pulang. Tetapi hari ini ia seakan tidak mau melepaskan diri dari Samudra sebentar saja.

Ia.. Ia ingin bersama Samudra.

" Dokter.. " Panggilnya mesra. Samudra melepaskan bibir Alina dengan tidak rela. Ia masih ingin bersama wanita cantik ini.

" Ya sayang " Panggilnya lembut. Alina melingkarkan lengannya di bahunya dan menyugar rambutnya. Tangan halusnya membuat Samudra semakin tidak ingin melepaskannya.

" Alina harus pulang sekarang " Tidak! Samudra akan membuat Alina tinggal sebentar lagi sebelum pulang.

" Just stay for a while "

" Nanti Mas Garry cari Alina kalau belum pulang " Samudra tersenyum. Wanita cantik ini pasti lupa jadwal suaminya. Alina pasrah saat Samudra kembali membuatnya mengangkang.

Jemarinya menyelip diantara celana dalamnya dan mengusap lembut klitorisnya.

" Suami kamu lembur, kamu lupa? " Alina menggigit bibirnya. Rangsangan Samudra selalu membuatnya lupa daratan. Ia semakin melebarkan kakinya dan menerima semua perlakuan Samudra.


" Shhh.. Alina harus aku apakan kamu, hm? " Wajahnya turun untuk menjilati bibir vaginanya. Alina tak kuasa menahan desahannya saat lidah itu membelai klitorisnya.

Belum lagi lidahnya menusuk-nusuk sambil menjilati dari anusnya sampai klitorisnya.

" Emhhh.. Alina suka Dok "

" Becek banget sayang " Ucapnya sambil memasukkan dua jarinya kedalam liang vagina Alina.



Wanita cantik itu mendesah. Jemarinya mencengkram pinggir wastafel saat Samudra memelankan gerakannya. Alina akan pulang telat lagipula Samudra akan mengantarnya sampai kedepan rumah.

Ia membuka kancing dressnya. Menampakkan payudaranya yang sintal dan kencang. Disodorkan payudara Alina yang punya ASI manis siapa yang menolak. Dengan lembut Samudra meremasnya, mencubit kecil putingnya sambil bergerak memompa penisnya diliang kenikmatan Alina.

Alina mendesah, ia tersenyum mendapati Samudra tengah tersenyum juga padanya. Ia sendiri bingung dengan perasaannya, ia mencintai Garry namun tidak mau melepaskan diri dari Samudra yang belakangan sering mengajaknya bermain hanya berdua saja.  Ia takut perasaan nya berubah menjadi cinta, sedangkan dirinya sudah mempunyai suami.



" Suka sayang? " Tanya Samudra. Alina mengangguk sambil mendesah sambil melihat penis milik Samudra yang tengah menusuk liangnya. Rasanya sangat panas dan hangat, Alina menyukai sensasinya apalagi Samudra selalu memperlakukannya dengan lembut saat mereka sedang berdua.

" Iyaahh Dok.. Alina mau lagi. Emhhh.. Ahhh.. " Desahnya pelan namun membangkitkan gairah Samudra. Pria tampan itu menengadahkan kepalanya saat Alina mencium lehernya, ia paling suka saat Alina melakukan demikian.

" Uhh.. Bagaimana punyaku? Apa bisa bikin kamu puas Alina? " Alina mengangguk. Ia menyodorkan payudaranya untuk diremas lembut oleh Samudra. Putingnya pun juga jadi sasarannya. Ditekan, dipelintir dan juga mengusapnya halus. Alina semakin gila dibuatnya.

" Tolong gerakin lebih cepet Dok! Shhh.. Take me to the bed " Karena ia mau menungging dengan Samudra yang memompanya dari belakang. Alina suka saat Samudra meremas payudaranya yang menggantung itu sambil dipompa dengan posisi demikian.


Samudra membawanya keruangan miliknya. Memang ada satu kamar yang tidak terlalu besar. Ini tempat untuknya istirahat. Ia membawa Alina tanpa melepaskan penyatuan mereka. Sebelum membuka pintu ia sempatkan menyandarkan Alina pada dinding dan memompanya keras. 

Alina menjerit dibuatnya.

" Ahhh sayang! Kamu cantik banget " Andai Alina bukan milik Garry mungkin sudah ia monopoli. Tetapi Alina sudah memiliki suami, dan kenikmatan ini hanya bisa dirasakan dua atau tiga kali dalam seminggu karena Alina tak selalu disini.

" Dokter.. Hh.. Cium Alina " Pintanya. Samudra duduk dipinggir ranjang dengan Alina dipangkuannya. Wanita cantik itu bergerak lincang memompa miliknya. 

" Shhh.. Aku ngga bisa berhenti sayang. Mau sex sama kamu terus "  Ucapnya sambil meremas dan menjilati putingnya. Samudra sengaja meninggalkan air liurnya dan membuat putingnya mengkilat. Ia usap-usap puting kecil tersebut sampai membuat sang empunya kegelian. 

Lalu disedot lagi putingnya sampai mengeluarkan ASI. Alina terlihat panas dengan pakaian berantakan juga mulut yang tak berhenti mendesah penuh kenikmatan. Ia memang sering ditegur Garry kalau Alina disini. Sepertinya pria itu mulai memperhatikan dirinya yang sering membuat tanda di area payudaranya.

Itu ketidak sengajaan.


" Ahhh.. Punya Dokter selalu bikin Alina puas " Samudra tersenyum, lalu ia melepaskan penyatuan  mereka dan membuat Alina mendesah kecewa. Namun tidak lama kemudian Samudra membalik tubuhnya dan mengangkatnya dalam posisi mengangkang. Bukan langsung memasukkan penisnya pria itu malah menjilati lubangnya.

" Achh.. Enak Dok.. Jilatin punya Alina " Satu jarinya masuk dilubang anusnya. Sedangkan lidahnya sibuk menjilati vaginanya yang sudah sangat basah. Rasanya selalu membuat Samudra ketagihan, ia menusuk-nusuk lidahnya ke lubang Alina yang sengaja dibuka oleh jarinya. 

Bibir vaginanya memerah karena terlalu banyak dipompa oleh Samudra hari ini. Tidak terhitung berapa kali karena hari ini ia sengaja membuat Alina ketagihan terus dengan perangsang yang dibelinya dari salah satu kenalannya. Obat tersebut akan bertahan selama satu hari penuh.

Persetan dengan kemarahan Garry. Ia masih ingin menikmati tubuh seksi istrinya ini.

" Tapi Dokter sukanya celup penis ke vagina Alina. Gimana? " Alina mengangguk. Ia membalik tubuhnya dan menarik Samudra. Tangannya dengan cepat memasukkan penisnya hingga wanita cantik itu menjerit.

" Alina ngga sabaran Dok, tolong tusuk Alina yang kenceng "Ucapnya. Mendengar permintaan nakalnya Samudra tersenyum.

" Ohh sayang! You're so naughty "

" Karena Dokter Alina jadi nakal, Ahhhh.. Ahhh.. Lagi Dok " Katanya saat Samudra mencubit klitorisnya lalu mengusapnya lembut. Ia juga meremas payudara Alina membuat gairah Alina semakin naik. Samudra mendesah merasakan penisnya dijepit oleh vagina Alina yang selalu ketat.

" Dokter.. Alina udah ngga tahan "

" Kayanya kamu gak cukup cuma sekali ya sayang. Ahhh~ Dokter udah ngga tahan sayang. Uhh~ Dokter mau keluar dimulut Alina " Alina mengangguk. Ia menggoyangkan pinggulnya tidak sabaran.

" Iya Dok.. keluarin dimulut Alina. Ahhh Alina keluar Dokter.. Emhhh "

" Ahhh. Aku keluar sayang " Samudra mencabut penisnya dan menaruhnya dimulut Alina. Wanita cantik itu melahap semua cairannya kemudian menelannya. Samudra mengusap rambutnya lembut. Alina sangat cantik dengan mulut berlumuran cairannya. 

Samudra membawanya ke kamar mandi. Keduanya mulai membersihkan diri dan mengantar Alina pulang tentunya. Masih ada satu hari lagi sebelum weekend. Ia akan memanfaatkan harinya dengan baik bersama Alina.




..to be continue..

Dokter Samudra✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang