BAB 09: Backstreet

31 6 0
                                    

"Udah pada kumpul, Yu?" tanya Ilesha yang baru saja datang kerumah Ayu.

Ayu yang sedang memainkan ponselnya itu sedikit tersentak kaget, lalu mendongak sedikit. "Eh, belum, Sha. Tapi si Windi lagi otw katanya."

"Oh, gitu. Ya udah," kata Ilesha lalu ikut duduk di samping Ayu.

Hari ini adalah hari di mana anak-anak kelas XII IPS II akan berkumpul bersama. Namun, tak semuanya ikut, karena mereka juga punya urusan masing-masing yang tak bisa ditinggalkan. Oleh karena itu, tidak diwajibkan semua ikut; kita kumpul hanya untuk bersenang-senang saja karena kita telah menyelesaikan ujian. Ya, Ujian Nasional telah selesai.

Ilesha mengirimkan pesan pada Bentala. Ia hanya takut Bentala akan salah dress code karena Ilesha tahu laki-laki itu sangat jarang nimbrung di grup sekolah. Dress code yang mereka kenakan bernuansa putih dan hitam: putih untuk perempuan dan hitam untuk laki-laki.

Ilesha Mutiadaksa: Masih di mana?
Ilesha Mutiadaksa: Jangan lupa dress code yang di-share di grup.

Bentala Zayn Shailendra: Iya, ini aku udah pake apa yang di-share di grup, bentar lagi otw.

"Sha, jemput si Windi gih, dia gak tau rumah gue, gue mau siapin minuman dulu," ujar Ayu. "Kayanya mereka bentar lagi pada datang," sambungnya sambil melangkah.

Ilesha yang akan membalas pesan dari Bentala itu langsung terhenti. Ia mengangguk lalu berjalan meninggalkan rumah.

Ilesha melambaikan tangannya ketika orang yang ditunggunya sudah tiba di depan gang lebih cepat dari yang diduganya. Ia sedikit berlari untuk menghampirinya.

"Yang lain belum pada datang?" tanya Fatur, pacarnya Windi yang kebetulan masih satu kelas dengan kita.

Ilesha menggelengkan kepalanya. "Belum. Tapi bentar lagi deh kayanya."

"Tunggu di sini aja, biar sekalian ke sananya bareng," ucap Windi yang mendapatkan anggukan setuju dari Ilesha.

"Sha, lo bener jadian?" bisik Windi pada Ilesha.

"I-iya, bener. Tapi gue gak mau teman-teman yang lain tau, lo jangan bocor, ya?" kata Ilesha ikut berbisik, takut jika Fatur mendengarnya, padahal posisi kita dengan Fatur sedikit jauh.

Ilesha sudah memberi tahu Windi tentang hubungannya dengan Bentala, namun ia belum siap untuk memberi tahu Ayu. Lagi pula, Ilesha dan Bentala memutuskan agar hubungannya tidak dipublikasikan terlebih dahulu. Itu sudah menjadi keputusan mereka berdua.

"Aman," ucap Windi lalu ia menghampiri Fatur yang sedang duduk di atas motornya.

Ting.

Notifikasi di ponsel Ilesha berdenting, menandakan pesan masuk, dengan segera ia langsung mengeceknya.

Bentala Zayn Shailendra: Lagi narik saldo, bentar, ya.

Ilesha Mutiadaksa: Ok.

Ilesha hanya membalasnya singkat lalu ia kembali memasukkan ponselnya ke saku roknya.

"Ilesha!" panggil Windi.

Ilesha menoleh kan kepalanya. "Apa?" tanyanya.

The Ephemeral (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang