Chapter 05

14 5 0
                                    

Pagi ini Jakarta menangis, sedari subuh hujan tiada henti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Jakarta menangis, sedari subuh hujan tiada henti. Mungkin ia sedang mewakili perasaan Nadine yang tengah hampa karena lagi-lagi harus kehilangan jejak Celvin. Sejak pertemuan di tempat kang Cecep, Celvin tidak terlihat lagi. Bahkan saat Nadine ke rumah Atuknya ia hanya berjumpa dengan Gilang, Gavin dan beberapa anak lainnya yang belum Nadine kenal.

Ia melamun sambil memetik gitar tanpa suara.

"Naon? Melas banget" Tanya Brian yang sudah rapi dengan seragam OSIS-nya, padahal sekarang hari Minggu.

Semester baru akan segera dimulai pada besok pagi tepatnya di hari Senin. Setiap pergantian semester anggota OSIS akan sibuk membuat acara kecilan untuk penyambutan semester baru. Brian dan yang lainnya kebetulan anggota OSIS di SMA NIRVANA.

Nadine mengingat sesuatu bahwa Celvin dan lainnya satu sekolah dengan Brian. Gadis itu segera berlari menuju kamarnya.

"JANGAN PERGI DULUUU, TUNGGUIN NADIN" Teriak gadis itu.

Brian hanya menatap kaku ke arah pintu yang baru saja dilalui Nadine. Gadis itu segera mengganti pakaiannya asal, lalu berlari kembali keluar rumah.

"Na...din..i..kuttt ya bang yaa..." Ucap gadis itu ngos ngosan.

"Mau ngapain?"

"Plisss ikuttt"

"Yaudah sekalian kenalan ama anak lainnya, mereka pada penasaran tuh dari kemarin ijo ama kiting heboh ceritain kamu"

Nadine segera tersenyum lebar, ia tidak perlu susah payah lagi mencari alasan.

Mereka segera berangkat ke sekolah, sepanjang perjalanan Brian melihat wajah kusut dari adiknya itu melalui spion.

"Kamu kangen ama dia ya?" Goda Brian.

"Dih siapa juga yang kangen ama Celvin" Gerutu gadis itu.

"Padahal... Abang ga bilang Celvin loh" Celetuk Brian sambil tertawa kecil.

Kali ini wajah Nadine memerah, ia tidak tahu harus mengatakan apa karena semua itu memang benar adanya. Tidak tahu kenapa belakangan ini Nadine selalu memikirkan Celvin.

Brian singgah ke basecamp tempat perkumpulan anak-anak Myoraker.

Myoraker merupakan kelompok yang cukup terkenal di Jakarta, untuk pertama kali sebuah kelompok diciptakan untuk membantu masyarakat. Layaknya Damkar, Myoraker juga melakukan tugas yang sama, dari memperbaiki genteng warga yang bocor, mencari hewan peliharaan warga yang hilang, bahkan berpartisipasi di setiap acara resmi dan non resmi.

Nama Myoraker juga digunakan oleh Brian untuk membentuk sebuah band di SMA NIRVANA karena anggotanya tak lain adalah kelompok Myoraker itu sendiri. Sejak saat itu Myoraker semakin terkenal di Jakarta, meskipun bukan band yang besar namun mereka sudah sering tampil bahkan dapat undangan dari berbagai acara yang ada di Jakarta.

BAYANGKAN | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang