BAB 1 : Phatways

651 410 242
                                    

Cerita TB itu DIROMBAK. DIROMBAK! tulisan Segede gaban gitu emang kurang ke baca ya?😭 Cerita ini di rombak guys, makannya baca ulang. Biar teratur urutannya. sengaja aku nggak unpub chapter terdahulu biar gampang. Daripada keliru, di baca ulang makannya. Kalo ada notif pemberitahuan dari aku di baca, jangan cuma sekedar selewat aja trus di anggurin😭 supaya nggak ketinggalan pengumuman nya. Hari ini aku bawa chapter baru buat kalian, ramein ya biar si dianya seneng<3

Jangan spoiler di komentar, pura-pura nggak tau aja kalaupun udah tau kedepannya gimana 🤫🤏makasih atas perhatiannya. Selamat membaca🤍

❝perihal mengikhlaskan memang bukan hal yang mudah, namun untuknya aku usahakan❞-Zeyyana Aristella Amora-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝perihal mengikhlaskan memang bukan hal yang mudah, namun untuknya aku usahakan❞
-Zeyyana Aristella Amora-

Author POV

"Susu kedelai kesukaan kamu." seseorang menempelkan sebotol minuman dingin pada pipi gadis yang menelengkup di atas meja. Perlahan ia mengarahkan kepalanya ke atas, melihat siapa sumber suara tadi. Devan. Kekasih Zeyyana saat ini.

"Devan?"

"Nih ambil susunya." Devan meletakkan botolnya di depan Zeyyana.

"Makasih, tapi kan kamu tau kalo aku alergi susu." Tukas Zeyyana pelan. "Kamu lupa apa gimana?"

"Ouh iya, ya. Aku baru inget zey." alibi Devan.

"Makin hari kamu makin aneh aja dev." tatapan Zeyyana lesu namun penuh selidik.

"Mungkin terlalu forsir jadi wakil ketos, ketambah banyak tugas jadi mulai nggak konsen. Yaudah aku tuker dulu deh." Devan mengambil kembali botol minumannya, namun Zeyyana lebih dulu menahan pergelangan tanggan Devan sebelum berlalu.

"Gausah di tuker, minum aja sama kamu." Zeyyana menghela napas sesaat. "Dan, aku mau, hubungan kita sampai di sini aja. aku rasa kita emang kurang cocok." Kalimat berbuah sedih itu kian sudah terucap Zeyyana. Walaupun dengan separuh jiwa gugup. Dengan kedua sudut bibirnya yang mulai gemetar.

"Hah? Maksud kamu apa?" Tanya Devan sekenanya. "Kenapa ngak dari dulu aja minta putusnya? Lagian juga bokap lo gak suka sama hubungan kita kan? Jangankan itu, selama satu tahun setengah hubungan kita, bokap Lo minimalnya nyapa atau senyum gitu pas ketemu sama gue? Enggak ada tuh sama sekali." Cecar Devan kuat.

Zeyyana terdiam sesaat, apa yang di katakan Devan barusan memang benar adanya. Gavin-papahnya kurang merestui hubungan kedua anak manusia itu. Ia tidak mau anak semata wayangnya nya memilih laki-laki sembarangan.

Apa Devan pikir Zeyyana tidak pernah mengusahakan itu semua? Gadis itu malah banyak memberikan pengertian kepada sang papah. Untuk selalu meyakinkan hubungan mereka selalu baik baik saja. Devan selalu salah. Salah menilai Zeyyana.

Twilight! Sacred Flower [Dirombak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang