Suasana terasa begitu canggung. Keheningan berlanjut. Ares yang duduk di sofa rumahnya masih mengenakan seragam sekolah.
Matanya teralihkan saat ia melihat sosok gadis lugu manis dan pendek. Yang tengah duduk di sofa sebrang. Mereka tidak berdua dalam ruangan itu. Ada orang tua gadis itu dan orang tuanya.
Ares hanya diam tidak tahu ingin bicara apa. Saat ini ia hanya ingin masuk kedalam kamarnya. Bersantai di kasur empuknya
Dan akhirnya ayahnya darelano buka suara. Memecahkan keheningan itu "Ares," panggilan itu membuyarkan lamunannya
"Iya pah?" saut nya
"Ini calon istri kamu,"
Glek!
Dengan susah payah aras menelan ludahnya. Calon istri!!!? Apa ayahnya sudah gila? Ia masih sekolah tidak tertarik untuk menikah saat ini
Matanya dengan sempurna terbelalak kaget "CALON ISTRI!?" menatap gadis itu yang tampaknya tak berani menatapnya
"Kecilkan suaramu bang," ujar mamahnya yang bernama Priyanka
Ares menarik nafasnya dalam-dalam sebelum menjawab "Ares ga setuju!" ia bangkit dari sofa
Dengan cepat ayahnya meraih tangannya "Kau harus setuju!!" tekannya
"Tidak! Ares ga setuju! Ares mau menikah dengan gadis yang Ares cintai! Ares menolak pernikahan ini!!" bentakannya begitu nyaring menggema di ruangan itu. Ia melepaskan cengkeraman ayahnya. Dengan cepat berjalan pergi menuju kamarnya
"ARES!!! DENGARKAN PAPAH!" Teriak darelano ingin berjalan menghampiri Ares. Namun langkahnya berhenti saat Priyanka istrinya menahannya
"Jangan, Ares butuh waktu sendiri,"
"Mah! Jangan terus bela dia,"
"Jangan terlalu menekannya, bersabarlah, ares butuh waktu sendiri,"
Darelano mengacak-acak rambutnya dengan penuh frustasi. Sebelum ia melanjutkan pembicaraan itu walaupun tanpa adanya Ares disana
Di sisi lain tubuh Ares ambruk di kasurnya "Sialan," umpat nya pelan. Sebelum ia menghela nafas panjang
Tangannya meraih bantal tidurnya dengan kasar ia memukul mukul bantal itu "Bajingan!!!" geramnya.
"Abang," ketukan pintu terdengar. Itu suara mamahnya. Suara Priyanka
Dengan enggan ares berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu kamarnya. Menatap mamahnya yang berada di hadapannya
"Mamah boleh masuk?" tanya Priyanka dengan suara lembutnya
Ares mengangguk ia melangkah mundur agar Priyanka bisa masuk kedalam kamarnya.
Begitu Priyanka masuk kedalam kamarnya. Ares menutup pintu. Berjalan ke tepi kasur yang dimana Priyanka duduk di situ
"Sini bang," Priyanka menepuk-nepuk kasurnya menyuruhnya duduk di sebelahnya
Ares mengangguk lalu duduk di sebelah mamahnya. Terdiam menunggu mamahnya bicara
"Bang, kenapa sikap abang begitu tadi?" tanya Priyanka pada anak pertamanya itu.
"Mamah tau, Ares ga suka di jodohin, papah juga ga ngerti perasaan ares!"
"Abang, kali ini mamah mohon mau ya? Nikahi gadis itu,"
"Kenapa mamah sama seperti papah, kenapa kalian mau Ares menikah dengan gadis yang Ares bahkan tidak mencintainya,"
"Setelah kalian menikah, kalian berdua bisa saling mengenal satu sama lain,"
KAMU SEDANG MEMBACA
AGRESA!
Teen Fiction𝐀𝐠𝐫𝐞𝐬𝐚 𝐚𝐳𝐤𝐚𝐧𝐨 𝐚𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐠𝐢𝐥 𝐀𝐫𝐞𝐬. 𝐀𝐫𝐞𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐢𝐭𝐮. 𝐈𝐧𝐢...