(Kisah ini merupakan sekuel pendek dari cerita Bu Nurul yang akan menceritakan POV Rehan, anak bu nurul setelah mamahnya pulang dari "arisan")
Halo teman-teman, kenalin ya namaku Rehan aku adalah putra dari Pak Tarno dan Bu Nurul Ajeng Widyasari. aku mau nulis tentang kegelisahanku tentang mamahku, Bu Nurul. sebelumnya, mamahku adalah seorang ibu rumah tangga yang dikenal sholehah, kerap berinteraksi dengan tetangga, dan dikenal ramah. dia juga sangat menjaga penampilan, dia selalu minum-minuman herbal dan menjaga pola makan. katanya sih biar awet muda. jangankan minuman seperti kopi, minuman manis pun mamah jarang mau minum. tidak hanya itu mamah juga paling ga suka asep rokok, tiap ada yang rokok mamah lebih milih buat menghindar. nah disinilah kecurigaanku bermula. empat hari lalu ketika aku pulang sekolah aku mencium bau rokok yang asapnya melayang-layang dengan bebas dirumah. saat itu dirumah hanya ada mamah dan tidak ada orang lain. kata mamah sih ada yang abis benerin rumah, tapi aku ngrasa kurang percaya, apalagi nafas emak waktu itu kaya bau rokok gitu. kecurigaanku kedua adalah ketika melihat gerak-gerik emak belakangan ini. emak kini sering makan dengan porsi banyak seperti seorang kuli, minum sambil berdiri, serta sendawa seenaknya. hal lain yang mencurigakan adalah kemarin aku ga sengaja lihat emak install aplikasi judol di hpnya, yang notabene emak gw sangat anti dengan itu. ketika kutanya emak justru marah dan beralibi kalo itu game candy crush. aku sempat coba minta melihat aplikasi itu, tapi emak justru marah. disini ada satu kesimpulan, pasti ada yang disembunyikan emak. untuk mencari tahu, aku telah memasang kamera di kamar mamah untuk memastikan hal apa yang dia sembunyikan, aku justru curiga mamah selingkuhin papah dengan laki-laki lain diluar sana. kini aku akan menonton rekaman yang telah merekam aktivitas mamah kemarin di kamarnya, semoga ini mengarahkan ke bukti yang kucari.
20 menit kemudian
aku tidak tahu mau berkata atau bersikap apa, duniaku terasa berputar 180 derajat. kalau bisa mengulang waktu, aku memilih untuk tidak mencari-cari kesalahan mamah. rasanya ingin muntah. ya ini semua karena rekaman yang kumainkan di laptopku. didalam video itu, emak tidak berlagak aneh kecuali bangun dari tempat tidurnya dan duduk. tapi pada menit ke 14, emak berdiri dan menarik rambutnya keatas. awalnya kukira dia ingin mengepang rambutnya yang panjang, tapi ketika kulihat wajah kepalanya, ekspresinya seakan-akan ikut tertarik tarikan rambut tersebut. tarikan itu begitu kencang hingga kulit kepala dan wajah emak terlepas. dibalik wajah cantik yang kukenal bertahun-tahun ternyata ada muka seorang pemuda lusuh penuh tato dan tindih, tampangnya seperti pengamen-pengamen yang ada di bus. aku yang terus menampar dan mencubit diriku berharap untuk terbangun dari mimpi buruk ini. lanjut, dalam rekaman itu si pemuda itu melemparkan kostum kepala mamah ke lantai seperti pakaian kotor. dia juga sesekali memasukan tangannya ke rok seperti menggaruk bokong dan selangka yang terlihat gatal. kemudian, diapun mengambil sesuatu dibawah lemari yang ternyata adalah rokok dan korek dan mulai merokok seolah-olah dia adalah raja dari rumah. tidak sampai disitu orang yang masih bertubuh mamah itu kemudian bermain judi online dengan sangat serius di kamar mamah.aku masih belum percaya kalau pemuda itu adalah wujud asli dari mamah yang kukenal selama ini. tiba-tiba aku mendengar mamah memanggilku
"Rehann, nakkk, sini turunnn, makan sama mamah" teriak mamah dengan nada khasnya
"iya mahh sebentar" jawabku dengan lemas
(ilustrasi mamah yang lagi makan di meja makan)
"sini nak, mamah udah masakin makanan buat kamu, sini makan bareng mamah" kata bu nurul yang sedang makan dengan perlahan dan anggun di meja makan
"iya mah, nanti aku belum berselera makan" jawabku dengan lesu. nafsu makanku hilang hingga ke akarnya setelah lihat video tadi.
"kamu kenapa nak, kamu kaya pucet gitu kamu gapapa kan? ato kamu ngrasa gak enak badan" tanya nurul
dalam hati aku berkata "dasar bangsat, kembalikan mamahku bangsat! pinter banget kamu menyamar menjadi mamah. gerak-geriknya meyakinkan banget, awas aja yaa aku pantau terus kamu"
"enggak kok gapapa mah, aku ke kamar dulu yaaa mah, mau belajar" kataku
"ohh okee nak, jangan lupa makan yaaa" kata mamah