part 4

72 8 1
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]

PASTIKAN KALIAN VOTE DAN KOMEN!!!

PASTIKAN KALIAN VOTE DAN KOMEN!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°
°
°

Malam pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pun tiba. Lampu-lampu jalanan kota jakarta berkedip-kedip, menerangi sirkuit balap liar yang sunyi. Udara malam terasa dingin, bercampur dengan aroma bensin dan asap knalpot. Di garis start ada dua motor gede ninja bersiap dengan mesin yang bergemuruh. Di atas motor ninja yang mengenakan jaket hitam itu raka, ketua geng Black Thunder, menatap arga dengan senyum sinis.

"Lo udah siap kalah, Arga?" tantang giffari, suaranya bergema di tengah hening malam.

"Kita liat aja siapa yang kalah," jawab arga, berusaha untuk tetap tenang, meskipun jantungnya berdebar kencang. Ini adalah balapan pertama dalam hidupnya, dan dia tau bahwa giffari adalah pembalap yang handal.

Bendera start berkibar. Giffari langsung tancap gas, ninja melesat dengan kecepatan tinggi, meninggalkan arga di belakang.  Arga berusaha keras untuk mengejar, tapi giffari sudah terlalu jauh.

"Lo ga akan bisa ngejar gue, arga!" teriak raka, suaranya  terbawa angin.

Arga mengerutkan kening, mencoba untuk fokus. Dia tau bahwa giffari adalah pembalap yang lihai, tapi dia ga akan menyerah begitu aja. Dia akan mencoba  untuk mengalahkan giffari.

Giffari dengan pengalamannya dalam  balapan liar, mulai melakukan manuver  yang sangat berbahaya. Dia menikung  dengan cepat, menyalip mobil yang sedang  melintas dan bahkan mencoba untuk  menjatuhkan arga.

Arga berusaha untuk menghindari  jebakan giffari. Dia terus mencoba untuk  mengejar giffari, tapi giffari selalu berada  di depan.

Saat balapan menjelang putaran terakhir,  Arga mulai kehilangan kendali. Dia terlalu  fokus pada giffari, sehingga lupa untuk  menjaga keselamatan dirinya sendiri. Giffari memanfaatkan kesalahan arga ini  dengan menyerang arga dengan trik  kotornya.

Bugh!

Motor arga terhuyung ke samping, hampir  menabrak pagar pembatas sirkuit. Arga  berusaha untuk  mengendalikan  motornya, tapi terlambat. Motornya  terjatuh dengan keras, membuat arga  terpelanting jauh dari motornya.

Raka menghentikan motornya, dan  mendekati arga yang sedang terkapar di  tanah. Dia menatap arga dengan senyum  sinis.

"Lo udah kalah, arga," kata giffari dengan  nada mengejek. "Sekarang,  lo harus  tunduk sama gue."

Arga terdiam. Dia merasa sangat malu dan  marah.

Raka berbalik dan meninggalkan arga  terkapar di tanah. Dia merasa senang  melihat arga menderita. Dia merasa  berkuasa.

Arga terduduk di tanah, tubuhnya bergetar karena kecewa dan marah. Dia tidak  pernah mengalami kekalahan seburuk ini  sebelumnya. Rasa malu menyerang  jiwanya. Dia telah berjanji pada alena untuk melindunginya, tetapi dia gagal.

Giffari dengan senyum sinis mendekati  arga yang sedang terduduk di tanah. Dia  menatap arga dengan mata tajam, mencari  tanda-tanda ketakutan di wajah arga.

"Lo harus menuruti semua permintaan  gue," kata giffari dengan nada mengancam.  "Kalo lo ga mau, lo akan menyesal."

Arga terdiam. Dia merasa sangat tertekan.  Dia ga mau menuruti permintaan giffari, tapi dia juga ga mau menyakiti alena.

"Gua ga mau jadi babu lu"  kata arga  dengan suara lemah.

"Kalo lo ga mau menuruti permintaan gue,  alena akan menderita,"  jawab giffari dengan senyum sinis.

Arga terdiam. Dia merasa sangat terjebak.  Dia ga punya pilihan lain kecuali menuruti  permintaan giffari.

"Oke, gua akan menuruti permintaan lu,"  jawab arga dengan suara yang bergetar.

Giffari tersenyum puas. Dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia  sudah mendapatkan kekuasaan atas arga.

Giffari menyerahkan sebuah ponsel  kepada arga. "Simpan nomor gue,"  kata  raka. "Kapan gue butuh lo, lo harus datang."

Arga menerima ponsel itu dengan tangan  gemetar. Dia menelan ludah dengan kesulitan. Dia tau bahwa  kehidupannya akan berubah selamanya.

Giffari berbalik dan meninggalkan arga  yang sedang terduduk di tanah. Dia naik  ke motornya dan melesat dengan  kecepatan tinggi, meninggalkan arga yang  terdiam dalam kecewaan.

Arga berdiri dan memandang sirkuit balap  yang sunyi. Dia merasa sangat kecil dan  lemah di hadapan giffari. Dia merasa  bahwa dia telah kalah dalam segalanya.

Arga berjalan gontai meninggalkan sirkuit balap, rasa pahit kekalahan masih terasa di tenggorokannya. Dia mencoba 
menghubungi sang mama dan ingin
memberitahunya bahwa dia baik-baik aja,  tapi ponselnya hilang. Arga baru tersadar  bahwa ponselnya terjatuh saat terpelanting  dari motor.

"Sialan!"  gumamnya, kecewa dan marah.  Dia harus menemukan ponselnya segera.

Arga kembali ke sirkuit, mencari-cari  ponselnya di antara rumput dan kerikil.  Dia mencari di sekitar tempat dia terjatuh,  tapi tidak menemukannya.

"Mungkin giffari yang ngambil,"  batin  arga, kemarahan menguap dalam  dadanya.

Arga merasa terjebak dalam lingkaran  kecewaan. Dia kalah dalam balapan,  kehilangan ponselnya dan di ancam oleh  giffari.

"Besok luna dalam bahaya, gua harus  mencari cara untuk menyelamatkannya" gumam arga, tekad baru menyala dalam  matanya.

Arga memutuskan untuk mencari bantuan  dari teman-temannya. Dia harus mencari  cara untuk menghentikan giffari dan  melindungi alena dengan cepat.

Sementara itu, giffari sedang  bersenang-senang dengan gadis gadis sexy di sebuah club malam. Dia merasa
sangat berkuasa setelah mengalahkan arga dan mendapatkan kekuasaan atas arga.

"Gue akan buat hidup arga menjadi neraka, setelah itu besok alena akan menderita di tangan gue."  gumam giffari dengan  senyuman sinisnya.

Giffari menghirup segelas minuman keras  dan menatap ke arah buah melon yang ada di dada gadis gadis tersebut yang sedang  menari dengan seksi di depannya. Dia  merasa bahagia. Dia merasa bahwa dia  adalah raja dunia.


















siapa yang gila? yaps betul itu dia giffari.

TBC.

GIFFARI ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang