《01》

758 122 16
                                    

🥀Happy Reading 🥀


Mobil Bmw berwarna putih memasuki jalan komplek yang berada tidak jauh dari kawasan pesantren, mobil itu melaju perlahan sebelum berhenti  didepan rumah dua lantai yang memiliki pagar berwarna putih.

Kaca mobil diturunkan dan terlihatlah seorang pria tampan bergamis putih, pria itu memiliki potongan rambut undercut, beralis tebal dengan bulu mata lebat dan hidung mancung serta bibir tebal yang sexy dilihat.

Mata pria itu memindai kedalam kawasan rumah dua lantai didepannya, dan melihat puggung kecil dari seorang gadis mungil yang sedang berjongkok dihalaman.

"Apa yang dia lakukan disana" gumam pria itu sambil turun dari dalam mobilnya.

Suara membuka pagar membuat lisa menoleh, dengan berurai air mata. Dia melihat Om juki yang merupakan sahabat dari ayahnya datang mendekatinya dengan langkah lebar.

Juki terkejut melihat lisa yang menangis, dia menyangka gadis mungil itu hanya bermain seperti biasanya dipojok halaman. Dan tidak tau kalau si kecil ternyata sedang menangis.

"Kenapa nangis" tanya Juki perlahan berjongkok disamping Lisa yang matanya tambah berkaca-kaca.

"Hiks.. ayah marah lisa" celetuk lisa, bibirnya mengerucut lucu membuat Juki geli melihatnya.

"Kenapa ayah marahin lisa" ujar juki lembut, dia mengangkat tangannya mengelus kepala lisa yang dibalut jilbab segi empat.

"Lisa ndak mau masuk pesantren terus ayah marah" adu lisa sambil mengusap pipinya dengan caranya yang membuat orang gemas melihatnya.

"Lisa tidak mau sekolah pesantren" kata juki, tatapannya semakin melembut memandangi lisa yang mengangguk-anggukan kepala kecilnya.

"Ndak, soalnya kata temen lisa sekolah dipesantren ndak bisa makan enak. Makannya sayur terus, kan lisa ndak suka sayur" celoteh lisa membuat juki terkekeh mendengarnya.

"Tidak seperti itu, dipesantren tidak selalu makan sayur terus juga. Lagipula lisa kan sekolah dipesantren om, coba lisa pikirkan apa om pernah kasih lisa makanan yang tidak enak"tutur lembut juki menatap lisa yang juga menatapnya dengan mata berbinar cerah.

"Gimana, sekarang lisa masih nggak mau masuk pesantren" tanya juki menatap geli pada lisa yang terlihat geleng-geleng kepala.

"Mau.. tapi om ustadz janji jangan kasih lisa makan sayur terus" pinta lisa dengan mata berkedip polos.

"Janji, oke..  lisa jangan nangis lagi, sekarang ayo masuk! Panas disini" ajak juki memberikan tangannya pada lisa.

Lisa mengangguk patuh, dia mengambil tangan juki, Juki pun menarik pelan tangan kecil lisa dan membantu gadis mungil itu berdiri.

Juki membawa lisa masuk kedalam rumah" assalamualaikum.." salamnya ketika melewati pintu.

"Waalaikumsalam.." ayah Utsman dan bunda Naila yang sedang duduk disopa menjawab salamnya juki.

"Ayaah..." pekik lisa yang langsung muncul dari belakang juki dan berlari menghambur kepangkuan ayah Utsman.

Ayah Utsman sigap memeluk lisa" Subhanallah.." ucap ayah utsman dengan gemas mengetuk pipi tembam lisa.

Lisa terkekeh lucu "ayah jangan marah lagi, sekarang lisa udah mau masuk pesantren. Om ustadz janji ndak bakalan kasih lisa makan sayur terus" ungkap lisa dengan senyum senangnya.

Ayah utsman tertawa gemas mendengarnya sambil melirik ke arah juki yang sudah duduk dengan tenang mendengarkan celotehan putrinya.

Bunda Naila sendiri geleng-geleng kepala dengan geli mendengar aduan lisa.

Secretly has a husband  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang