06

216 28 3
                                    

"Kok lo bawa dia kesini sih Jes." Ucap Ara.

"Loh emangnya kenapa?" Jessi balik bertanya pada Ara

Olla yang mendengar nada dan ucapan ketidaksukaan dari Ara membuatnya semakin merasa takut.

"Masih nanya lo, Jes? Ngapain lo bawa orang asing ke sini?"

"Apasih kak? Dia temen Jessi, temen aku dan Zee juga." Timpal Fiony.

"Tetep aja ce! Ini tempat kita berlima. Lo sendiri yang bilang kalo ga ada yang boleh bawa orang lain ke sini Jes!" Ucap Ara yang mulai berteriak pada Jessi. Ia sudah berdiri dari duduknya.

"Tapi dia temen gua Kak!" Jessi mulai terpancing emosi.

Olla yang melihat pertengkaran di hadapannya merasa tidak enak. Lagi pula apa yang dikatakan Ara benar. Olla memang orang asing yang baru mengenal Jessi. Ia juga belum pernah berkenalan dengan Ara.

"J-jes udah gapapa gue pulang aja."  Ucap Olla pelan.

"Ga apasih la. Lo harus disini!" Ucap Jessi

Ara menghampiri Jessi dan Olla.

"Lo mending pulang deh. Orang asing!" Ucap Ara seraya menatap Olla. Sedangkan Olla yang hanya menunduk menghindari tatapan tajam dari Ara.

Jessi tersulut emosi mendengar ucapan yang Ara berikan pada Olla. Dengan gerakan cepat ia memegang kerah baju Ara.

"Stop kak! Ini temen gua dan dia bukan orang asing!

Ara melepaskan tangan Jessi dari kerah bajunya.

"Gue ga peduli. Dan lo mending keluar dari sini!!" Teriak Ara seraya menujuk Olla.

Emosi Jessi tak tertahan sekarang. Sebuah pukulan mendarat di pipi kanan Ara. Ara memegangi pipinya yang terasa nyeri karena pukulan keras dari Jessi.

"Gue bilang stop ra!!" Emosi Jessi. Memanggil Ara pun sudah tak pakai embel-embel 'kak'.

Semua terkejut melihat apa yang Jessi lakukan pada Ara. Termasuk Chika yang sedari tadi hanya menyimak kini berusaha melerai mereka.

"Jess cukup!!" Ucap Chika.

Sedangkan Jessi yang emosinya sudah memuncak tak mendengarkan Chika. Ia memegangi kerah baju Ara lagi, tangannya mengepal bersiap untuk memukul Ara lagi.

"Jess udah, gue emang seharusnya ga di sini." Ucap Olla dengan mata yang berkaca-kaca sedangkan tangannya menahan tangan Jessi agar tidak memukul Ara lagi.

Jessi menoleh pada Olla, dilihatnya wajah ketakutan dan pelupuk matanya menampung air mata yang jika berkedip saja air matanya akan langsung keluar.

Jessi melepaskan genggamannya pada kerah Ara. Tangannya beralih menggenggam kedua tangan Olla seraya mengusapnya lembut.

"La lo nangis?" Tanya Jessi. Pertahanan yang sudah Olla bangun sedari tadi seketika runtuh oleh pertanyaan Jessi. Air matanya lolos dari pelupuk mata, ia menangis.

"Hei.. laa.. jangan nangis, ini bukan salah lo." Ucap Jessi seraya mengusap air mata Olla.

"Kak Ara udah kak, lo udah kelewatan. Ka Chika anak orang nangis tuh gara-gara rencana lo. " Ucap Zee santai lalu duduk dan memakan cemilan di meja.

"Lo juga Jes, kebiasaan ga bisa ngontrol emosi lo." Lanjutnya seolah tak terjadi apa-apa.

"Maafin gue yaa, kirain ara ga akan sampe di tonjok Jessi." Ucap Chika merasa bersalah.

"Maksudnya apaan nih?" Tanya Jessi masih tersirat kemarahan pada nada bicaranya.

Flashback on

The Winners sudah merencanakan untuk berkumpul pada hari minggu dari sabtu malam. Jessi dan Fiony pun sudah mengabari bahwa mereka berdua akan menyusul karena harus kerja kelompok terlebih dahulu. Jadi hanya ada Zee, Chika dan Ara yang berada di basecamp.

Be My MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang