Sebelumnya, cerita ini akan mengandung banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar, yang tidak disarankan untuk anak dibawah umur. Tolong tinggalkan cerita ini jika mengganggu kenyamanan kalian, ambil baiknya buang buruknya okey?
Jadilah pembaca yang bijak.❛❛Jika kekurangan sering menjadi bahan bisikan maka kesempurnaan sering menjadi bahan mainan❜❜ —ABB
🧸🧸🧸
Rumah adalah tempat ternyaman dan hangat untuk ditempati, menjadi tempat banyaknya momen-momen indah yang terterap di seluruh sudut-sudut ruangnya.
Ada juga yang menyebut rumah dengan sebutan 'tempat penderitaan pertama kali' menjadi trauma yang selalu membekas saat banyaknya pecahan-pecahan barang yang berserakan, suara bentakan yang selalu menggelar, dan akhirnya kata yang selalu menjadi luka terbesar adalah 'perceraian' salah satu kehancuran masa depan bagi setiap anak yang mendengar dan merasakan. Selalu diperdebatkan untuk singgah dirumah siapa.
Dan akhirnya,
"Separuh kepemilikan tidak menjamin masa depan," kalimat yang benar adanya. Kepemilikan adalah hak untuk mendapatkannya dan ia hanya punya separuh bukan sepenuhnya.Awal dari penderitaan yang tidak disangka adalah tutur kata selembut kapas akan menikam dengan jutaan pisau. Berjasa katanya, sesampai terbentuknya jiwa benalu. Katanya setiap jasa harus diberikan imbalan, Imbalan yang bahkan lebih dari pertanggung jawaban, mengorbankan kewarasan demi paksaan. Mengorbankan semuanya sesampai dimana salah satu dari dua orang yang tangguh itu binasa.
Lalu beban dipukul semakin berat, dijadikan boneka yang harus turut kepada perintah tuannya.
Saat penderitaannya sudah jelas tetapi masih ada seseorang yang memandangnya sebelah mata, dia berkata "aku iri kepadamu. kau selalu mendapat apa yang kau mau sedangkan aku? Selalu menunggu" kalimat bodoh yang diucapkan oleh seseorang yang rakus akan pendapatan dan pencapaian.
disisi lain, dia bahagia dengan hidup barunya. Mempunyai keluarga yang lebih baik dari sebelumnya, bahkan menghadirkan seorang putri dengan jutaan kasih sayang. Lalu dipertemukan menjadikan kalimat ancaman sebagai taruhan. Miris
Setelah itu, ada bisikan yang menggoyahkan kepercayaan diri. Bisikan yang menggoyahkan pendirian yang sudah dibangun dengan susah payah. ditikam dalam bisikan tajam.
Dan masih banyak lagi kisah yang dirinya ingin ceritakan, masih banyak lagi luka yang harus ia sembunyikan dan masih banyak lagi bisikan yang menyakitkan.
🧸🧸🧸
Sedikit penjelasan;
Cerita ini bukan menceritakan tokoh-tokoh didalam nya terdapat ketidak sempurnaan (cacat), tetapi cerita ini menceritakan tentang sebuah kesempurnaan yang sering dipermainkan, dan perjuangan si pemeran utama yang menghadapi tokoh tokoh yang ada didalam cerita.
juga banyak teka teki yang harus dipecahkan? Maybe.
Jika kalian ingin mengerti bagaimana isi atau alur cerita ini, tolong bacanya jangan lompat lompat.
Cerita hasil pemikiran sendiri, tanpa ikut campur orang lain!
Dan untuk kalian, jangan terlalu tergantung dengan prolog ini, bisa jadi saat pertengahan bab alur ceritanya berubah.
See you in bab 1
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN BONEKA!! [On Going]
Fiksi Remaja"nda... hidupku tanpa tujuan bukan berarti layak dipermainkan!" dia kata orang 'sempurna'. sempurna sampai membawa malapetaka dalam hidupnya. dia perempuan yang menawan. diluar, hidupnya terlihat sempurna namun nyatanya didalam menyimpan banyak luk...