BAB 1 : [beginning]

7 1 0
                                    

❛❛Kesempurnaan bukan kebahagiaan maupun penderitaan tetapi sayatan menyakitkan❜❜ -kalara auretta k

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛❛Kesempurnaan bukan kebahagiaan maupun penderitaan tetapi sayatan menyakitkan❜❜ -kalara auretta k.

***

Menjadi model tak seindah yang dibayangkan orang-orang. Harus proporsional dan menjaga diri agar tubuh agar tetap ideal. Jadwal padat yang sehari-hari menemani, lelah namun harus tetap dilakukan.

Menjadi bahan omongan karena profesi yang selalu berada diatas model lainnya. Komen positif dan negatif selalu ditemukan dimana-mana. Yang mentalnya selembut kapas mungkin sudah menyerah, sama seperti ia, yang terpaksa bertahan dengan jabatan kehormatan, dan sumber penghasilan.

Kata orang menjadi model itu tinggal pose lalu penghasilan keluar, kesalahan yang besar! Menjadi model harus mempunyai tingkat kepercayaan diri, merawat wajah, dan tubuh agar selalu ideal. Mungkin bagi sebagian model lain itu hal yang menyenangkan karena itu mimpinya yang tercapai tetapi berbeda dengan dirinya menjadi model hanya karena paksaan, dan harus terus mengikuti apa kata tuan.

Teriknya matahari tak menutup semangat manusia untuk melakukan aktivitas. padatnya jalanan ibu kota dengan berbagai aktivitas yang mereka lakukan. billboard besar terpapang jelas pada gedung pencakar langit yang menyatu dengan stadium. banyaknya manusia yang sedang mengantri untuk masuk kedalam stadium itu, ada juga beberapa tim reporter yang sedang membawakan acara televisi, nampaknya akan ada acara besar-besaran yang mempertunjukkan acara yang digelar setiap tahun Baru. banyak dihadiri oleh aktris, aktor, model, boyband, dan girlband yang datang sebagai undangan perwakilan dari Agency, ada juga yang datang hanya untuk menonton.

Acara akan digelar seharian penuh dengan beberapa penampilan yang akan dibawa, seperti Teater yang akan dibawakan oleh aktris dan aktor, peragaan busana yang unik juga menarik dibawakan oleh model-model yang telah terpilih, konser music yang akan dibawakan oleh band-band yang telah diundang, dengan pertunjukan menarik lainnya dan yang terakhir pada malam harinya akan berkumpul bersama untuk menyalakan kembang api.

Didalam gadung pencakar langit yang berada tepat disamping stadium banyaknya artis maupun model sedang bersiap-siap untuk penampilannya.

Seorang gadis yang begitu anggun menggunakan gaun berwarna merah, dengan rambut yang digerai dan dipasangi mahkota menambah kesan anggunnya menyeruak. Wajahnya sedang dipolesi berbagai macam make-up Untuk mempercantik dirinya.

Kalara auretta k, nama yang sedang mencuat dari kalangan permodelan, menjadi salah satu model muda yang profesinya berada diurutan kesatu. Model yang sedang digadang-gadang oleh berbagai brand untuk menyetujui menjalin kerjasama.

"Wah, kau cantik sekali, mungkin pada acara kali ini kau yang akan menjadi sorotan banyak orang," puji seorang mua sesaat ia sudah selesai mempoleskan make-up pada kalara.

"Ah, tidak juga, tapi terimakasih," balas kalara dengan senyuman canggung.

"Apa aku bisa berfoto bersama denganmu?" tanya mua itu dengan menampilkan wajah memohon.

"Tentu saja boleh," jawaban kalara membuat mua itu tersenyum senang, lalu mereka berfoto bersama.

"Terimakasih! Aku sudah lama mengidolakan mu, dan aku menunggu-nunggu momen saat ini, saat aku bisa meriasmu," ucap mua dengan antusias membuat kalara terkekeh.

"Ya baiklah, terimakasih juga sudah meriasku, polesan make-up mu sangat bagus juga indah."

"Aa! Seorang model papan atas memujiku?! Aku akan mempamerkan 'nya pada rekan-rekanku yang juga mengidolakanmu." Jerit senang mua yang lagi-lagi membuat kalara tertawa geli.

"Nona, apa sudah selesai?" tanya seorang staff, mengalihkan perhatian mereka berdua.

"Ah, Ya sudah selesai."

"Ayo, kita harus segera keruang tunggu," ajak staff itu dibalas dengan anggukan, lalu kalara menoleh ke arah mua.

"Aku harus pergi, sampai berjumpa kembali," pamit kalara dibalas dengan anggukan oleh mua itu. Lalu kalara segera berjalan sembari memegangi gaun yang menjuntai kelantai dengan bantuan staffnya juga.

Sesaat sampai pada ruangan luas itu—ruang tunggu yang menghubungkan langsung dengan stage. banyak para model dengan gaya busana sama seperti dirinya memakai gaun, ada juga yang memakai kostum kartun fantasi. tema acara kali ini yaitu fantasy, memang setiap tahun acara digelar dengan tema-tema yang menarik sehingga memiliki kesan estetika dan unik.

Ia memilih duduk pada sofa diujung ruangan dan menonton pertunjukan live seni teater yang sedang berjalan diluar pada televisi yang terpasang pada dinding ruangan itu, sembari menunggu Peragaan busana dimulai.

Sesaat sedang fokus menonton acara seni teater, diarah sampingnya ada pergerakan menandakan ada seseorang yang duduk disisinya, ia menoleh dan mendapati lelaki muda yang berpakaian ala prince yang ada pada dunia fantasi. Kalara sedikit menggeser duduknya agar tidak terlalu berdempetan dengan lelaki tersebut.

"Sombong sekali," celetuk lelaki disampingnya yang menyadari pergerakan dirinya. Kalara memilih abai pada celetukan lelaki yang ia ketahui adalah seseorang terkenal didunia permusikan.

"Cih, benar-benar arogan," sindir lelaki itu lagi saat tidak melihat reaksi kalara.
Kalara masih diam ia bingung harus membalasnya seperti apa, ia jarang berkomunikasi dengan orang asing kecuali para team make-up, hots atau wartawan.

"Nona, apakah kau tuli?" tanya laki-laki itu dengan guratan emosi dari nadanya.

"Hah? Ah maaf, kau berbicara denganku?" bukannya membalas kalara malah kembali bertanya membuat lelaki itu kesal.

"Ya, disini kita hanya berdua, lalu pada siapa lagi aku berbicara?" cibir lelaki itu dengan dengus kecil keluar dari bibirnya.

"Ah maaf, aku sedang fokus menonton, jadi tidak mendengar suaramu."

"Tadi kau menanyakan apa?" Tanya kalara pada lelaki didepannya.

"Tidak jadi," jawab lelaki itu tidak minat lalu menoleh kearah televisi. Kalara bisa melihat dari guratan wajah lelaki itu sedang kesal lalu ia mengadikkan bahu acuh lalu melanjutkan menonton televisi.

"Wih, bang tumben Deket-deket cewek"

***

Hallo, selamat datang di cerita ABB.
-Cerita pertama, mohon maklumi

- hasil dari pemikiran sendiri
- jika ada kesamaan alur atau semacamnya mohon konfirmasikan keakun ini atau akun ig @grapenava
- dilarang keras mencopy maupun menjiplak
Thank you yang sudah mampir kesini

🍇🍇🍇

AKU BUKAN BONEKA!! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang