07- shiro oni?

56 4 0
                                    


Hari itu, (y/n) merasa sangat bersemangat. Dirinya, Jonggun, Miru, dan Janghyun telah berjanji untuk makan siang bersama di kantin sekolah. (y/n) membawa bekal onigiri yang dibuatnya sendiri,  (y/n)berharap ini akan menjadi momen spesial mereka ber4 karena akhir-akhir ini mereka jarang makan siang bersama karena perbedaan jadwal ujian minggu lalu

Namun, ketika bel makan siang berbunyi, Jonggun tidak tampak di manapun. (y/n) menunggu di bangku kantin dengan hati yang berdebar sambil melahap makanannya tidak nafsu, tetapi waktu terus berlalu dan Jonggun masih belum muncul.

" Jonggun kemana deh?tumben?" tanya Janghyun sambil melahap bekalnya

" ada urusan kali " timpal Miru

" iya kali ada urusan. Biarinlah " kata (y/n) cuek

Ketika hampir semua siswa sudah kembali ke kelas karena jam istirahat selesai, Jonggun baru datang dengan napas yang tersengal. "Maaf semua, aku telat."

(y/n) menatapnya dengan raut wajah kecewa. "Kamu ke mana saja, Jonggun?"

Jonggun menghela nafas. "Maaf, aku tadi harus menolong Haruka. Dia jatuh dari tangga dan butuh bantuan."

(y/n) terdiam. Ia tahu Jonggun selalu siap membantu siapa saja.

" Kasihan Haruka, apakah dia sudah baik-baik saja?" tanya Janghyun

" sudah kok, dia ada di UKS sekarang"

"kau baik sekali Jonggun " puji Mira

Merekapun kembali ke kelas masing-masing. Ketika balik ke tempat duduk, Jonggun memulai percakapan

" (y/n) nanti pulang bersamaku ya?"

" aku tidak bisa Jonggun, nanti aku ada latihan basket bersama teman-teman"

" baiklah (y/n)"

" (y/n) aku minta maaf karena ga sempet makan bersama" ucap Jonggun dengan muka merasa bersalah

" tidak masalah kok. Kau kan memang harus membantu Haruka kalau kejadiannya seperti itu" jawab (y/n) santai

Jonggun tersenyum senang mendengar (y/n) tidak marah pada dirinya

*********************** *****************************

Bel pulang sekolah berbunyi dengan riang. (y/n) segera bergegas keluar dari kelasnya, tak sabar untuk memulai rutinitas sore yang selalu membuatnya bersemangat. Setiap hari rabu dan jumat, sepulang sekolah, ia langsung menuju lapangan basket di lantai dasar sekolahnya 

Sore itu, (y/n) tiba di lapangan basket lebih awal dari biasanya. Ia terkejut melihat lapangan masih sangat sepi. (y/n)pun berlatih sendirian. Ia mempraktikkan gerakan dribbling dan shooting yang telah diajarkan pelatihnya. Berkeringat dan dengan napas terengah-engah, (y/n) merasa puas melihat peningkatan dalam permainannya.

Di tengah latihan, (y/n) mendengar suara tawa dari kejauhan. Sekelompok pria dari kelas lain berjalan mendekat. Mereka adalah Taejin dan teman-temannya, Taejin sangat menyukai (y/n) tetapi (y/n) selalu menolak Taejin karena Taejin pria yang kasar dan tidak dewasa.

"Heh, (y/n) ! Serius banget latihannya," seru Taejin sambil tertawa. "Emang mau jadi apa sih, kamu?"

(y/n) mencoba mengabaikan mereka dan terus berlatih, tetapi (y/n) dan teman-temannya semakin mendekat dan mengelilinginya.

"Kenapa sih nggak pernah mau main sama kita? Ayo dong, sekali-kali," kata Taejin dengan nada menggoda.

(y/n) menatap mereka dengan tajam. "Aku sedang latihan. Kalau kalian mau main, silakan main sendiri.

Taejin mendekat, mencoba merampas bola dari tangan (y/n). Sedangkan temannya yang lain memegang kedua tangan (y/n) secara paksa "Jangan sombong dong, kita cuma mau bercanda."

" hei lepaskan tanganku brengsek !"

" tidak mau ah" taejin memegang dagu (y/n)

" cuih " (y/n) meludahi Taejin

Taejin pun menatap (y/n) kesal lalu membuka seragam (y/n) paksa 

(y/n) berteriak tetapi mulutnya langsung dibungkam oleh temannya Taejin

Bantuan pun datang entah keajaiban dari doa siapa tiba-tiba terdengar suara Janghyun 

( note : Janghyun anak basket juga ya gais hehe " )

"Hei, kalian ngapain? lepasin sahabat gue, bajingan mesum" kata suara itu dengan tegas.

(y/n) menoleh dan melihat Janghyun, kapten tim basket sekolah mereka sekaligus sahabat baiknya berjalan mendekat. Taejin dan teman-temannya menatap sinis

"Kamu mau cari masalah, Janghyun?" kata Taejin.

Janghyun menatap sinis. "menurut lo aja tolol? (y/n) sahabat gue .  Lepasin gak!!"

Tanpa peringatan, Taejin dan teman-temannya mulai menyerang Janghyun. Mereka memukul dan menendangnya tanpa ampun. Janghyun mencoba melawan walaupun dia tidak ada skill bela diri. Tetapi karena jumlah mereka terlalu banyak , Janghyun pun akhirnya tumbang

(y/n) ingin berteriak meminta tolong, namun mulutnya dibungkam dengan tangan teman Taejin

Ketika Janghyun hampir pingsan karena pukulan bertubi-tubi, suara keras tiba-tiba terdengar. "Berhenti! Apa yang kalian lakukan?!"

Pak Yoshida, guru olahraga, beserta Miru datang dan segera melerai pertarungan. Taejin dan teman-temannya segera kabur melihat kedatangan Pak Yoshida.

Pak Yoshida membantu Janghyun berdiri. "Kamu baik-baik saja? ayo kita ke UKS!" Pak Yoshida pun menopang Janghyun

Janghyun mengikuti pelan arahan Pak Yoshida. Sedangkan Miru segera melepaskan jaketnya agar dipakai (y/n) karena seragamnya robek atas perbuatan keji Taejin. (y/n)  segera mendekati Janghyun dengan air mata menggenang di matanya dan ikut pergi ke UKS

Miru mengambil ponselnya dan menelpon Jonggun. Ia menunggu beberapa saat sebelum suara Jonggun terdengar di seberang.

"Halo, Miru. Ada apa?" tanya Jonggun dengan suara tenang.

"Jonggun, ini penting. (y/n) dan Janghyun sedang mengalami masalah serius di lapangan basket. Taejin dan teman-temannya mencoba melecehkan (y/n) lalu Janghyun yg mencoba menolong malah dihajar abis-abisan. " kata Miru dengan nada cemas.

Jonggun terdiam sejenak sebelum menjawab, "Baik, miru. Terima kasih sudah memberitahuku.  Jaga mereka untuk tetap bersama kamu sampai aku selesai mengurusinya."



WINTER HEART -PARK JONGGUN×READERS | LOOKISM | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang