09-IF

43 3 0
                                    


Matahari mulai menyapa dunia, memancarkan sinarnya yang hangat melalui celah-celah jendela kamar. Suara burung berkicau merdu, membangunkan seorang demi seorang dari tidur nyenyak mereka. 

Miru, yang bangun paling awal, mengucek matanya dan melirik jam dinding. "Sudah jam 6 pagi ternyata" gumamnya sambil tersenyum. Ia langsung mengambil air putih di dispenser dan mencoba untuk tidak terlalu bersuara agar tidak membangunkan (y/n). 

"Selamat pagi, Miru!" seru Jonggun yang tiba-tiba muncul dari belakang, mengagetkannya.

"Astaga, Jonggun! Kau mengagetkanku!" jawab Miru sambil tertawa kecil. "loh? sejak kapan kau disini?"

" kemarin subuh jam 2an " jawab Jonggun

" pantesan "

"Aku abis beli makanan di kantin rumah sakit. Kalian suka bubur kan?" 

" manusia mana yang tidak suka buburr?" tanya Miru

Mendengar suara (y/n) pun mulai terbangun. (y/n) terbangun dengan rambut berantakan dan mata setengah tertutup. "mi..mi..miru?." desis (y/n) dengan mata setengah tertutup

" iya (y/n)? kau sudah bangun?"

" Hai (y/n), mukamu berantakan sekali seperti kertas lecak kalo bangun tidur hahaha " sapa dan ejek Jonggun

(y/n) langsung membuka kedua matanya memastikan bahwa itu suara Jonggun

(y/n) pun melihat Jonggun dengan muka datar

Hening

" ngapain kau disini Jonggun?" tanya (y/n)

" maksudmu ngapain ? ya aku ingin menjenguk Janghyun dan kalian" balas Jonggun dengan tatapan bingung

" iyakah? ku pikir kau sudah lupa dengan kami dan tidak datang karena menjaga ketua kelas kesayanganmu" ucap (y/n)

" ah..sudah sudahh lah (y/n), kan yang terpenting Jonggun sudah kemari. Yuk sarapan bersamaa, Jonggun beli bubur lohh" " lerai Miru 

**********************************************************

Mereka pun sarapan bersama dengan suasana pagi yang terasa sangat canggung

" oh iya teman-teman, aku ke bawah dulu ya mengambil pesanan kopi, kalian lanjut sarapan aja" kata Miru

" oke " balas Jonggun

Miru pun keluar dari ruangan  dan tersisa (y/n) dan Jonggun di ruangan tersebut. Suasana semakin canggung.

"Tak bisakah dirimu bertanya dahulu mengapa aku terlambat datang?" Jonggun memulai percakapan

"Tak bisakah dirimu mengucapkan kata maaf karena terlambat datang?" balas (y/n)

"toh aku terlambat datang karena dirimu"

" maksudmu?"

" ah sudah lupakan saja "

" hah? begitu saja? yasudahlah "

" kau diapakan oleh Taejin?" tanya Jonggun

" ya gitu deh" 

" jawab aku yang benar nona Yamamoto atau aku akan benar-benar kesal" jawab Jonggun sambil memegang dagu (y/n) untuk menatap dirinya

" kalau aku sedang berbicara seharusnya matamu melihat ke aku bukan ke lantai" Kata Jonggun

" aku diganggu saat bermain basket oleh Taejin dan teman-temannya. Aku ingin melawan tapi tanganku ditahan dan aku.." (y/n) ingin melanjutkan tapi air matanya tak terbendungi lagi

" maaf, aku salah. Aku tahu itu pengalaman yang traumatis, sudah jangan dilanjutkan"

" iya..aku juga semakin tenang karena sekolah akan menghukum Taejin dan teman-temannya"

" ditambah hukuman dariku" balas Jonggun

" tidak perlu "

" aku tidak membutuhkan persetujuan darimu dan aku tidak sebaik dirimu" 

Tak lama Miru pun datang memecahkan perdebatan (y/n) dan Jongun

" HAII Kopinya datangg" sapa Miru 

"Mantap, Miru!" seru Jonggun dengan semangat 

Mereka semua menikmati sarapan dan kopi yang sudah tersedia. Suasana pagi itu berubah menjadi  begitu hangat dan akrab walau hanya bertiga tanpa Janghyun.

WINTER HEART -PARK JONGGUN×READERS | LOOKISM | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang