3. Masa Lalu

282 12 1
                                    

Sudah hampir 2 minggu dari pertemuan di rumah Abdurrahman, aku pulang dari kostnya sekitar pukul 10 pagi setelah tertidur nyenyak dan memulihkan energi ku.

"Maaf ya temen-temen ku malah ikut main" Ujarnya sambil tersenyum tidak enak saat mengantarku ke depan pintu.

"Iya gapapa" Jawabku dengan sedikit tersenyum.

Saat aku melangkah keluar menunggu ojol yang hampir sampai ke situ dia meremas sedikit pantatku membuat ku sedikit mendesah "ah", dan dia kemudian tertawa, aku hanya tersenyum karena sedikit malu. Sesampainya di rumah, menumpang ojol aku kemudian membuka aplop darinya berisi uang kesepakatan mami malam itu. Tapi ternyata uang itu dilebihkan olehnya(mungkin nggak enak hati).

Aku yang saat ini sedang malas-malasan di atas kasur, mencoba memaksakan diri untuk beranjak mandi. Kutarik baju di dalam lemari, kuambil baju yang paling bawah dan terjatuhlah beberapa lembar foto. Itu adalah foto keluargaku, hanya dengan melihat saja berhasil membawaku ke kenangan masa lalu. Masa dimana waktu yang sangat bahagia dan menyenangkan.

Dulu aku anak yang ceria, aku sangat suka ketika diajak keluar. Ayah selalu mengajak kami ke tempat baru untuk sekedar family time bulanan. Namun semua berakhir saat ayahku mengalami kecelakaan kerja. Sejak itu Ibuku menjadi murung, Aku yang masih itu masih kelas 3 SD tidak bisa melakukan banyak hal. Beberapa tahun setelah itu ibuku menikah lagi, namun ayah tiriku tidak terlalu menyukaiku. Sedikit demi sedikit dia mempengaruhi ibuku, hingga tiba saat itu dimana saat aku lulu SD ibuku pergi bersama suaminya yang baru. Dia membawa semua harta peninggalan ayahku. Mengingat hal itu air mata yang sedari tadi ku bendung pecah. Membuat ku menangis.

Pic : Ilustrasi Om BobbySc : IG ko_ijonk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pic : Ilustrasi Om Bobby
Sc : IG ko_ijonk

Aku kemudian tinggal bersama Omku adik dari ayahku. Namanya Om Bobby dia lebih muda 2 tahun dibandingkan ayahku. Dia belum menikah walaupun usianya sudah cukup matang untuk membina sebuah rumah tangga. Kami tinggal di sebuah desa kecil di bawah kaki gunung, tak banyak yang tinggal disana mungkin hanya sekitar 20-30 kepala keluarga saja, dan rumah satu dari rumah yang lain terdapat jarak yang lumayan jauh. Walaupun Om ku hanya pekerja kasar, dimana dia lebih sering menjadi kuli, tapi dia tetap menyekolahkan ku dan mendaftarkan ku di SMP terdekat. Akupun dibekali nya sepeda sebagai sarana berangkat ke sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Karena kejadian yang menimpa ku aku tumbuh menjadi anak yang pemalu dan lebih sering menyendiri. Dan karena jarak rumah ke rumah yang lumayan jauh menjadi pendukung kurang nya sosialisasi ku. Ditambah anak-anak lain lebih sering ikut orang tuanya ke ladang ataupun sawah ketika pulang dan libur sekolah.

Hari-hari berlalu, minggu berganti bulan hingga tibalah hari itu. Aku yang saat itu sudah tertidur merasakan sesuatu yang membuat ku terbangun. Kubuka mataku dan mencoba memokuskannya. Ternyata Omku yang mulai melepaskan bajuku.

"Kenapa Om?" Ucapku yang saat itu belum mengerti apa apa.

"Kamu nurut aja ya Om Bobby mau bikin kamu enak"

"Iya om" Aku yang saat itu hanya pasrah karena aku pikir dia sudah menampung ku selama ini.

Dia kemudian menjilati putingku kiri kemudian kanan hingga benar-benar basah. Lidahnya semakin turun, tangannya yang sedari tadi mengelus kemaluan ku lanjut melepaskan celanaku. Mulut nya yang perlahan-lahan turun kini sejajar dengan kontolku, dia mulai menghisap kontol remaja ku itu. Gerakan memaju-mundurkan kepala nya itu terus berlanjut, sesekali dia menjilati dan menghisap buah zakarku. Terasa sedikit ngilu saat dia terlalu kencang menghisap zakarku, walaupun begitu aku hanya diam dan pasrah saja.

Ditanggalkannya pakaian nya satu persatu hingga tak tersisa satu benangpun. Terpampang lah kontolnya yang panjang dan berurat itu. Kuturuti saja perintah nya saat disuruh nya aku untuk mengulum konyolnya. Namun dipaksa bagaimana pun tetap hanya kepalanya saja yang masuk. Dia memaju-mundurkan pinggang nya membuat kepala kontolnya keluar masuk di mulutku.
Aku ditelentangkannya, dia mengangkat kakiku dan menjilati lubang pantatku.

"Geli om"

Namun dia tak menghiraukan kata-kataku, dia menjilati nya sampai benar-benar basah. Diambil nya pelumas di atas meja, dan mengolesinya di lubangku. Awalnya dia memasukkan satu jarinya, karena tidak sakit aku membiarkannya saja. Dua jari masuk lalu 3 jari.

"Ah sakit om jangan" Ucapku

"Tahannya kalo ditahan nanti om bikin jadi enak"

Aku yang pasrah dan hanya bisa menahan sakitnya saja. Dia mengeluarkan jarinya dari lubang ku membuat ku merasa lega, namun terlalu cepat untuk lega. Dia mulai mengolesi kontolnya dengan pelumas dan mengocok nya hingga tegang. Diarahkan nya kontolnya ke lubangku dan memasukkan nya. Aku sedikit menjerit saat kepala benda tumpul itu masuk, ku pejamkan mataku dengan sedikit meringis karena merasakan perih di lubangku. Tapi dia tau aku kesakitan dan tak langsung memasukkan semuanya. Di keluar masukannya kepala nya dan menyuruhku tetap rilek, dia melakukannya sampai lubangku benar-benar terbiasa. Berkat pelumas yang lumayan banyak dan lubangku yang mulai terbiasa dia memasukkan lagi kontolnya lebih dalam. Aku memejamkan mata menerima kontol panjang itu mengobk obok lubangku.

Agar aku tak terlalu kesakitan dia memaju mundur kan kontolnya perlahan lahan hingga mentok yang membuat bunyi plok plok terdengar saat kulit kami bertemu. Entah apa yang merasuki aku saat itu, aku mulai menikmati sodokan demi sodokan yang dilakukan nya.

"Ah ah ah" Aku mendesah saat kontolnya masuk dalam lubangku
.
"Enakkan?" Ujarnya yang melihat aku mendesah.

Dia mengangkat tubuh kecilku dan mengendongnya, kontolnya yang panjang terus keluar masuk di lubangku.

"Om aku mau kencing" Ujarku dengan polosnya

"Mau kencing? Kencing aja disini" Ucapnya.

Dia malah mempercepat gerakan nya, aku menahan rasa ingin kencingku tapi percuma rasanya tidak dapat kutahan lagi. Crot crot crot, namun bukan kencing yang keluar melainkan cairan putih kental yang menyeembur mengenai dadanya. Dia menurunkan gendongannya dan menyuruhku menungging, terus dia maju mundur kan kontolnya hingga crot crot crot. Aku merasa ada cairan hangan memenuhi lubang ku. Dia mengeluarkan kontolnya yang sudah lemas kemudian membawaku le kamar mandi. Dia membersihkan diri dan juga membersihkanku, aku jongkok dan kuliat cairan putih kental keluar dari pantatku. Setelah selesai kami ke kamar dan tidur.

Itu adalah pertama kalinya Om Bobby menyetubuhiku. Setelah itu dia rutin meniduri ku mungkin 2 sampai 3 kali seminggu. Bahkan dia pernah mengajak temannya melakukan kegiatan nya itu.

Ini adalah awal mula Fahmi mulai merasakan kelainan dalam orientasi nya. Mungkin kalo bukan karena ini Fahmi akan jadi badboy kali ya.

Mungkin dari sini cerita mulai berjalan ke cerita utama ya. Beberapa bab ke depan mungkin akan jadi cerita kehidupan Fahmi di masa lalu.

Menurut kalian gimana ceritanya kali ini, jangan lupa komen pendapat dan saran kalian.

Jangan lupa vote ya agar Author lebih semangat lagi buat cerita nya.

Enjoy the story

Author "XYZEN"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Sang GigoloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang