Bab 1 : kehidupan Galen

116 8 2
                                    

Di dunia ini, Tak sedikit orang yang menganggap bahwa omega yang berjenis kelamin laki-laki itu menjijikkan. Tak sedikit pula orang yang beranggapan bahwa omega laki-laki hanya merupakan alat untuk pemuas nafsu dan penghasil sebuah keturunan. Mereka yang memiliki kedudukan diatas (Alpha) adalah orang yang paling berkuasa didunia ini.

Galen Vonley adalah seorang pemuda yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan dianggap sebagai aib keluarga lantaran dia merupakan seorang omega, semua keluarganya merupakan seorang alpa. Sedari kecil dia dianggap seperti orang asing ditengah keluarga tersebut. Bahkan ibunya juga tak mempedulikannya.

Saat disekolah pun Galen juga dibully, dilecehkan, dan dianiaya karena status omeganya itu. Mereka yang tidak tau apa-apa tentang omega hanya bisa menghina dan melecehkan. Setiap bertemu Galen, para siswa/i bahkan para guru selalu menumpahkan pheromonnya. Hal ini mereka lakukan bukan hanya untuk sekedar mengganggu Galen tetapi juga mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa alpa memiliki kedudukan yang lebih istimewa dibandingkan omega.

Pagi hari yang cerah, sinar matahari mulai memancarkan cahayanya. Sedikit demi sedikit cahaya tersebut mulai menembus gorden kamar Galen. Galen membuka matanya dan segera bersiap untuk pergi ke sekolah. Seperti biasa saat menuruni tangga, Galen sudah disambut dengan bau pheromon dari para kakaknya.

"Selamat pagi adikku sayang". Ucap Marven.

"Berhenti menumpahkan Pheromon mu, itu sangat mengangguku". Balas Galen.

"Apa pheromon alpa baunya sangat menyengat bagimu?Bagaimana bauku?Tidakkah menurutmu bau ini enak?"

"Enak?(terkekeh), Tidak sedikitpun. Jadi berhentilah menumpahkan Pheromonmu saat aku disini."

"Ternyata omega itu sangat lemah dari yang kita kira ya..,bukankah begitu Argan?"

Fyi, Galen memang dianggap seperti orang asing di dalam keluarga alpa ini, hal ini bukan berarti bahwa Galen sangat dibenci oleh kakanya lantaran statusnya itu. Berbeda halnya dengan ayahnya, dia membenci Galen bahkan menganggapnya jijik karena statusnya itu. Meskipun tidak dibenci, Galen juga tidak terlalu akrab dengan para kakanya.

Galen memiliki 3 orang kakak. Kakak Pertama bernama Argan, kaka kedua bernama Vion, dan kakak ketiganya bernama Arta. Marven adalah sepupu dari Galen.

Galen menghela nafas kasar lantaran sepupunya ini selalu meremehkan para omega. "Lalu apa yang kamu lakukan sepagi ini disini?"

"Tentu saja aku disini untuk bertemu paman."

Arta yang sedang makan tiba-tiba menyelat obrolan mereka.
"Jika kamu mau, aku akan mengantarmu kesekolah."

"Tidak perlu repot-repot, aku bisa jalan kaki. Lagi pula sekolahku juga tidak terlalu jauh dari sini."

"Baiklah kalau begitu, aku tidak akan memaksamu." Jawab Arta.

Setalah melalui obrolan ini, Galen langsung pergi menuju ke sekolah. Dia memang tidak pernah sarapan dirumah. sebagai gantinya, Galen selalu membawa bekal yang sudah di siapkah oleh salah seorang pembantu disana.

Jalan demi jalan dia telusuri sembari menikmati udara pagi. Meskipun banyak orang yang membicarakannya, Galen tidak terlalu mempedulikannya dan terus berjalan menuju ke sekolahnya.

Saat Galen baru sampai didepan gerbang, dia langsung disambut oleh ejekan dari segerombolan siswa yang dimana mereka adalah seorang alpa. Mereka ini lah siswa yang selalu membully Galen.

"Bau apa ini? Mengapa baunya sangat menjijikkan? Apa kamu juga menciumnya Bara?." Ucap Alex kepada salah satu temannya.

"wah wah bukankah ini bau dari seorang omega murahan? Apakah kamu sedang Heat Galen? haha." Balas Bara.

"Ternyata disini ada nak Galen yang sedang lewat, mau bapak bantu gk dek? Biar gk bau tuh badan, nanti biar bapak yang tandai kamu." Ucap salah seorang guru yang tidak sengaja lewat saat Alex dan Bara mulai berbicara.

"Waduh, bukankah omega hanya bisa ditandai 1 kali oleh seorang alpa pak? Sedangkan alpa bisa menandai beberapa omega." Balas Alex

"Benar sekali Alex, Seperi itu lah kehidupan disini, peran omega hanya sebagai pemuas nafsu dan penghasil keturunan."

Tanpa berkata-kata, Galen langsung pergi dari sana dan bergegas menuju kelasnya. "Ada apa dengan orang-orang itu, apa mereka tidak punya pekerjaan lain selain mengangguku?." Batin Galen

Kennt Leovarnost adalah seorang pria yang sudah berkepala 3, saat ini dia sedang menginjak umur 30 tahun. Meskipun sudah berkepala 3, Kennt sama sekali tidak tertarik untuk menikah bahkan menghasilkan keturunan. Hal ini bukan berarti Kennt tidak tertarik untuk melakukan kesenangan dengan para Beta.

Kennt dilahirkan di keluarga yang memiliki kedudukan tinggi di negara ini. Mereka yang bukan siapa-siapa sangat menghormatinya.

Ayah kennt yaitu Vero Leovarnost merupakan CEO dari perusahan ternama dan sangat berpengaruh pada negeri ini. Perusahaan mereka dianggap sangat berpengaruh karena menyediakan berbagai obat-obatan yang dibutuhkan oleh para Alpa, Beta, dan juga Omega saat mereka sedang Rutt/Heat.

Berita Vero yang akan pensiun sudah terdengar di telinga kedua putranya. Ada berbagai Cara dan tantangan yang Vero berikan untuk putranya. Hal ini dia lakukan agar kedua anaknya ini mau mematuhinya agar bisa mendapatkan seluruh hak waris ini. Salah satu perintahnya adalah :
"Saya ingin seorang cucu dari salah satu dari kalian, apakah kalian sanggup dengan hal ini?, Saya tidak keberatan untuk memberikan semua hak waris kepada kalian yang bisa memberi saya seorang cucu."

Jangan lupa Vote ya...

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang