20 : Arsip-arsip

34 12 7
                                    

Berkutat dengan tumpukan arsip-arsip lama tentulah tidak mudah, mereka membutuhkan kejelian dan ketelitian yang tajam. Buktinya hampir dua jam berada di ruangan itu, mereka masih belum menemukan titik terang.

Sehingga Indra yang merasa matanya kini semakin lelah, berkata tanpa beban, "Bisakah Profesor meramal di mana letak arsipnya?"

Pak Anton yang duduk tidak jauh dari sana, agak aneh mendengar ucapan Indra. "Baru kali ini Saya mendengar seorang Profesor bisa meramal."

"Saya hanya bisa meramal masa depan dan masa lalu pada seseorang, bukan meramal suatu tempat atau barang." Biasanya seorang paranormal yang memiliki kemampuan meramal kebanyakan pasti bisa meramal suatu tempat atau barang, istilah yang sering di sebutkan yaitu retrokognisi dan prekognisi, keadaan di mana seseorang mampu memprediksi keadaan di masalalu dan masa depan, baik itu dari manusia, tempat atau barang. Namun Arkana tidaklah bisa meramal sebuah tempat atau barang seperti kebanyakan paranormal sepertinya.

"Aaa begitu ... maaf Profesor, belakangan Aku mulai berbicara lancang," menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal, Indra membuat Pak Amir menghela nafas dengan senyum kikuknya.

"Lebih baik Kamu membelikan beberapa cangkir kopi, agar bisa lebih fokus," Arkana lantas memberi saran yang langsung di terima. Indra buru-buru pergi, mencari cafe terdekat.

"Anak itu tidak pernah menghilangkan kebiasaan mengeluhnya," Pak Amir kembali fokus pada berkas di tangannya.

Sekarang mereka setidaknya berhasil mengumpulkan sepuluh Kartu Keluarga yang di dalamnya terdapat nama Suminah yang berasal dari Kota Kecamatan, arsip Desa Karyamukti sendiri tidak ditemukan sama sekali nama Suminah, atau mungkin waktu itu mereka memang tidak mendaftarkan kependudukan.

Bahkan waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, hampir dua puluh KK mereka kumpulkan mulai dari periode 1902 hingga 1945.

"Semoga di antara semua ini, Suminah yang kita cari benar-benar ada."

"Pak, apakah Kami boleh meminta salinan arsip ini?" Pak Amir tentu harus meminta izin kepada Pak Anton.

"Tentu saja, sebentar akan Saya bawa salinannya."

Sepeninggalan Pak Anton menuju staf informasi bagian penyimpanan, ketiga orang itu merasa belum puas.

"Profesor, Anda yakin kita telah menemukannya?"

Sulit memang jika mereka hanya memiliki satu patokan, nama Suminah cukup banyak dan setelah dikelompokkan mereka menemukan ada sekitar 20 Kartu Keluarga. "Walaupun nanti tidak ada yang sesuai, Kita masih bisa berusaha. Tapi, Saya rasa seseorang yang telah berkeluarga pasti akan mendaftarkan kependudukkan."

"Sebelumnya, dari manakah Anda mengetahui tentang nama Roh Jahat tersebut?"

Singkat saja, Arkana tentu meminta bantuan dari penjaga gunung itupun cukup susah membujuknya untuk membocorkan nama Roh Jahat Tersebut, namun setelah penawaran panjang Arkana berhasil walaupun energinya harus terkuras sangat banyak.

"Penjaga gunung itu yang membantu, sebagai imbalannya Saya tidak boleh gagal dalam misi ini, meskipun taruhannya adalah nyawa Saya sendiri dan Saya harus siap jika sesuatu yang lebih buruk terjadi di masa depan."

Indra agak skeptis dengan ucapan Arkana, itu seolah terdengar seperti pihak lain menerima ancaman yang sangat kasar dan menakutkan. "Dan Profesor menyanggupinya?"

"Tidak ada alasan untuk menolaknya, lagipula tujuan Saya membantu Kalian adalah membersihkan energi jahat itu sampai tuntas."

*******

Kemeriahan acara puncak pesta panen rakyat malam itu sesuai ekspektasi semua orang, mulai dari anak-anak, para muda-mudi dan seluruh lapisan Masyarakat memenuhi area lapangan Desa, bahkan beberapa orang dari Desa tetangga juga ikut memeriahkan. Ada banyak pilihan wahana bermain bagi anak-anak, seperti biang lala dan komedi putar. Tak ketinggalan pula jajaran penjajal makanan, mulai dari yang ringan hingga berat.

FASSIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang