"Yada! Aku tidak mau," jawab Rain sambil merebahkan diri di tempat tidurnya yang empuk. Ia tau mungkin ia terlalu cepat menjawab. Tapi entah kenapa ajakan Nami membuatnya kembali teringat semalam.
"Kenapa tidak mau?" tanya Nami. "Aku juga mau mengajak Vivi tapi dia baru keluar dari rumah sakit."
Karena ada kemungkinan dokter yang kutatap dengan tatapan terkesima itu adalah teman Luffy! teriak Rain dalam hati.
"Karena ini akhir pekan, kau tau beberapa hari ini kita lembur karena proyek berjalan," ujar Rain dengan nada selesu mungkin.
"Sebentar saja, Rain-chan," rengeknya. "Lagipula apartemenmu dan apartemen Torao sangat dekat, kau bisa jalan kaki."
Nami sedang mencoba mengajak Rain menemaninya ke acara housewarming teman Luffy.
Teman yang Luffy sebut "Torao".
Teman yang kemungkinan adalah dokter bertattoo yang Rain lihat di St Luke Hospital!
Rain biasanya selalu ramah. Jika memang harus, ia akan pergi dan menemui orang baru. Misalnya ketika ia mulai mengikuti klub buku setiap malam senin sepulang kerja. Juga ketika tiap malam kamis, ia mulai mengikuti kelas zumba toning. Rain lakukan demi kesehatan jiwa raganya dan memang ia cukup menyukainya. Tapi kali ini lain, ia malu jika memang ternyata dokter itu adalah teman Luffy.
"Ayo Rain-chan, kumohon," ajak Nami dengan nada memelas. "Kumohon, kumohon, kumohon."
Rain berdecak. "Baiklah, jemput aku."
"Yosh!" teriak Nami senang. "Luffy dan aku akan menjemputmu jam sembilan. Sampai jumpa nanti! Oh! Kau tidak perlu membawa makanan ataupun minuman. Sanji dan Zoro yang mengaturnya. Untuk snack aku dan Luffy yang akan membawanya. Bye, Rain!"
Dan Nami menutup telfonnya.
Rain menatap langit langit kamarnya. Ia berharap tidak menyesali keputusannya. Bagaimanapun juga Nami adalah temannya.
Setelah menimbang-nimbang, Rain segera bangkit dan berjalan kearah dapur dimana ia menaruh tas belanjanya. Siang ini ia akan membuat lunch yang sulit untuk makan siang. Makanan rumit akan membuatnya sibuk dan lupa akan segala sesuatu.
***
Oakwood Apartment, Shinjuku
Law Apartments
Malam itu suara pisau berpadu dengan suara letupan minyak. Dapur bernuansa gelap ini seketika menjadi ramai saat beberapa orang lalu lalang disana."Seharusnya dulu aku menuruti nasehat ibuku untuk menjadi Dokter."
Law mendongakkan kepala sambil mengernyit kearah temannya. "Memangnya kenapa?"
"Lihat apartemen ini, lihat juga dapur ini! Semua perempuan yang melihat tempat ini pasti langsung jatuh cinta dan ingin tinggal bersamamu!"
Pria yang sedang mengagumi apartemen Law bernama Sanji. Ia pria tinggi dengan rambut pirang dan alis yang tertata rapih. Sehari hari, Sanji adalah seorang head chef di hotel mewah Peninsula. Apron putih melekat pada tubuhnya sekarang, semakin menegaskan profesionalitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because you're here (Law x OC)
Fanfiction"I'm yours. No return" . . Law tidak pernah menyangka kehidupannya akan berubah. Ia selalu berpikir kehidupannya hanya seputar kedokteran dan caffe yang ia jalankan dengan teman - temannya. Namun siapa sangka, seorang gadis hadir dan merubah rutinit...