Setelah menangis hampir seharian, Greyshella bangun dan mendapati kedua kakak nya berada di sebelah nya, ikut tertidur di kasur nya. Ia membuka handphone nya dan melihat jam yang menunjukan pukul 23.51 malam.
Merasa tak tega membangunkan kakak kakak nya tertidur pulas setelah menemani nya menangis tadi siang, akhirnya Greyshella turun perlahan dari kasurnya. Ia bercermin, melihat tampilannya yang acak acak an.
Mata sembab, rambut tidak teratur, make up nya yang sudah luntur akibat air matanya. Greyshella mengambil micelar water dan membersihkan sisa make up nya lalu mencuci wajahnya agar terlihat lebih segar. Tak lupa, ia mengambil baju tidurnya dan menggantinya di kamar mandi.
Setelah selesai dengan kegiatannya, ia membuka pintunya perlahan lalu turun ke bawah, mengambil minum. Saat sedang meminum airnya tiba tiba suara papinya mengejutkannya.
"Shella marah ya sama papi? Maaf ya tadi papi langsung setuju.. Papi merasa ga enak sama teman papi, karena dari dulu papi sama dia memang sudah memikirkan tentang perjodohan ini. Apalagi papi tau, dulu kalian saling suka kan di SMA?" Ucap Yohanes panjang lebar, sebenernya ia menyesal karena melihat mata putinya yang bengkak, mungkin karena ia tidak bertanya kepada putri bungsu nya terlebih dahulu.
Greyshella yang mendengar ucapan papinya hanya bisa menghela nafas, mau bagaimana lagi? Kan sudah terjadi. Maxim sudah menyetujui perjodohan ini, dan tanggal pernikahannya sudah di tentukan.
"Yaudah lah pi, lagian udah lewat juga. Shella paham kok, papi jangan ngerasa bersalah terus. Shella gapapa, yang penting doain aja ya semoga pernikahan Shella sama Maxim baik baik aja." Balas nya sambil memeluk papinya. Lalu ijin untuk naik ke kamarnya kembali.
Hari baru saja berganti, namun perempuan itu sama sekali tidak mengantuk. Ia memilih untuk duduk di sofa dan memainkan ponsel miliknya. Tiba tiba ia mendapatkan pesan whatsapp dari nomor tak di kenal.
+62xxxxxxxxxx
————————————
ini gue, Maxim.
tolong di save.Oh, ternyata Maxim. Setelah membaca pesan itu, ia langsung menyimpan kontak Maxim dan membalasnya
Maximus J.
——————————ini gue, Maxim.
tolong di save.ok. udah.
thanks.
anw, besok lo free ga?besok gue kayanya ada
jadwal photoshoot
why?gue mau ngajakin
lo lunch besok
bisa ga?gatau, liat besok aja.
ok.
tell me asap ya
kalo gitu gue tidur dulu
gnight.——————————————
Sebenernya besok Greyshella tidak ada jadwal photoshoot sama sekali. Ia hanya ragu menerima ajakan Maxim, mengingat tentang kejadian adu mulut dengan Maxim tadi siang.
Greyshella menghela nafasnya panjang, bimbang dengan keputusan yang akan dia katakan. Apa dia harus menerimanya? Atau menolak nya? Karena ia masih bingung dengan sikap Maxim. Pria itu terlihat membenci nya, tapi melihat bahwa ia masih peduli, membuat nya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Marriage [Mark X Giselle ft. Jeno]
Fanfic"Do you miss me, Greyshella? it's been a long time right?" tanya pria tinggi itu sambil tersenyum miring. "Well, i guess I didn't miss you at all. and yes, it's been a long time since I see your fucking face, Maxim." balas wanita itu dengan senyum...