- We meet again after 2 years. ( II )

205 29 4
                                    


***

"What the fuck? Maxim Fucking Joel Lionel.!??"

Ucap Greyshella dalam hati
Sedangkan pria tinggi itu tak kalah kaget nya ketika melihat wanita itu mendongakkan kepala.

"Jesus, are you kidding me?"

——————————————————

"Gimana ini, kayanya mereka sama sama jatuh cinta pandangan pertama deh. hahaha" celetuk Charles.

Mendengar itu, Yohanes pun tertawa "Waduh ahahaha, duduk dulu Maxim. Kamu baru sampai di Jakarta kan tadi pagi?" Tanya nya seraya menyuruh Maxim duduk di depan Greyshella.

Maxim duduk tepat di depan Greyshella, mata nya terus menatap wanita di depannya "Oh iya om terimakasih. Saya baru saja sampai di Jakarta tadi pagi."

====================

"Shella, Maxim .. kalian ngobrol dulu berdua gih. Biar deket."
Oh tidak, hal yang paling di hindari Greyshella sekarang malah harus terjadi karena perintah maminya.

Mau tidak mau, ia pun berdiri dan mengisyaratkan kepada Maxim agar pria itu mau mengikuti nya. Karena bingung mau pergi kemana, Greyshella pun naik ke kamarnya disusul dengan Maxim. Ia berdiri di sebelah pintu lalu menutup nya saat Maxim masuk dan Ia duduk di tepi kasusnya.

Hening. Hanya ada ke heningan di kamar bernuansa putih dan krem tersebut.

"Do you miss me, Greyshella? it's been a long time, right?" tanya pria tinggi itu memecah keheningan sambil tersenyum miring.
Sang empunya nama mengatur nafas nya dan menjawab.

"Well, i guess I didn't miss you at all. And yes, it's been a long time since I see your fucking face, Maxim." balas wanita itu dengan senyum manis dan tangan terlihat di dadanya.

Maxim terkekeh mendengar jawaban milik Greyshella. "Jadi gimana? lo mau nerima perjodohan nya ga?" Tanya Maxim dengan wajah penasaran.

Lega. Hanya itu yang bisa di rasakan oleh Greyshella mendengar pertanyaan Maxim, karena ia kira Maxim akan menolak nya. "Kalo lo nanya ke gue, ya gue bakal nolak lah. Gue gamau nikah sama orang kaya lo, Max." Jawab nya dengan nada sarkas.

"Maksud lo?"

"Maksud gue, gue ga mau nikah sama orang yang pernah ngatain gua MURAHAN padahal dia tidur sama SAHABAT NYA SENDIRI." tegas Greyshella dengan penuh penekanan.

Maxim berdecih, "bukannya lo duluan ya? Lo yang ingkar janji sama gue. Janji yang kita bikin di awal, janji tentang lo milik gue seutuhnya. Tapi apa? Lo malah selingkuh sambil asik ciuman sama sahabat lo itu. Gue gatau ya abis itu lo ngapain lagi sama dia. Bahkan lo ga ngabarin gue sama sekali hari itu. Kenapa? Ke enakan ya di grepe grepe hm?"

"Gue udah bilang dari awal kalo gue ga pernah ngelakuin itu, tapi lo ga per—"

"Mana bisa gue percaya kalo gue liat sendiri?" Sanggah Maxim membuat Greyshella naik darah. Bibir mungil miliknya bergetar, tangannya terkepal kuat mendengar ucapan  Maxim barusan.

"Terserah lo. Gue cape ngulang hal yang sama kaya 2 tahun lalu. Toh gue udah ngomong jujur gini juga lo ga bakal percaya." balas Greyshella pasrah dengan suara bergetar. Ia menunduk, menggigit bibir bawahnya kuat hingga menjatuhkan tetesan darah di tangannya. Dia berusaha menahan tangisannya.

Menyadari bibir bawah milik wanita itu mengeluarkan darah, Maxim menghela nafas panjang lalu mencari tisu. Ia mengambil beberapa lembar tidur kalo berjongkok di depan Greyshella sambil membersihkan darah yang keluar dari bibir wanita itu. Greyshella terkejut dengan Maxim yang sedang mengelap darah di bibirnya. Ia akan mendorong tubuh pria itu pelan, namun tangannya sudah di tahan oleh Maxim. "just.sit.down.nicely." titah Maxim.

Mau tak mau, Greyhella hanya bisa diam membiarkan Maxim menyentuh bibirnya menggunakan tisu dan ibu jari. Mata mereka bertemu, suasana canggung meliputi mereka setelah adu argumen tadi. Apa lagi dengan jarak bibir mereka yang sangat dekat, hanya sepersekian centi.

"Shell, Max turun yuk di bawah ud—" Suara Krystie terhenti saat membuka pintu dan melihat kedua orang itu berada di jarak yang tak seharusnya. Jaevior di belakang nya hanya bisa menutup mulut menggunakan tangan, tak kalah terkejut nya dengan Krystie.

Sontak, kedua manusia yang akan terikat dalam janji pernikahan langsung menarik diri masing masing. Maxim berdeham lalu meminta ijin untuk turun kebawah. Ia melewati putri sulung dan putra kedua Wijayakusuma yang masih membeku di depan pintu.

"What the fucking hell is that?" Tanya Jae dengan wajah terkejut nya. Sedangkan Greyshella hanya menjawab singkat "Nothing." Ia hanya ingin turun, tidak ingin di tanya apa apa tentang dirinya dan Maxim tadi. Ia hanya ingin membatalkan perjodohan ini. Namun sebelum ia pergi, Krystie menahan lengannya. "Bibir lo kenapa lagi? kok berdarah?"
Greyshella hanya menanggapi dengan gelengan dan senyuman lalu turun. Dia masih kaget dengan apa yang di lakukan Max.

"Sudah berbicara dengan Shella, Maxim? Jadi bagaimana? Kamu menerima perjodohan ini kan?" Tanya Yohanes dengan wajah penuh harap.

"Sudah om" Jawab Maxim dengan sopan lalu melirik kepada perempuan di depannya yang menunduk, berharap agar Maxim menolaknya.

"Saya setuju om." Sontak Greyshella langsung mendongak dan menatap Maxim yang sedang tersenyum miring ke arah nya.

"hah anjing, gue kok nge iya in sih???" sesal Maxim merutuki dirinya dalam hati menyadari apa yang baru saja ia katakan. Ia berniat untuk menolak, tetapi hanya "Setuju" yang bisa ia katakan.

Mendengar jawaban Maxim, semua anggota keluarga langsung tersenyum lega. Dan lebih mengejutkan nya lagi, mereka langsung menentukan tanggal pernikahan Maxim dan Greyshella TANPA bertanya kepadanya.

"hah..? usaha gue selama ini sia sia dong ngehindarin Maxim.. Ya Tuhan, kenapa sih tiba tiba dia muncul disini" Batin Greyshella dalam hati. Hatinya sakit karena kedua orang tuanya bahkan tidak bertanya apa apa kepadanya.

"Shella, ayo sini ikut mami papi anterin om Charles sama tante Jihan balik yuk? Sekalian obrolin perjodohan kalian lebih lanjut." Ajak Yuria kepada Shella yang masih diam membeku di meja makan. "Engga dulu deh mi, Shella ga enak badan. Maaf ya om, tante Shella ga bisa ikut. Shella ijin masuk ke kamar dulu ya, terimakasih." Ijin nya dengan lemas lalu naik ke kamarnya.

"Ya ampun kenapa lagi sih anak itu" Ucap Yuria bingung. "Udah lah mi, gapapa. Yang penting perjodohan ini di terima. Mungkin Shella lagi gaenak badan beneran, lemes gitu loh dia tadi" Jawab Yohanes membela putri bungsu nya yang di tanggapi anggukan oleh kedua orang tua Maxim. "Maxim juga ijin ga ikut ya, ada kerjaan di luar ma, pa, om tante." Ijin Maxim kepada orang tuanya yang sudah berada di mobil bersama dengan orang tua Greyshella. "Mami, Jae sama kak Kryst mau nemenin Shella aja, takut kenapa napa" teriak Jaevior menarik kakak nya masuk.

Akhirnya hanya kedua orang tua mereka yang pergi. Meninggalkan anak anak nya di rumah besar milik Wijayakusuma itu. Maxim menoleh ke belakang dan pamit kepada Krystie dan juga Jaevior lalu masuk ke dalam mobil, ia masih shock dengan apa yang ia ucapkan tadi.

"Sialan, kok bisa gue ngomong gitu tadi. Jujur, I miss you so fucking much Grey, tapi gue juga benci banget sama lo. How could you.." Lirih Maxim sambil menjalankan mobil nya, kembali ke apartment miliknya.

×———————————

Kalian kalo jadi Greyshella bakal gimana gais?? kaget atau shock atau terkejut atau 3 3 nya?

@ ssakuracake

Unexpected Marriage [Mark X Giselle ft. Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang