Chapter 1

27 3 0
                                    

"Nama ku Lucas Ivanov. Mulai hari ini aku akan bersekolah disini. Mohon bantuannya." Lucas mengucapkannya dengan ekspresi datar, tanpa senyuman. Itu membuat seisi kelas bingung dan menganggapnya aneh.

"Kalau begitu kau bisa duduk di kursi kosong dekat jendela belakang." Ucap sang guru.

Lucas langsung melangkah ke kursi kosong itu, Seisi kelas masih terus melihatnya, ada juga yang sudah saling berbisik.

Guru langsung menyuruh para murid untuk membuka buku dan mulai belajar. Lucas hanya diam dan tidak terlalu memperhatikan sang guru yang mengajar di depan. Ia melihat keluar jendela untuk melihat lapangan di depan pintu masuk itu, daripada disebut lapangan, lebih cocok jika disebut taman. Air mancur yang indah, pohon dan rumput yang hijau dan beberapa bangku taman, juga ada sebuah buku hitam di bawah salah satu bangku itu.

'Buku? Apakah seseorang menjatuhkannya?' Batin Lucas yang bingung tapi tidak peduli.

Karena terlalu lama memikirkan hal lain, Lucas tidak sadar bahwa bel istirahat sudah berbunyi. Guru dan beberapa siswa lain sudah keluar untuk ke kantin. Dan karena Lucas adalah siswa baru, tentu saja ada beberapa siswa yang datang ke meja Lucas dan mengajaknya berbicara. Lucas sudah sangat terbiasa dengan ini, setiap ia pindah sekolah, pasti ia juga akan menemui manusia baru. Ya, Lucas tidak menganggap satu pun dari mereka sebagai teman, hanya manusia.

Lucas tidak membalas sapaan dan pertanyaan mereka, ia hanya diam dan mengabaikan mereka. Siswa lain jadi berpikir bahwa dia sangatlah aneh karena tidak berbicara sama sekali dan langsung meninggalkan meja Lucas. Lucas melakukan itu dengan sengaja, ia tidak mau akrab dengan mereka.

'Buku hitam itu masih ada disana. Jika tidak ada pemiliknya maka tidak apa jika ku ambil kan?' Batin Lucas lalu berdiri dari kursinya dan beranjak pergi ke taman itu.
.
.
.
Lucas berjalan santai menuju lapangan sekolahnya itu, di perjalanannya, banyak murid yang melirik maupun berbisik, karena ia adalah satu-satunya murid pindahan di tengah semester. Juga karena wajah tampannya yang membuat banyak perempuan bergosip.

Setelah sampai di lapangan, Lucas langsung menuju kursi yang terdapat buku hitam itu, kursi itu terdapat di pojok lapangan, di bawah pohon besar. Tidak ada satu orang pun di pojok lapangan itu, membuat Lucas tanpa ragu-ragu langsung mengambil buku hitam itu.

"Siapa yang meninggalkan buku ini disini?" Ucap Lucas sambil mengambil buku hitam itu yang berada di bawah kursi.

"Tidak masalah kan jika aku membaca isinya? Lagipula sepertinya buku ini sengaja ditinggalkan.." Lucas pun duduk di kursi lalu membuka buku itu.

Buku itu memiliki cover berwarna hitam dengan tulisan merah 'Black Book' dan beberapa bercak merah, bahkan kertasnya pun juga berwarna hitam, seperti nama buku itu. Buku itu berukuran seperti buku tulis biasanya. Setelah melihat cover buku itu, Lucas membuka buku tersebut, dan Lucas sedikit terkejut.

"Apakah ini buku cerita atau hal iseng? Tapi gambar dan tulisannya sedikit mengerikan.." Ucap Lucas yang membaca isi buku tersebut.

Di halaman pertama, terdapat tulisan seperti penjelasan tentang buku tersebut. Di halaman selanjutnya berisi gambar mahluk aneh beserta tulisan mengenai cara membunuh mahluk tersebut atau hal lainnya. Di setiap halaman terdapat mahluk yang berbeda begitu pun isi tulisannya. Gambar setiap mahluk itu sangatlah mengerikan, dan juga banyak bercak merah atau hitam.

"Huh.. Ku pikir ini buku yang menarik, ternyata hanya buku tidak berguna, pantas saja buku ini ditinggalkan begitu saja." Lucas menghela nafas dan bangun dari kursi itu.

"Apa aku harus membuang buku ini?" Setelah berpikir sesaat, akhirnya Lucas membawa buku hitam itu bersamanya dan ia kembali ke kelasnya.
.
.
.
Lucas langsung memasukan buku hitam itu ke dalam tasnya. Ia berpikir untuk membaca lagi buku tersebut di rumah.
Tidak lama kemudian, ada seorang siswa yang menghampiri meja Lucas, tentu saja Lucas mengabaikannya, bahkan tidak meliriknya sama sekali.

"Hey kau Lucas kan? Nama ku Kai." Kai menarik bangku lalu duduk di sebelah Lucas.

"Kau daritadi hanya diam, teman-teman yang lain menganggap mu aneh dan bergosip tentang mu kau tahu? Padahal ini hari pertama mu." Walau Kai berbicara panjang lebar, tetapi Lucas terus mengabaikannya.

"Apa kau tidak mau bicara?" Kai mulai sedikit kesal karena daritadi di diamkan.

"Aku tidak peduli dengan gosip atau apapun itu. Apa mau mu?" Akhirnya Lucas berpaling dan menatap Kai yang ada di sebelahnya, tetapi ekspresi Lucas tetap datar.

"Aku hanya ingin berteman dengan mu. Hm.. sebenarnya juga karena guru memaksa ku untuk berbicara dengan mu." Kai memang tidak punya teman juga, maka dari itu para guru memintanya untuk bicara dengan Lucas.

"....." Lucas hanya diam menatap Kai dengan ekspresi datarnya.

"Sepertinya kau memang orang yang dingin. Baiklah, akan ku ceritakan hal menarik tentang sekolah ini." Mendengar ucapan Kai, akhirnya Lucas menunjukan sedikit ketertarikan, yang membuat Kai menjadi bersemangat.

"Jadi, jika kau berada di sekolah ini di atas pukul 10 maka kau akan pindah ke alam lain. Hal ini sudah sering terjadi dulu, banyak kakak kelas kita yang menghilang di sekolah saat malam. Jadi sejak 2 tahun lalu, sekolah akan di tutup pukul 8. Untuk mencegah para murid berada di sekolah, bahkan para staff sekolah juga akan di pulangkan dari pukul 8." Kai menceritakannya dengan sangat bersemangat.

"Paling itu hanya cerita palsu." Sebenarnya Lucas sedikit terkejut, karena cerita ini sepertinya ada kaitannya dengan buku hitam yang ia temukan.

"Tidak, aku yakin ini asli, karena banyak orang yang sudah mengalaminya. Kakak kelas kita, para staff sekolah, mereka pernah dibawa ke alam lain." Kai sangat yakin sekali bahwa sekolahnya ini dapat membuka gerbang alam lain.

"Kenapa kau menceritakan ini?" Lucas penasaran, umumnya orang akan bercerita tentang dirinya atau menanyakan tentang Lucas. Tetapi Kai malah bercerita hal aneh itu.

"Karena besok aku dan teman ku akan menyusup ke sekolah saat jam malam. Tidak akan ada staff sekolah atau pun orang lain, jadi akan aman. Aku menceritakan ini agar aku dapat mengajak mu untuk ikut besok. Apa kau tertarik? Aku yakin ini akan seru." Ucap Kai dengan sangat antusias.

"Entahlah, itu hal yang tidak berguna." Lucas berpaling dari Kai dan mulai mengabaikannya lagi.

"Aku harap kau datang" Kai lalu pergi ke mejanya dan setelah itu bel berbunyi yang menandakan  istirahat sudah berakhir.

.
.
.

"Lelahnya, padahal baru hari pertama." Lucas langsung  berbaring di tempat tidurnya.

"Besok malam.. Apakah asli? Sepertinya memang ada hubungannya dengan buku hitam itu." Lucas membuka tasnya lalu mengambil buku hitam tersebut dan membukanya.

Halaman pertama, berisi penjelasan mengenai buku tersebut.

1. Datanglah ke sekolah Fiery pukul 10.00 PM. Maka kau akan menemukan sebuah pintu hitam, jika ingin menemui 'mereka' maka kau harus membacakan sebuah mantra yang ada pada halaman 9, tapi jika kau beruntung, pintu itu tidak terkunci.

2. Setiap harinya, letak pintu hitam dan isinya akan berbeda, jangan sampai tersesat dan melupakan letak pintu itu atau kau tidak akan bisa keluar.

3. Jika tidak dapat keluar, temui mahluk yang berada di halaman 66.

4. Jangan percaya pada mahluk di halaman yang berwarna merah.

5. ***_******

6. #######

"Nomor 5 dan 6 tidak dapat di baca karena tertutupi bercak merah.. Apakah isi buku ini memang asli?" Lucas menutup buku itu dan menaruhnya di atas meja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
What will happen next?
To be continued

Black BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang