Mahesa mengatur napasnya dan mendudukkan dirinya di tribun pinggir lapangan, menatap sekitarnya yang begitu sibuk dengan kegiatan olahraga lain.
Tidak Mahesa duga sebelumnnya jika latihan di sekolah ini jauh lebih melelahkan dan seketat itu membuatnya sangat kelelahan padahal Mahesa baru tiga hari di sekolah ini tapi ekspektasi pak Bian terhadap permainan Mahesa membuatnya tidak bisa melakukan apapun belum lagi Gangguan Artha yang tidak ada habisnya semakin membuat Mahesa terbebani, bukan hanya gangguan kecil tapi terkadang Artha akan bertindak di luar perkiraan saat ingin mencari perhatian dari Mahesa.
Seperti saat ini Artha di kejauhan terus memberinya tanda cinta yang tidak ada habisnya walaupun Mahesa melihat jika Pak Bian sering menegur Artha tapi tetap saja makhluk itu akan mengulanginya lagi.
Mahesa menutup matanya sejenak untuk meredam rasa lelahnya dan saat kedua matanya terbuka Artha sudah berada di hadapannya dengan senyuman khasnya.
"Hallo calon pacar" sapa Artha penuh kelembutan dan keramahan tapi respon Mahesa dingin lalu mengalihkan pandangannya.
"Sombong banget sih, liat gue dong masa udah ganteng gini gak di liatin calon pacar" ucap Artha terus berpindah tempat untuk mencari perhatian Mahesa yang terus mengalihkan pandangannya.
Mahesa mendecih lalu menatap tajam ke arah Artha yang langsung menciut.
"Bisa diam gak sih" ucap Mahesa pada akhirnya karena merasa bisa gila jika terus-terusan di ganggu oleh Artha seperti ini.
Tapi justru Artha tersenyum begitu cerah bahkan terlihat menantang Mahesa.
"Akhirnya ngomong juga kalau gini kan gue gak ngerasa pesimis seenggak gue bisa pamer sama Gyan kalau lo udah pernah ngomong sama gue"
Mahesa hanya diam mendengarkan hal itu belum lagi tatapan mata Artha yang seolah tidak terganggu dengan ucapan Mahesa sebelumnya.
"Nih buat calon pacar" ucap Artha lagi sambil meletakkan sebuah botol minuman di samping tempat Mahesa duduk.
Artha tersenyum lalu melambaikan tangannya ke arah Mahesa dan berlari pergi tapi yang namanya Artha pasti memiliki sesuatu yang akan di lakukan.
"AKHIRNYA CALON PACAR MAU NGOMONG SAMA GUE" Teriak Artha di tengah lapangan sambil mengguncang tubuh setiap orang yang lewat bahkan pak Bian yang kebingungan melihat tingkah ajaib Artha kali ini juga tidak luput dari hal tersebut.
Melihat hal itu membuat Mahesa menunduk malu belum lagi tatapan siswa lain padanya karena kabar bahwa Artha menyukai Mahesa sudah tersebar ke seluruh sekolah tapi kemudian Mahesa tersenyum kecil.
"Lucu kan?"
Tubuh Mahesa tersentak kaget saat mendengar hal tersebut belum lagi kehadiran Ruka yang tiba-tiba berada di sampingnya.
Mahesa berdehem untuk meredakan keterkejutan dan mengatur kembali kestabilan emosinya belum lagi pertanyaan Ruka membuat Mahesa terdiam dan tidak ingin merespon apapun.
Ruka tersenyum melihat respon Mahesa yang diam saja seolah enggan untuk menjawab.
"Yah gitulah Artha jangan kaget, udah biasa kok dia kayak gitu"
Ucapan Artha membuat Mahesa menyadari kejanggalan.
"Udah biasa? Berarti bukan gue yang pertama kali dia giniin"
Pertanyaan Mahesa membuat Ruka tertawa tapi Mahesa hanya diam menatap datar Ruka yang tertawa begitu puas.
"Maksud gue tingkahnya yang kayak gitu udah biasa tapi tentang dia yang ngejar Lo, percaya itu adalah yang pertama"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHAYASA
Random"Hari ini udah suka belum sama gue, lama bener kalau gue milih yang lain gimana" "Terserah" Bagaimana rasanya saat di cintai secara ugal-ugalan dengan cowok gila yang anehnya di luar perkiraan. "Mau lo kayak gimanapun gua bakal selalu suka dan cin...