( ⚶ ) Scene: XVI - o𝑓 Festival

1.1K 95 32
                                    

Dua minggu pasca penyerangan waktu itu, kini Wooyoung sudah sembuh ia sudah bisa beraktivitas normal, namun ia dan Yeosang tidak bekerja dulu dikarenakan kondisi kedai yang hancur parah, bukan hanya jendela mereka yang kemarin pecah, namun tembok dan atap nya ikut menjadi korban, akhirnya Yeosang melakukan perbaikan disertai renovasi sedikit agar kedai mereka tampak lebih bagus.

Hari ini akan diadakan festival di desa, yaitu festival lampion, ini biasanya di selenggarakan setiap satu tahun sekali sebagai bentuk rasa syukur dan juga cara mereka untuk menyampaikan harapan dan doa kepada para dewa dan dewi.

Biasanya difestival seperti ini Wooyoung, Yunho, Yeosang serta Jongho kekasihnya Yeosang akan menghabiskan waktu dirumah Wooyoung, mereka akan membakar jagung serta ayam sembari menyaksikan lampion yang berterbangan dilangit, namun kali ini berbeda, dengan hadirnya pangeran Atmosphera festival kali ini jauh lebih ramai dan meriah.

Seperti sekarang si pangeran tengah berada di balai desa membantu para rakyat menyiapkan festival malam nanti, sedangkan Mingi berada di rumah Yunho, tentu saja hanya untuk merusuh.

Wooyoung tengah asyik dengan urusannya membuat pie berbagai rasa, ia dibantu Yeosang dan Jongho, ah ini lebih tampak seperti Wooyoung yang tengah menyaksikan sepasang kekasih bermesra didepannya, ia berusaha acuh namun ia malah semakin terusik ketika mendapati dua pasangan itu tengah bercumbu didepannya.

"Hei, ini tidak akan selesai jika kalian terus terusan perang lidah" Ketus Wooyoung yang langsung membuat kegiatan Yeosang dan Jongho berhenti, mereka tertawa bersama kemudian melanjutkan kegiatan membantu Wooyoung. 

"Kak Yunho aku datang, ah lihatlah hei Song Mingi jika kau hanya merusuh lebih baik kembali saja ke Atmosphera" San tiba dengan membawa se keranjang buah untuk Wooyoung nya tentu saja.

"Sopanlah padaku, aku akan menjadi kakak iparmu! lagi pula aku tak merusuh, aku membantu yuyuku mencuci ayam!"

"Haishh hentikan, kalian ini jika satu hari saja tidak bertengkar apa akan mati? Wooyoung didapur San temanilah dia, kasihan dia menyaksikan Yeosang dan Jongho berpacaran"  San mengangguk sebelum berlalu ia sempat melempar Mingi dengan satu buah blueberry, awalnya Mingi ingin membalas namun tatapan Yunho membuatnya diam tak berkutik.

"lanjutkan saja ayam ini, jangan bertingkah" Sarkas Yunho, Mingi hanya mengangguk pasrah dan menuruti kekasihnya itu.

"Wooyoungiee, aku datang" Sapa San, Wooyoung tersenyum cerah ia menghentikan kegiatannya sejenak dan berhambur kepelukan San, San tentu membalas pelukan itu dengan lebih erat, Yeosang dan Jongho adalah pasangan namun ntah mengapa setiap melihat San dan Wooyoung bermesra mereka akan merasa seperti makhluk paling menyedihkan di dunia ini.

"Ini buah buahannya, ayo aku bantu" Wooyoung menerima keranjang yang San berikan, "Terimakasih San, ayo bantu aku! sedari tadi ini tidak selesai karena dua orang itu terus terusan bercumbu, huhu... mereka membiarkanku bekerja sendiri sedangkan mereka asyik dengan dunia mereka, wuyo sedih sannie" Wooyoung tampak mengadu dengan bibir melengkung kebawah dan tatapan mata bak anak anjing yang minta di kasihani.

San tertawa kecil, tangannya bergerak untuk membelai wajah omeganya, "Akan aku hukum mereka" satu kecupan mendarat di bibir Wooyoung, Wooyoung tersenyum cerah sedangkan Yeosang dan Jongho menatap mereka sinis.

"Nah Yeosang Jongho, pergilah ke tempatku disana ada gerobak yang berisi sayuran antar ke balai desa ya, kepala desa membutuhkannya segera" Ucap San, Yeosang tentu saja protes.

"Hei apa apaan? tidak mau, aku disini saja"

"Pangeranmu memerintah Kang Yeosang" Yeosang mendelik ah lihatlah orang ini, meng agungkan jabatannya dan sekarang ia menggunakan jabatannya untuk memerintah dirinya sesuka hati dia, ingatkan Yeosang untuk memukul kepala pangeran itu nanti.

The missing Luna | WooSanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang