Terhitung sudah hampir enam bulan lamanya San dan Mingi berada di desa Tangled untuk menyelesaikan uji coba lapangannya San, suka duka telah dihadapi, bagi San hal yang paling berharga dari perjalanannya adalah bertemu dengan sang Luna, Jung Wooyoung, ia tau kalau Ji Sa sama sekali bukan Luna, mengingat ia tak memiliki reaksi apapun saat bertemu dengan perempuan itu, dan minggu depan San dan Mingi akan kembali ke Atmosphera, ia akan membawa Wooyoung nya untuk bertemu orang tuanya.
"Apa? istana? kamu mau aku ikut denganmu?" Wooyoung sedikit terkejut mendengar penuturan San, saat ini San berada dirumah Wooyoung, San menjemput Wooyoung seperti biasanya dari kedai tempat Wooyoung bekerja.
"Ya, aku ingin kamu bertemu dengan orang tuaku dan kita juga bisa membahas kelanjutan hubungan kita, aku ingin segera menjadikanmu permaisuri" Ucap San antusias, sedangkan Wooyoung tampak berfikir sejenak, ia memikirkan banyak hal terutama status sosialnya.
"Kamu tidak perlu khawatir, kak Yunho bisa ikut bersama! kamu mau ya?" San menggenggam kedua tangan omeganya, harap harap cemas karena Wooyoung yang tampak gelisah dan terus menunduk.
"Sannie, aku ingin namun apa raja dan permaisuri akan menerimaku? terlepas dari aku adalah Luna, apa mereka tak masalah jika putra satu satunya mereka, penerus kerajaan memiliki mate dengan status sosial yang sama sekali tak setara dengan kalian s-seperti aku?" Wooyoung berucap ragu ragu, ia takut menyakiti perasaan sang alpha.
"Pretty, itu bukan hal yang perlu kamu takutkan, mama dan ayahku tidak akan menolakmu, mereka selalu mendukungku, apa kamu tau? mama sering mengirimkan surat padaku dengan isinya hampir semua ingin bertemu denganmu, alih alih merindukanku" kalimat terakhir yang diucapkan San tanpa sadar membuat Wooyoung tertawa, apa benar ia tak perlu khawatir? ia sedikit ragu namun pada akhirnya ia tetap setuju.
"baiklah aku ikut, nanti akan aku sampaikan pada kakak" San tersenyum cerah mendengar jawaban Wooyoung, ditariknya sang terkasih untuk ia dekap dengan erat, kecupan demi kecupan ia layangkan tepat diwajah sang omega.
"hahaha hentikan, wajahku mulai basah"
"Terimakasih Wooyoungiee, aku akan mimpi indah malam ini kalau begitu aku pulang ya, besok aku jemput"
"Baiklah aku tunggu besok pagi, jangan telat! atau aku akan mencakarmu" Wooyoung berucap sembari menampilkan tangannya dengan jari jari yang di tekuk tak lupa wajah manisnya yang dibuat sok seram, San justru tertawa melihat aksi Wooyoung.
"Hahahaha, kamu yang terlucu di dunia ini, aku mencintaimu" San tanpa ragu bergerak dan mengecup benda kenyal yang menjadi candu untuknya itu, Wooyoung merengut sebal tetapi wajahnya memerah padam.
"Sudah selesai kecup kecupannya? aku ingin tidur" Wooyoung dan San terkejut mendapati suara lain diantara mereka, secara bersamaan Wooyoung dan San melirik kearah pintu dan mendapati Yunho tengah bersandar dengan tangan yang ia lipat didada.
"Kakak? sejak kapan?" Wooyoung berucap malu malu, lagi dan lagi ia ketahuan oleh kakaknya ketika sedang berdua bersama San.
"Sejak tadi" Balas Yunho singkat, San tertawa canggung dan bergegas keluar dari rumah Wooyoung dan Yunho.
"Selamat malam kak, selamat malam pretty, semoga kamu bermimpi tentang kita" Yunho menatap horor San di depannya.
"Astaga, iya iya dia akan bermimpi tentang kalian! sudah sana pulang" Yunho menggerakkan tangannya seolah tengah mengusir serangga yang akan hinggap di makanannya, San hanya tersenyum geli kemudian pergi dari sana.
Yunho pun masuk dan menutup pintu, ia berkacak pinggang didepan adiknya yang sekarang tengah tersenyum bak orang bodoh.
"Apa saja yang sudah kau lakukan dengannya hah?!" Wooyoung tersentak, ia tersenyum canggung, kenapa pula kakaknya tiba tiba bertanya seperti itu? ia sangat malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The missing Luna | WooSan
FanficSetiap sepuluh ribu tahun sekali Elder akan lahir, untuk menjadi pemimpin clan dan menjadi bagian dari symbol kekuatan dalam lingkup kehidupan werewolf, sedangkan Luna sendiri hanya lahir ketika bulan purnama berbentuk sempurna dan berwarna merah. ...