CHAPTER 3 - AFFECTION

68 6 0
                                    

Keesokan paginya, Yunho terbangun lebih dulu. Kepalanya masih terasa sedikit pusing, tetapi dia segera menyadari bahwa dia berada di kamar Mingi. Ketika dia melihat ke samping, dia melihat Mingi yang masih tertidur dengan wajah damai seperti bayi.

Yunho terkejut melihat bekas kissmark di wajah dan tubuh Mingi. Perlahan-lahan, ingatan tentang apa yang terjadi kemarin mulai berputar. Yunho mengingat apa yang terjadi setelah sesi latihan basket hingga pada waktu dia menjemput Mingi di perpustakaan, mengantar pulang, dan kemudian perasaan panas dan pusing yang menyerang ketika sampai di apartemen Mingi.

"Ya Tuhan, apa yang sudah kulakukan?" gumam Yunho dengan panik.

Dia menatap tubuh telanjangnya dan tubuh Mingi yang juga tanpa pakaian namun penuh dengan tanda cinta yang dibuatnya. Dia merasa senang dan juga bersalah dengan apa yang terjadi. Yunho bingung tidak tahu harus berbuat apa. Bayangan Yunho buyar saat mendengar suara Mingi bangun dari tidur. Yunho hanya diam dan menatap, mengamati reaksi Mingi. Mata Mingi terbuka menampilkan bola mata yang bulat dan berair karena air mata melapisinya. Tatapan yang bagi Yunho sangat menggemaskan namun untuk situasi saat ini seperti memberikan arti yang berbeda. Yunho panik.

"Pagi princess, bagaimana keadaanmu?" tanya Yunho cemas. Mingi menatap Yunho memelas dengan mata yang berair.

"Lelah, badanku sakit dan terasa remuk semua. Rasanya malas untuk apapun, aku tidak tahu bisa bangkit dari kasur atau tidak. Badanku terasa lengket dan aku ingin mandi untuk menyegarkan tubuh." Jawab Mingi sambil sedikit merajuk karena kondisinya pagi ini.

Yunho pun mengerti dan tanpa berpikir panjang, dia memberikan princess treatment yang layak untuk Mingi-nya. Yunho menggendong Mingi ke kamar mandi, memandikannya dengan lembut, dan memastikan Mingi merasa nyaman. Setelah semua selesai, Yunho membantu Mingi mengenakan pakaian baju bersih dan menggendongnya keluar kamar dan duduk di sofa. Biasanya Mingi akan membuat sarapan sendiri namun dengan keadaannya sekarang tidak memungkinkan bagi Mingi untuk membuat makanan, sedangkan Yunho sama sekali tidak bersahabat dengan dapur. Daripada Yunho menghancurkan dapur Mingi maka akhirnya dia membeli makanan pesan antar.

"Aku akan pesan makanan saja untuk kita. Jadi, kamu bisa beristirahat," kata Yunho sambil tersenyum

"Terima kasih, Yuyu. Maaf merepotkan." Ujar Mingi tersenyum lemah karena tubuhnya terasa lemas dan hanya bisa bersandar pada sandaran sofa.

"Kamu tidak merepotkan sama sekali, Min" jawab Yunho.

Setelah memesan makanan melalui layanan pesan antar, Yunho duduk di sebelah Mingi sambil menonton siaran televisi. Mingi bersandar pada bahu Yunho sambil memejamkan mata karena lelah dan mencari posisi nyaman untuk beristirahat. Namun, tiba-tiba Mingi teringat bahwa hari ini dia ada janji dengan teman-temannya untuk pergi bersama. Hingga bel apartemen berbunyi, Yunho bangkit untuk membuka pintu. Dia mengira bahwa itu adalah pesanan makanan mereka, namun ternyata yang datang adalah teman-teman Mingi : Seonghwa, Yeosang, dan Wooyoung. Mereka terkejut dengan adanya Yunho di tempat Mingi sepagi ini.

"Yunho? Kamu di sini?" tanya Seonghwa heran.

"Ah, iya... a-aku..." Yunho sedikit panik dan bingung harus menjawab apa.

"Dimana Mingi?" tanya Wooyoung tidak sabar sambil langsung nyelonong masuk untuk mencari Mingi.

Dia menemukan Mingi duduk lemas di sofa empuknya dengan ekspresi terkejut, Mingi terlihat lemas, dan ada banyak tanda-tanda kissmark di leher dan tangan'nya.

"WOW," wooyoung terkejut melihat kondisi Mingi.

"Apa yang terjadi di sini?" lanjutnya.

Yeosang menatap Yunho dengan tatapan penuh pertanyaan.

HAPPINESS - YUNGI ATZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang