CHAPTER 4 - HAPPINESS

87 5 0
                                    

Beberapa minggu kemudian, setelah insiden kejadian itu. Tiba waktu ujian semester akhir, mereka semua fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian dan proyek tugas akhir. Yunho dan Mingi pun masih tetap bersama dan belajar dengan teman-teman yang lain. Pada waktu menjelang hari-hari akhir ujian, Mingi merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Mingi tidak mempedulikan hal itu dan berpikir mungkin hanya kelelahan melewati sepekan ujian semester. Tubunya menjadi mudah lelah dan lebih sering merasa mengantuk pada waktu-waktu tertentu.

Suatu pagi, Mingi terbangun dengan rasa mual. Dia muntah di pagi hari dan merasa lemas, itu adalah hari terakhir masa ujian dan besok sudah memulai liburan semester. Teman-temannya sudah berencana merayakan pesta nanti sore di apartemen Yunho, jadi dia harus bisa bertahan sampai hari itu berakhir. Mingi meminum obat dan vitamin agar stamina tubuhnya terjaga untuk melakukan ujian hari itu.

Setelah ujian selesai, dia masih harus ikut latihan di klub dance untuk mendapatkan informasi jadwal libur klub dan event yang akan di ikuti selama masa liburan semester ini. Setelah keluar dari kelas bersama Yeosang, Mingi segera menuju ruang klub dance, disana dia bertemu dengan Yunho dan Wooyoung. Yunho menyadari bahwa Mingi terlihat pucat dan hal itu menimbulkan rasa khawatir.

"Min, apa kamu baik-baik saja?" tanya Yunho cemas.

"Eoh, aku hanya merasa lelah setelah melalui seluruh rangkaian ujian, jangan khawatir aku tidak apa-apa," Balas Mingi sambil tersenyum manis menenangkan Yunho.

"Jika tidak kuat kau bisa beristirahat saja, Min," kata Wooyoung memberikan solusi, karena dia juga khawatir dengan kondisi Mingi. Dan dibalas anggukan oleh Mingi.

Sore harinya, setelah latihan selesai, mereka langsung menuju apartemen Yunho untuk merayakan berakhirnya masa ujian dan menjelang libur semester. Yunho, Mingi, dan Wooyoung menunggu kedatangan teman yang lain sambil berberes tempat. Seonghwa dan Yeosang datang bersama Hongjoong sambil membawa plastik belanjaan berisi makanan dan snack untuk dinikmati nanti. San dan Jongho datang bersama dan langsung mengajak untuk bermain. Seonghwa dan Wooyoung bertugas untuk menyiapkan makanan, Mingi awalnya ingin membantu, namun melihat kondisinya yang terlihat sakit akhirnya mereka melarang Mingi dan menyuruhnya istirahat sambil menunggu masakan selesai.

"Duduk saja dan beristirahatlah, Min. Biar kami yang urus masakannya," kata Seonghwa dengan pengertian.

"Baiklah jika begitu, aku akan bergabung dengan yang lain saja," jawab Mingi.

"Ya benar, lebih baik bergabung dengan yang lain sambil beristirahat," tambah Wooyoung.

Akhirnya Mingi kembali ke ruang tengah dimana yang lain berkumpul untuk melihat permainan antara Yunho dan San.

Setelah permainan selesai, makanan yang dibuat Seonghwa dan Wooyoung pun siap di meja makan. Semua berkumpul dan menikmati momen bersama. Setelah makan malam selesai, semua orang membantu mengangkat piring-piring kotor untuk dicuci. Namun, saat Mingi berdiri hendak membawa piring kotornya, dia merasa pusing sehingga dia letakkan kembali piringnya keatas meja. Tangannya terangkat untuk memegang kepalanya yang pusing, pandangannya mengabur dan bergoyang. Mingi melihat Yunho yang disampingnya memberikan tatapan khawatir. Namun, Mingi tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang tiba-tiba lemas dan limbung, sampai akhirnya pandangannya menggelap.

Yunho yang berada disamping Mingi langsung sigap menangkap tubuh Mingi sebelum jatuh ke lantai. Dia berusaha menyadarkan Mingi yang pingsan.

"Mingi-ya, bangun! Sadarlah, hey sayang bukalah matamu?" Teriak Yunho panik.

Teman-teman yang lain ikut panik melihat Mingi pingsan di dekapan Yunho. Yunho segera menggendong Mingi ke kamar dan membaringkannya di kasur. Wooyoung dengan sigap mencoba menyadarkan Mingi, tapi usahanya nihil. Akhirnya Hongjoong memanggil dokter untuk datang memeriksa Mingi. Yang lain hanya dapat memandang Mingi dengan raut wajah cemas dan khawatir, Yunho berusaha memanggil Mingi dan mengusap wajahnya. Ditangkuplah pipi Mingi dan diusap dengan ibu jari Yunho berharap dapat membangunkan kesadaran Mingi. Yunho menatap wajah Mingi yang terlihat pias dan pucat, hal itu membuat hatinya sakit melihat Minginya tak berdaya.

Setelah beberapa saat, dokter datang dan memeriksa kondisi Mingi.

"Dia tidak apa-apa, hanya kelelahan. Saya sarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut setelah dia sadar," kata dokter dengan serius.

Mereka semua sepakat akan membawa Mingi ke Rumah Sakit keesokan harinya. Yunho yang sangat khawatir tidak pernah meninggalkan sisi Mingi. Setelah dokter pergi, mereka memutuskan untuk tetap tinggal di apartemen Yunho malam itu. Mereka ingin memastikan Mingi aman dan mendapatkan perawatan yang terbaik. Mereka juga siap membantu Yunho dan mendukungnya.

"Aku akan berjaga-jaga malam ini jika terjadi sesuatu. Kalian bisa beristirahat dengan tenang," kata San.

"Kita semua disini untuk membantu. Mingi adalah bagian dari kita, dan kita harus menjaganya bersama-sama," ujar Hongjoong.

"Benar, kita akan menjaganya bersama-sama," Kata Jongho penuh tekad.

"Terima kasih teman-teman," respon Yunho bersyukur mendapatkan dukungan dari teman-temannya.

"Cepatlah pulih, princess. Aku akan melindungi mu," bisik Yunho disamping Mingi.

TBC~

TBC~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPINESS - YUNGI ATZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang